39

8.8K 364 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*-*



Shira membuka perlahan kedua matanya ketika di rasanya sesuatu yang lembut menyentuh keningnya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali saat cahaya matahari berpendar dari jendela yang terbuka menerangi seluruh kamar dan Taehyung  duduk di sampingnya.

“Kau sudah bangun sayang?” Taehyung berkata dengan suara rendah bernada cemas.

Shira masih terdiam. Matanya menatap wajah rupawan suaminya. Ia berusaha mengingat-ingat kejadian tadi siang. Taehyung dengan tergesa-gesa pulang ke rumah karna Hwang ajjuma menemukan wanita itu dalam keadaan pingsan di kamarnya. Dan ketika Shira sadarpun wanita itu segera memegang perutnya sembari merintih kesakitan, yang membuat Taehyung khawatir. Dengan cepat Taehyung menelpon Yeonwoo untuk memeriksa keadaan istrinya. Shira bahkan masih dalam keadaan lemas  ketika Yeon woo tiba dan memeriksa keadaannya.

Setelah Yeon woo memeriksa Shira, Shira akhirnya tertidur karena kelelahan. Ia benar-benar tidur nyenyak, karena rasa sakit pada perutnya sudah reda. Kini Shira memandang Taehyung dengan tatapan menerawang.

“Sayang, apakah perutmu masih sakit?”  ulang Taehyung.

Shira menggeleng lemah. Dirinya seperti terhipnotis setiap kali Taehyung memandanginya. Wajah suaminya yang tampan itu selalu membuat jantungnya berdebar keras, kencang di dalam dadanya. Shira perlahan mendudukkan tubuhnya lalu bergeser lebih dekat mencengkeram lengan Taehyung.

“Apa yang di katakan oleh Yeon woo eonni tadi tentang penyakitku? Benarkah aku menderita penyakit berbahaya?” Shira bertanya dengan nada menuntut seolah tak sabar lagi ingin mengetahui hasil pemeriksaannya.

Taehyung membeku seperti patung. Shira tahu Taehyung menyembunyikan sesuatu darinya.

“V~a katakan padaku ada apa?” Shira benar-benar tegang saat ini.

Taehyung bernafas pelan, kedua tangannya merengkuh wajah isterinya. “Kalau aku boleh tahu obat apa yang kau beli di apotek tadi?”

Shira menggigiti bibirnya. Kedua bola matanya menelusuri jauh ke dalam mata suaminya yang menatapnya sendu.”Aku membeli obat ‘Terlambat datang bulan’. Aku hanya meminumnya satu kali dan mendadak perutku sakit”Shira menjawab dengan pelan dan takut-takut.

Kening Taehyung berkerut,”Kenapa kau tidak meneleponku atau memberitahuku sebelumnya hmm? Dan mungkin tidak akan sampai terjadi seperti ini.”

“Mianhae”

“Ra~a Kau ingin tahu apa yang di katakan Yeon woo noona tadi setelah ia memeriksamu?”Shira menganggukkan kepalanya.

Taehyung melepas kedua tangannya dari wajah isterinya dan mengusapkan telapak tangannya pada permukaan perut Shira yang masih berbalut pakaian.

“Di sini, Apa kau tidak merasakan lagi? dia bergerak-gerak” Taehyung berucap di sertai senyuman manisnya. Matanya sangat teduh dan berbinar-binar.

A BETTER TOMORROWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang