82

6.3K 329 56
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Sudah tiga malam ini, Yie jung belum bertemu dengan Jin atau lebih tepatnya suaminya itu dengan sengaja tidak menampakkan batang hidungnya di hadapannya. Tapi ia beruntung Jin ternyata mengijinkan anak-anaknya masuk kemar mereka hari ini. Rasa rindu yang ia rasakan kepada anak-anaknya sedikit terobati.

Makan malam hari ini, lagi-lagi ia tidak menyentuhnya. Hanya memakan buah yang masih tersisa di dalam lemari es yang ada di dalam kamar mereka.

Yie jung sudah mencoba untuk memakan sedikit makanan yang Hwang ajumma siapkan, tapi rasanya menjadi aneh setelah masuk ke dalam perutnya. Begitu juga dengan makan malam kali ini. Ia lapar. Memang sangat lapar, tapi ia malas untuk memakannya.

Yie jung meringis ketika mengingat kembali Jin mengurungnya di sini, dan pria itu beranggapan kalau dia masih mencintai Kyuhyun? Hatinya juga seperti ditusuk-tusuk mengingat Jin sama sekali tidak melihat dirinya. Ya, Tuhan. Ia benar-benar sangat amat merindukan suaminya itu. Begitu mendalam, melebihi apapun.

***

Jin memasuki rumah megahnya dengan wajah yang tampak sangat letih. Begitu kacau. Mengusap tengkuknya dan memiringkan kepalanya untuk mengurangi ketegangan yang ada di kepalanya. kegiatannya seharian ini menguras semua tenaganya. Walau ia menampilkan senyum bahagianya di depan layar kamera, tapi itu semua akan sirna jika berada di balik layar kamera.

Jin menghempaskan tubuhnya di atas sofa, ruang tengahnya. Jin memejamkan matanya kemudian memijit pelipisnya sendiri. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, pantas saja rumah itu terlihat sepi. Anak-anak mereka sudah terlelap, dan para pelayang juga sudah kembali kerumah mereka.

Menghindar dari Yie jung serta tidak menyentuh Yie jung secara terang-terangan, membuatnya gila.

Jin tidak benar-benar menjauh dari pandangan istrinya. Ia hanya memberi Yie jung waktu. Berpikir dan menenangkan dirinya sendiri. Ia juga mengontrol setiap waktu bagaimana keadaan Yie jung melalui Hwang ajumm dan apa yang istrinya itu lakukan.

Lalu dia seperti bajingan yang mengendap-endap tiap malam untuk masuk ke dalam kamar mereka dan memastikan Yie jung sudah terlelap. Menatap wajah istrinya untuk mengobati rasa rindunya. Lalu kembali lagi kemar tamu.

Itu yang ia lakukan, tapi itu tidak berarti sama sekali untuk menyembuhkan rasa rindu yang sangat amat dalam pada Yie jung.

Jin beranjak dari sofa nyamannya dan tertarik untuk segera menemui istrinya. Kata Hwang ajumma, Yie jung masih saja sama. Tidak mau menyentuh makanan, walau ia sudah mengijinkan anak-anaknya menemui istrinya itu. Hwang ajumma bahkan sudah meminta anak-anak mereka untuk membujuk eomma mereka memakan makanannya. Tapi Yie jung hanya menyentuh buah dan beberapa biskuit yang ada di sana. Wanita itu benar-benar. Dia tidak tahu, bagaimana Jin sangat amat mengkhawatirkan dirinya. Dia menyiksa dirinya sendiri dengan tidak memakan makanan sedikitpun. Apa dia ingin sakit?

A BETTER TOMORROWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang