51 (17+)

27.2K 405 17
                                    


Rate 17+

Haeni sedang menatap indahnya permandangan di sore hari di balkon kamarnya dan sembari menikmati indahnya langit senja, saat suaminya melangkahkan kakinya ke dalam kamar mereka.

“Eo, kau sudah pulang? Aku sudah menyiapkanmu air untuk mandi”

Jungkook tertegun melihat siluet Haeni yang terbalut dress hamilnya yang bewarna pink.

Jungkook tertegun melihat siluet Haeni yang terbalut dress hamilnya yang bewarna pink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangat cantik, apalagi wanita itu berdiri membelakangi langit sore. Kecantikan istrinya berpadu satu dengan indahnya alam.

Memang sangat sederhana, tapi sanggup membuat pangkal paha Jungkook mengeras saat melihat kedua payudara istrinya yang semakin berisi karena kehamilannya terbalut dress dan membuat istrinya terlihat sangat menggoda.

Astaga, godaan apalagi ini. Batin pria itu.

Haeni berjalan memasuki kamar mereka, Membelakangi Jungkook. Ia benar-benar ereksi saat melihat bokong sintal Haeni dari belakang.

Pria itu berjalan dengan cepat, untuk menjangkau Haeni, kemudian menarik pinggul wanita itu. Membalikkan tubuh Haeni ke arahnya.

Tanpa ba-bi-bu lagi, ia langsung membenamkan bibirnya pada bibir Haeni. Sedikit menekan pinggul wanita itu ke ereksinya. Dan Haeni bisa merasakan suaminya sudah mulai menegang.

Dengan senang hati, Haeni membalas ciuman panas Jungkook. Ia mengalungkan lengannya di leher Jungkook, sedangkan Jungkook,Tangan pria itu sudah meremas bokong sintal milik Istrinya.

Mereka terus berciuman panas, bahkan bisa berlanjut ke arah yang lebih panas lagi, apabila panggilan telepon tidak berdering keras.

Sontak Haeni dengan amat sangat terpaksa- melepas ciuman panas mereka, dan beralih mengangkat panggilan dari ponselnya. Sial, mengapa ia menjadi wanita yang haus akan belaian sekarang!!.

“Yeoboseyo? Oppa?” Jungkook menggeram. Astaga, hyungnya itu mengapa menelpon di saat saat seperti ini sih.

“Haeni~a, kau jadi datang, kan?”

“Ne, oppa, tentu saja. Sebentar lagi kami berangkat, Jungkook ingin mandi terlebih dahulu dia baru saja pulang,” Haeni menatap sensual Jungkook yang berdiri di depannya, yang juga menatap intens dirinya.

Aku jauh lebih ingin melahap tubuhmu, sayang.  Batin Jungkook.

“Ah, begitu? Baiklah, kami menunggu kalian, jangan terlambat!”

“Hmm”

“Baiklah,keuno.”sambungan telpon itu pun terputus.

“Apa yang dikatakan oppamu itu, heum?”

Astaga, Haeni hampir terjungkal karena terkejut jika lengan kekar Jungkook tidak menahan pinggangnya. Bagaimana tidak, jika wajah mereka sangat dekat, ditambah dengan pandangan bergairah Jungkook padanya.

A BETTER TOMORROWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang