38

15.6K 333 12
                                    

*-*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*-*
















Taehyung , Shira, dan Hyuno tengah duduk di meja makan. Berbagai macam lauk pauk telah terhidang di atas meja. Shira tersenyum melihat dua orang laki-laki di depannya makan dengan lahap. Dari tadi kedua laki-laki itu hanya memakan ayam goreng dan sup ginseng. Shira tahu jika suami dan keponakannya itu tidak pernah menyukai sayuran. Alhasil kimchi yang tadi di buat oleh Hwang ahjumma sama sekali belum tersentuh.

Shira menuangkan sup ginseng lagi pada mangkuk Taehyung dan Hyuno, serta menuangkan pula pada mangkuk di hadapannya. Ia meniup-niupkan uap yang masih keluar dari sup, kemudian perlahan menyendokkan kuahnya ke mulutnya. Shira sempat mengernyitkan hidungnya kemudian ia mengendus lagi aroma dari sup ginseng di dalam mangkuknya.

Aneh, padahal hari ini ia dan Hwang ahjumma tidak memasak ikan. Kenapa supnya tiba-tiba berbau amis seperti ini. Batin Shira.

Shira meletakkan lagi sendok di dalam mangkuk sup. Matanya berpaling pada ayam goreng. Melihat Taehyung dan Hyuno makan banyak hari ini, ia juga tergerak untuk mencomot sepotong ayam goreng dan menggigit kecil dagingnya. Baru saja ia mengunyah, lagi-lagi rasa ayam goreng ini terasa aneh di lidahnya.
Rasanya masih sama dengan sup ginseng yang tadi di cicipinya, amis. Shira langsung meminum habis air putih pada gelas di hadapannya.

Taehyung hanya diam memperhatikan istrinya yang sepertinya belum memulai makan. Ia mengelap mulutnya dengan serbet dan meletakkan kembali serbet itu di meja.

“Ada apa sayang? Kenapa tidak makan?” Taehyung bertanya lembut namun matanya masih memandangi Shira.

“Imo kau sakit?” Hyuno membuka suara.

“Ah annia. Aku masih kenyang”

“Tidak biasanya, kau paling suka kimchi. Cha makanlah !” Taehyung mengambil kimchi dengan sumpitnya dan menyuapkannya pada istrinya itu.

Sebenarnya Shira ragu ingin memakan kimchi itu, tapi karena Taehyung yang menyuapinya ia mulai membuka mulutnya. Saat mulutnya mulai mengunyah entah kenapa rasa kimchi ini sama seperti masakan yang lainnya. Dan tiba-tiba saja rasa mual itu menyeruak dari dada hingga tenggorokkannya seakan ada sesuatu yang mendesak keluar dari dalam perutnya. 

Shira membekap mulutnya dengan telapak tangan kanannya. Ia menggeser kursi makan yang di dudukinya, lalu berlari kearah kamar mandi di dekat dapur. Ia membuka pintu kamar mandinya dengan cepat. Shira sudah tak tahan lagi ketika merasakan perutnya seperti di aduk-aduk, dan itu semakin membuat rasa mual menjalari seluruh tubuhnya. 

“Huueeekk … hmmp… huuueeeekkkk….”Shira membungkukkan kepalanya. Ia ingin memuntahkan sesuatu namun tidak ada yang keluar dari tenggorokannya. Nafasnya sudah tak beraturan lagi, dadanya sesak, dan keringat dingin mulai mengucur membasahi wajahnya. Tangannya bergetar hebat. Tanpa di sadarinya kedua matanya mulai berkaca-kaca.

A BETTER TOMORROWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang