68

5.6K 339 86
                                    

Pliess jebal buat Kimhaeni06 berhenti nyubit-nyubit aku, karna cerita ini. Aku Cuma ngambil inti dari apa yang kamu bilang aja oke!

Awas greget dan syok baca part kali ini ya..














Suara nyaring bell rumah Haekook terdengar sangat megganggu. Membuat pasangan Haekook terbangun dari tidurmereka.

“Hoaaammm…”

“Aisshh!!! Siapa yang bertamu sepagi ini” racau Jungkook yang merasa terganggu dan kembali menarik selimutnya. ”Sayang bukalah pintunya,  beres kan manusia peganggu itu” gumam Jungkook.

“Ahh Shiroo!! Kau saja“ Ujar Haeni, mengikuti Jungkook menarik selimutnya kembali.

Tapi suara bell itu seakan tak kenal lelah, ia terus saja berbunyi.  Membuat kedua pasangan itu mengeram kesal.

“YAAISSHHH!!!” umpat Jungkook.

“Ajumma eodiya? Kenapa suara itu masih terus menganggu?” rukuk Haeni. Dan dengan berat hati ia bangkit dari ranjang nyamannya. Berjalan kearah lemari mengambil jubah tidurnya, lalu keluar dari kamar itu dengan kesal.

“Ajummaaa” panggil Haeni.

“Ne, nyonya” jawab Shin ajumma.

“Apakah ada tamu? ”

“Ne, Nona Yeon mi datang berkujung”

“MWO?!” seru Haeni kaget. “Untuk apa wanita itu datang sepagi ini?” lanjutnya. Shin ajumma menggeleng.

“Ada apa sayang?” Jungkook muncul dari arah kamar mereka.

“Yeon mi” jawabHaeni.

“Yeon mi?” ulang Jungkook tidak mengerti. Haeni mengangguk.

“Jungkook anyeong” sapa Yeon mi, ketika Haeni dan Jungkook menghampiri gadis itu di dapur mereka.

“Kenapa kau kemari?” tanya Haeni ketus.

Hellen yang mendapat pertanyaan dengan nada seperti itu hanya menjawab dengan mengangkat kotak bekal makanan yang berada di tangannya, dengan ekspresi tidak perduli pada Haeni, tetapi segera memasang senyuman manisnya terhadap Jungkook. Membuat Haeni melongo tak percaya.

“Jungkook~a kau belum sarapan bukan? Ayo kesinia aku sudah menyiapkan sarapan untuk mu. Bukankah istri mu belum bisa menyiapkan hidangan yang bagus untuk mu, dan selama aku disini aku berjanji akan selalu memasakan mu makanan. Agar kau bisa selalu mencicipi masakan rumahan.” ucap Yeon mi tersenyum kearah Jungkook. Jungkook hanya menanggapi gadis itu dengan balik tersenyum. Sesekali ia dapat melihat ekspresi Haeni yang sepertinya akan meledak saat itu juga, dan ia tau istrinya itu tengah menahan segala umpatannya.

Yeon mi terus saja mengoceh tak jelas, sembari menata semua makanan yang tadi ia bawa diatas meja makan. “Ah iya Jungkook~a, jika ada makanan yang ingin kau makan, katakan saja aku pasti akan membuatnya untuk mu”.

“Aku tidak yakin kau bisa memasaknya” jawab Jungkook.

“Eiiyy! Apa kau pikir aku ini wanita pemalas yang taunya hanya tau tiduran dan jalan-jalan saja.” Yeon mi seakan tidak setuju dengan jawaban Jungkook. Lalu tersenyum sinis pada Haeni, seolah kata-kata yang baru saja ia katakana menggambari karakter Haeni.

Haeni yang mendapat sindiran dan tatapan itu tercengang. Sedangkan Jungkook yang berada di sampingnya terkekeh geli melihat reaksi istrinya, walau ia sedikit merasa kurang senang dengan ucapan gadis itu.

‘Cihhh Apa sekarang dia sedang meremekan ku hu!…oke! oke! Sabar Kim Haeni kau harus bisa mengabaikannya. Anggap saja ia makhluk halus yang kebetulan singgah di rumah mu’ monolog Haeni dalam hati.

A BETTER TOMORROWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang