9 (21+)

64.1K 635 3
                                        


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*-*




Matahari mulai bersinar pagi ini. Eunbi biasanya akan terbangun sebelum matahari terbit. Tapi hari ini, ia merasa nyaman dan malas untuk bangun, dan sepertinya putranya juga masih betah di alam mimpi. Eunbi memeluk erat seseorang yang berada disampingnya. Menghirup dalam-dalam aroma maskulin khas seorang pria.

Eunbi memandang sosok suaminya yang masih terlelap di alam mimpi, Tampan. Ibu satu anak itu melirik kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 06:48 pagi. Dengan berat hati pun wanita itu menghentikan kegiatannya memandang wajah tampan suaminya di pagi hari dan hendak bangkit. Ketika ia baru saja menyibak selimut dan menyinkirkan tangan suaminya dari pinggannya, ia merasakan bibirnya disentuh benda lunak dan lembut. Bibirnya dicicipi dan diserap dengan tekanan yang memabukkan.

"Morning kiss sanyang" bibir itu berbisik ditelinganya kemudian turun kelehernya, Jimin memcium permukaanya lehernya dan menghisapnya dengan kuat. Darah berdesir disekujur tubuhnya, geli dan rasa meremang bercampur menjadi satu. Satu desahan keluar dari bibir Eunbi ketika tangan cekatan milik Jimin menekan payudaranya. Hingga membasahi tangan pria itu, karna payudara wanita itu masih mengeluarkan Asi. Tapi ia mengabaikannya.

"Jimin~a, nanti Mingi bangun sayang" Eunbi mengingatkan suaminya. Tapi pria itu hanya tersenyum nakal kearahnya. Dan kembali menyerang payudara wanita itu. Bukan dengan tangannya melainkan bibirnya. 'Maafkan appa yang sudah mengambil jatah pagi mu Mingi~a,' batin pria itu pada putranya.

Eunbi yang mendapat serangan tiba-tiba itu, segera mencengkeram kuat rambut Jimin. Menahan kepala itu untuk tetap disana.

"Hari sudah mulai terang Jimin~a, dan sebentar lagi Mingi pasti bangun"

"humm" Jimin menurunkan selimut yang menutupi bagian tubuhnya dan bergerak keatas Eunbi. Wanita itu terbaring telentang dibawah Jimin. Kemarin memang pria itu membebaskan nya dari serangan, tapi tidak kali ini. karena setiap ciuman atau sentuhan suaminya itu membuatnya ketagihan.

Jimin meraba setiap bagian inci tubuh istrinya dan berhenti tepat di pinggang istrinya dan menarik celana yang di pakai Eunbi lepas dengan sekali tarikan melalui kaki-kaki wanita itu. Melempar celana itu kesembarang tempat kemudian ia fokus untuk membuka baju yang melekat ditubuhnya sendiri.

Eunbi berbaring dalam diam, ia benar-benar pasrah kali ini. Mungkin kejadian 2 minggu yang lalu akan terulang lagi. Di mana putranya menangis hebat ketika bangun tidur sedangkan ia tidak bisa berbuat apa-apa di saat Jimin masih terus menghujatnya dengan hentakan-hentkan memabukkan pria itu di Vaginanya. Saat itu memang Jimin seolah tuli karna mereka sedang di ambang kenikmatan.

Eunbi hanya diam memperhatikan Jimin menarik kaos putihnya lepas dari rubuhnya melalui kepalanya. lalu beralih melepas baju yang masih melekat di tubuh istrinya. Eunbi menaikkan sedikit badanya agar Jimin bisa melepaskan baju itu melalui kepalanya, Jimin melepaskan ikatan branya dibagian punggung dan melemparkan bra itu juga.

A BETTER TOMORROWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang