Cast :
Kim seok jin
Min yoon gi
Jung ho seok
Kim nam joon
Park ji min
Kim tae hyung
Jeon jung kook
Park yie jung
Kang yeon woo
Kang yeon min
Cho shira
Cha eunbi
Song hyera
Kim haeni.
Sebelum baca cerita ini lebih baik baca dulu TRIANGLE biar kalian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yiejung memasuki kediaman Yiejin, suasana di rumah itu sangat sunyi. Berbeda sekali seperti beberapa bulan yang lalu. Suasana rumah ini tidak pernah seperti ini ketika ada anak-anak mereka.
Yiejung berjalan menuju kamar mereka. Wanita itu melihat kearah ranjang yang kosong. Lalu mendengar suara gemercik air dari arah kamar mandi. Sepertinya Jin sedang mandi saat ini, batinnya.
Yiejung berjalan kearah closet roomnya. Perutnya yang sudah membesar dan tubuhnya yang semakin hari semakin melemah. Membuat wanita itu sangat susah untuk berjalan.
Meraih baju gantinya dan memakainya. Tapi, rasa sakit di perutnya seolah bagai hantaman yang kuat untuknya. tidak! tidak sekarang setidaknya ia tidak boleh melahirkan saat ini, ketika Jin ada di rumah. ia tidak ingin pria itu berbuat hal gila pada anaknya nanti.
"AKK!!" jerit kesakitan wanita itu membuat Jin tersadar jika ada sosok istrinya di ruangan itu. Jin dengan cepat menghampiri Yiejung yang terlihat menahan sakit sembari memegangi perutnya yang sudah membesar.
Jin berjalan lebih dekat kearah Yiejung yang sedang memegang perut bawah-nya- dan seketika matanya terbelalak saat melihat darah segar yang mengalir di betis Istrinya.
Heran bukan kenapa bisa ada darah yang keluar dari wanita itu. itu di sebabkan karena Yiejung yang tidak sengaja berbenturan dengan lemari perhiasannya saat ia hendak terjatuh kesakitan menahan sakit di perutnya, yang mengakibatkan perut besarnya berbenturan dengan sisi lemari itu.
"Yiejung~a"
"Hey, Kau bisa mendengarku??" Ia mendekati Yiejung membawa gadis itu dalam rengkuhannya.
Tanpa basa basi lagi, pria itu segera menggendong Yiejung, dan lansung berlari secepat kilat. Ia semakin takut saat melihat darah yang semakin deras mengalir di sela-sela betis Yiejung.
"Siapkan mobilku!!"
Jin berteriak kepada salah satu pelayannya yang terlihat kaget melihat tuan dan Nyonya mereka yang bersimbah darah.
"Yiejung~a" Jin menepuk pipi Yiejung dengan panik, perlahan Yiejung membuka matanya, dan itu pun tidak sampai setengah. Pernafasan Yiejung bahkan sudah pendek-pendek, membuatnya kesulitan mengambil nafas.
Mata sendu itu terlihat berair, penuh kesakitan dan juga luka, sungguh seperti sebuah tamparan untuk Jin
Tangan Yiejung terangkat, ia mengelus rahang Jin dan saat itu juga sebulir air mata jatuh dari sudut matanya.
"Yiejung~a"
"M-maaf .."
Maaf karena kau harusmenikahdenganwanitasepertiku.