Setelah memakan waktu dua jam akhirnya Yeon woo dibawa kjueruang rawat inap, selang infus terpasang dilengannya. Yeon woo terlihat lemah dan sangat kesakitan ketika Hoseok masuk kedalam kamar itu, tapi Hoseok bisa melihat kebahagiaan terpancar dari wajah pucat itu. Perlahan-lahan Hoseok menghampiri Yeon woo, Hoseok menduga Yeon woo sedang tidur karena wanita itu sedang memejamkan matanya, namun ia salah karena Yeon woo langsung membuka matanya ketika Hoseok duduk di sisi tempat tidur.
“Kau masih merasa sakit?” tanya Hoseok lembut.
Yeon woo tersenyum melihat wajah suaminya. Lalu menggeleng lemah “Oppa dimana bayi kita?”
Hoseok menunduk dan mengecup pipi Yeon woo, “Sedang diruang bayi sekarang. Suster bilang, bayi kita harus diperiksa kesehatannya terlebih dahulu lalu didata, dan entahlah aku lupa apa yang mereka katakana tadi”
“Aku merindukannya” jawab Yeon woo lirih, mengelus perutnya yang sudah mengempis saat ini.
“Arra, sebentar lagi mereka akan membawanya kesini”
“Dimana semua orang?” tanya Yeon woo, menyadari keadaan yang sunyi saat ini. Ia tadi melihat keluarganya sedang berkumpul ketika ia dibawa dengan tempat tidur beroda menuju kamar inap.
“Mereka memutuskan untuk pulang dan membiarkanmu beristirahat dulu, lalu kembali lagi kesini besok”
Yeon woo menganggukkan lagi kepalanya lemas.
“Kau senang oppa?”
“Tentu, akhirnya aku memiliki teman untuk di ajak berkerja sama dan kau juga memiliki teman untuk bertengkar” jawab Hoseok sembari terkekeh. Yeon woo yang mendengar jawab suaminya itu mendengus kesal. Lalau ikut terkekeh.
Yeon woo mengulurkan tanganya yang bebas dari selang infus keleher Hoseok lalu memeluk suaminya. “Oppa tenang saja, aku akan memberikanmu bayi perempuan setelah ini, lalu satu laki-laki dan satu perempuan lagi. Otthae?”
“Baiklah, aku akan menunggunya dengan sabar”
“Oh Tuhan” tiba-tiba Yeon woo melebarkan matanya terkejut.
“Wae? Apa kau merasa sakit lagi? Dimana?” Hoseok berubah cemas,
“Bayangkan, aku harus mengalami proses persalinan seperti tadi tiga kali lagi?” jawab Yeon woo dramatis, benar-benar tidak bisa membayangkan ia harus menahan sakit seperti itu lagi. “Apa kau bisa memberikan waktu padaku lima tahun lagi untuk memberikan anak kedua? Aku butuh waktu untuk menyiapkan mentalku. Tadi itu benar-benar sangat menakutkan.”
Hoseok yang mendengar ocehan istrinya tertawa terbahak-bahak. Inilah Yeon woo yang selalu dicintainya, mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah terpikirkan oleh siapapun juga, wanita cerewet yang selalu membuat kupingnya lelah. Tapi tidak menghilangkan kadar Cintanya pada istri manisnya satu itu. Hoseok mendaratkan kecupan hangat dikepala Yeon woo, sungguh ia sangat mencintai istrinya.
Yeon woo sedang bersandar didada Hoseok ketika suster datang dan membawa bayi mereka, Yeon woo menggendong bayinya dengan hati-hati dan menatap wajah mungil bayinya yang sedang tertidur bangga. Akhirnya ia bisa melihat bayinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A BETTER TOMORROW
FanfictionCast : Kim seok jin Min yoon gi Jung ho seok Kim nam joon Park ji min Kim tae hyung Jeon jung kook Park yie jung Kang yeon woo Kang yeon min Cho shira Cha eunbi Song hyera Kim haeni. Sebelum baca cerita ini lebih baik baca dulu TRIANGLE biar kalian...