54

15.9K 418 43
                                    

Taehyung berlari ke ruang gawat darurat dan hampir bertabrakan dengan Yie jung, yang awalnya sedang bersama Shira. Tadi Yie jung menelponnya dengan panik, mengatakan jika Shira mengalami pendaraha, dan dengan langkah cepat Taehyung segera menuju rumah sakit, meninggalkan jadwal latihannya. Napas Taehyung terengah dan menatap Yie jung yang tampak pucat dan cemas, Taehyung melihat darah. Di baju Yie jung.

"Jung~a" suara Taehyung bergetar, menahan perasaan cemas yang mulai menggelegak.

"Tae~a hiks" tangis wanita itu pun pecah.

"Apa yang terjadi?"

"Shira mengalami pendaharan hebat, aku tidak tau kenapa itu bisa terjadi, dia bahkan sedang tidak melakukan apapun dan hanya duduk saja. t-tapi darah itu terus keluar, hiks"

Taehyung membeku,lalu manarik Yie jung dalam pelukannya. Berusaha menangkan wanita itu, tak lama kemudian terdengar suara member BTS lainnya yang ternyata menyusulnya kerumah sakit.

"Yie jung~a" suara Jin, membuat keduanya menatapnya.

"Oppaaa" Yie jung segera berlari menghampiri Jin, dan berhambur kepelukannya.

"Di mana Shira?" tanya Taehyung.

"Dokter masih menanganinya."

"Taehyung~a," suara Yeon woo yang lembut mengalihkannya, "Kondisi Shira kritis, dokter bilang ada yang salah dengan posisi plasentanya, yang mengakibatkan pendarahan. Mereka sedang berusaha mengeluarkan bayinya"

"Bagaimana dengan Shira?," suara Taehyung bagaikan erangan menahan siksaan,

"Shira tidak sadarkan diri ketika sampai di rumah sakit" Yeon woo memandang Taehyung cemas, "Mereka sedang berusaha di dalam sana," Yeon woo menoleh pada ruang operasi di sudut dengan lampu merah yang menyala di atasnya, dimana para rekan dokternya sedang menyelamatkan Shira, "Yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa"

"Tenanglah mereka akan baik-baik saja, istri dan anak-anak mu" Jin menepuk punggung Taehyung yang entah sejak kapan pria itu sudah terduduk di lantai.

Isteri dan anaknya? Ck yang benar saja! Bahkan ia selalu menutup mata, berpura-pura bahwa dia tidak mengakui keberadaan anak itu, selalu mengalihkan mata ketika menatap perut SHIRA yang semakin dan semakin membuncit setiap harinya. Shira berjuang sendirian semenjak masa-masa kehamilannya berusia 5 bulan. Taehyung mengeram tertahan, merasa bodoh dengan sikapnya selama ini.

"Kalau Shira tidak dapat diselamatkan," Suara Taehyung tertelan di tenggorokannya, "Aku sangat mencintainya hyung, aku belum siap jika ia harus meninggalkanku"

Kumohon Tuhan, tolong selamatkan Isteri dan Anak-anakku, izinkan aku melihat mereka, kumohon..

***

Taehyung terduduk lemah di sudut ruangan rumah sakit dengan seluruh tubuh menegang dan tersiksa. Yie jung masih menungguinya di sana, sementara para member BTS lainnya sudah berpamitan, karena mereka tidak mungkin bisa hengkang dari jadwal latihan mereka.

Tadi Kyuhyun sudah datang bersama tuan dan ny Cho. Lalu kembali pulang untuk mengurus keperluan Shira. Kyuhyun sendiri ada syuting yang tidak memungkinkannya untuk tidak hadir.

"Tae~a"

"Eomma!" ny. Kim segera menghampiri putranya, dan memeluknya. Ia tau putranya sedang rapuh saat ini.

"Gwaenchana hmm" ujar Ny. Kim.

"Aku suaminya kejam eomma, aku kejam. Shira benar aku memang seekor binatang. Eomma maafkan aku" Taehyung terisak di pelukan ibunya.

"Ania, kau tidak seperti itu. saat itu kau hanya khawatir, berhentilah berpikiran seperti itu hmm. Shira akan baik-baik saja"

"Aku takut eomma, Aku benar-benar mati jika Istri dan Anak-anakku tidak selamat.." Suara Taehyung terdengar sangat parau dan lirih, khas orang menangis, membuat semua orang yang ada di sana terkejut. Tuan Kim bahkan tercenggang, tidak menyangka Putranya akan menangis karena Istri dan Anak-nya. Dengan spontan, Yie jung mengangkat kepala Taehyung. Ia mengelus pundak sahabatnya.

A BETTER TOMORROWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang