I'm Sorry

14.5K 953 10
                                    

HALLOOOWWW!!

I'M BACK YA.

PLEASE NEED MORE READERS

AND VOMMENT TOO :(

ENJOY YA,

MAAF KALO ADA TYPONYA

STILL HARRY POV

Aku tertawa membayangkan reaksinya membaca status ku.

aahhh, fans ku sudah bertanya-tanya maksud status ku.

"@Harry_Styles: I jst tlk about my assistant @dream1d:what do you mean @Harry _Styles?"

Haha tejadilah kerusuhan, aku yakin benar orang di luar sana berpendapat lain.

*skip

"Jadi apa yang kau laukan dengan Kate semalam?"ucap Niall dari luar kamar mandi tampak The Boys sudah bekumpul di kamar ku ketika aku sedang mandi.

"Yang jelas aku menikmatinya"ucap ku terkekeh keluar dari kamar mandi dan melihat empat sahabatku dengan wajah polos mereka ternganga.

"Oh damn you! What do you mean?"tanya Louis.

"Semalam aku sakit, dia hanya membantu ku mengurusi ku"ucapku tersenyum berusaha menenangkan mereka.

"Dont be crazy Harry, behentilah membuat hidupnya susah"ucapan Zayn membuatku terdiam.

"Don't let her hate you Hazz, i think you will need her sometimes"ucapan Liam membuatku bingung.

"What do you mean huh?!" Aku bisa lihat seringaian Liam melihatku.

"We never knows, maybe you will love her"ucapan Liam membuat nafasku sesaat tercekat.

*skip

KATE POV

Akhirnya kemarin aku sudah berada di apartemen ku kembali. Aku sudah selesai membereskan barang-barangku. Dari kemarin aku belum melihat Iphone ku, aku mengisi daya Iphone ku dan Aku mengecek notif di twitter ku. Aku terperangah membaca status Harry. Oh sialan Harry!! Ah banyak sekali orang membuly ku karena status twitternya itu.

"@Janetylae:How bitch you are @KateWWatson!"

"@Cloudy: @KateWWatson oh bitch leave our hazza!!"

Aku benar-benar sudah tidak tahan lagi. Aku termasuk salah satu dari sekian banyak perempuan yang selalu berusaha tegar dengan menahan air matanya. Namun, entah mengapa itu tidak berlaku pada ku. Setiap kali aku mencoba menahan tangisku, pada akhirnya akan menimbulkan tangisan yang lebih parah.

HARRY POV

Seseorang mengetuk pintu apartemant ku, ah ternyata gadis ini. Di hari libur juga dia masih mencari ku tunggu, Ada apa dengan matanya, apakah dia menangis? Oh tunggu, kenapa matanya menatap ku seperti itu.

"APA AKU PERNAH MEMBUAT SALAH PADA MU HA! APA KAU MENYUKAI JIKA AKU DI BILANG BITCH! BERHENTI LAH MENGGANGGU KU! AKU MEMBENCIMU!" teriaknya di depan wajahku.

aku teperangah, sungguh aku tidak bermaksud seperti itu padanya. Aku sudah sering menjahilinya, namun baru kali ini aku melihatnya menangis.

"Maafkan aku Kate" ucap ku pelan aku mencoba memeluknya.

Dia meronta-ronta melepaskan pelukan ku, namun aku semakin erat memeluknya. Aku terus mengulangi permintaan ku. Akhirnya dia menyerah dan membiarkan ku memeluknya.

Aku tidak tahu bagaimana aku harus menghadapinya saat ini, aku tidak tahu dengan perasaan ku. Aku hanya tidak ingin ini cepat berlalu. Aku ingin dia tetap dalam tengkuhan ku. Rasa nyaman yang menjalar ke sekujur tubuhku. Wangi Vanilla yang selalu membuat ku semakin ingin memeluknya meski ia ada di depan ku.

I Love You, My AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang