HAPPILY

12.2K 876 132
                                    

HIYAATTTTTT !!!!!!

AKHIRNYAAAAAAA

GA MAU GALAUIN KALIAN LAGI

HAHAHA

SONG FOR THIS CHAPTER :

BACK TO DECEMBER - TAYLOR SWIFT :)

BISA DI LIAT DI MULTIMEDIA FOTO HARRATE!!!!

KALO BELUM ADA DI REFRESH YA

INI CHAP TERAKHIR LOH SILENCE READERS

MASA IYA GA NUNJUKKIN DIRI DI KOLOM VOTE DAN VOMMENTS AKU

NEED VOMMENTS YA READERS AKUNYANG PUNYA DEDIKASI

YANG BESAR SAMA FANFIC INI

JANGAN LUPA JUGA DI BACA SEQUELNYA

'STRONG'

PENI OKTARIANA

THANKIESTTT

I LOVE YOU

--------------------------------------

KATE POV

Aku sudah siap dengan segala hal yang akan menyakitkan yang akan terjadi pada ku. Saat ini sudah jam 8pm. Acaranya sudah di mulai sejak setengah jam lalu. Rebbeca telah meraung-raung karena aku beum juga datang. Namun, aku memintanya untuk tidak menunggu ku.

Aku menghela nafas ku ketika aku sudah tiba di depan rumah mewah milik Austin ini. Aku menatap bingkisan yang berisi flatshoes yang akan ku berikan pada Rebbeca.

Aku menatap pergelangan tangan kanan ku ketika memegang bingkisan ungu ini, menatap barcelet bertahta huruf H yang menggantung.

Aku kembali mengenakannya, ketika sudah lama ku simpan di laci nakas ku.

Aku tersenyum mengingat kenangan itu, entah kenapa kenangan indah itu sekarang sekaligus menjadi kenangan yang menyakitkan untukku kenang.

Aku mengenakannya, Harry...

Aku memejamkan mataku, mencoba melupakan memori indah ketika dia memberikannya pada ku.

Air mata ku membasahi balutan makeup ku yang sederhana ini. Aku menghela nafas, menatap ke arah depan. Mencoba bersikap seperti biasa, agarbtak terlalu mencolok dan di perhatikan.

Aku tertegun, takut untuk sekedar melangkah. Aku melihat ke arah taman belakang, sangat padat. Banyak sekali mobil mewah yang terpakir. Mata ku terpaku dengan salah satu mobil yang sangat ku kenali, dia sudah datang. Harry sudah datang. Nafas ku kembali sesak ketika mengingatnya.

Aku menitipkan Coat ku di depan halaman sebelum taman party Rebbeca.

Lagi-lagi aku kembali takut untuk melangkah.

Aku menghela nafas ku, aku memejamkan mataku. Berusaha membuang semua rasa perih yang semakin menggrogoti perasaan ku.

aku akan menyanyikan satu lagu, yeah sebagai permintaan maaf kubuntuk Rebbeca. Namun, ku rasa lagu itu mewakili perasaan ku saat ini.

Dasar gila! Suara ku tidak sebagus penyanyi aslinya. Ya Tuhan.

Aku melangkahkan kaki ku ke taman. Mengambil jarak yang cukup jauh dari tamu. Aku tidak ingin terlihat mereka semua.

Kaki ku memataut di tempatnya ketika aku melihat seseorang yang sangat ku cintai sedang bercengkrama dengan seorang gadis, yah dia gadis itu. Sangat cantik, aku berusaha tersenyum walau ku rasa senyum ku agak sedikit memaksa sepertinya.

I Love You, My AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang