SORRY

10.3K 799 38
                                    

MUNCUL BANYAK IDE
YANG BIKIN ILYMA BINGUNG HABISNYA KAPAN
HAHAHHA

MAKASIH BUAT YANG UDAH SABAARRRRR
MAKASIH BUAT READERS YANG PUNYA APRESIASI BESAR
SAMA FANFIC INI

MAKASIH JUGA SAMA SILENT READERS
ADA YANG NAMBAHIN FANFIC INI
KE READING LIST
PADAHAL GA DI VOMMENTS HAHAHA

MAKASIH YA

PENI

ENJOY

KATE POV

Aku sudah mulai kedeinginan karena dress ku yang agak sedikit terbuka kurasa Becca juga. Dia juga belum mengganti dress ungu miliknya. Jadi aku memutuskan untuk kembali ke kamar ku, aku sngat yakin saat ini aku sudah sangat berantakan.

Aku sangat berharap jika Harry tidak berada di depan kamarku, aku belum siap bertemu dengan makhluk menyebalkan itu.

"Kau yakin ingin kembali sekarang?"tanya Rebbeca ketika kami sudah berada di lift.

"Yah, dan kau apa masih ingin di kamar ku atau?"tanya ku terhenti.

"Kau ingin ku temani babe?"tanya Rebbeca.

"Tidak, kurasa aku butuh waktu sendiri"ucap ku keluar dari Lift ketikalift terbuka.

"Baiklah"ucap Rebbeca.

Aku baru saja melangkahkan kakiku keluar dari lift betapa terkejutnya aku ketika melihat Harry ingin menaiki lift yang sudah tertup oleh Becca.

Matanya bertemu dengan mata ku, ada penyesalan di matanya. Aku tidak perduli, sungguh. Aku melangkahkan kakiku melewatinya. Dia menarik lengan ku.

"Kate"ucapnya pelan.

Aku tetap memunggunginya, tidak ingin membalikkan tuhuhku menghadapnya.

"Sorry"tambahnya.

Aku memejamkan mataku, hati ku serasa sangat tersayat. Aku sudah biasa menahan rasa sakit ku ketika dia bersama Lucy. Terkadang hal yang terlalu terbiasa menyakitkan akan terlalu menyakitkan jika kembali terasa di waktu yang berbeda.

"Lepaskan aku"ucap ku serak.

"Kate aku mohon maafkan aku, aku mohon dengar aku dulu"ucapnya.

Aku menyentakkan lengan ku, da berlari ke arah kamarku. Namun lagi-lagi Harry mengejarku, dan berusaha menghalau pintu yang akan segera ku tutup.

WHAT THE HELL!!!

Aku mengutuk tenaga wanita ku.

HARRY POV

Dia menghalau pintu tidak membiarkan ku masuk, namun tenaganya tidak lebih kuat dari ku. Sehingga aku bisa dengan mudahnya membuka pintu yanh berusaha di tahannya.

Aku mengikutinya ke dalam kamar.

"APA LAGI YANG KAU INGINKAN!!! AKU MEMBENCIMU!!!!"ucapnya berteriak dan menangis di saat yang bersamaan.

Dia mengusap air matanya menggunakan punggung tangannya dengan ksar. Hati ku sakit sekali mendengar dan melihatnya sperti ini.

"Dengar kan aku ku mohon"ucap ku menarik tangannya, namun lagi-lagi di tepisnya dengan kasar.

"Kate ku mohon"ucap ku pelan menatap matanya yang mengalihkan tatapan ku darinya.

Berusaha menatap lain asal tidak menatap ku.

"Aku mencintaimu"ucap ku menunduk pelan.

Lagi-lagi dia mengusap kasar airmatanya.

"APALAGI YANG INGIN KAU KATAKAN, AKU MUAK!!!"ucapnya kembali berteriak.

I Love You, My AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang