UPDATE JUGAAAAAA
PART INI LUMAYAN PANJANG LOOOHHHH WKWKWKWK
NEED MORE VOMMENTS BABE
JANGAN BOSEN2 YA
THANKIESSTTT
PENI
LUCY POV
Aku tercengang mendnegar kata-kata Harry. Aku sangat terkejut. Oh ayolah siapa pun bisakah membangunkanku dari mimpi buruk ini.
Mata ku beralih ke arah Victor, WHAT THE HELL dia hanya tersenyum simpul.
APA DIA TIDAK SAKIT HATI, BUKANNYA DIA MENYUKAI KATE?!
ASTAGA APA MEREKA SUDAH BERPACARAN SEKARANG?!
Aku bisa mersakan ada yang menggantung dari kelopak mata ku. Aku sudah tidak tahan lagi, aku mengambil langkah yang besar memutar belakang gedung ini.
Aku tidak mau wajah ku yang sangat tidak berdaya ini di lihat wartawan.
Aku pergi meninggalkan acara ini.
LOUIS POV
Aku bisa merasakan kejanggalan dari mata Harry ketika dia melihat Kate dan Victor sejak tadi. Dia sudah menceritakan semuanya tentang dia dan Kate tadi siang pada ku.
Aku terkejut ketika melihat Kate dan Victor yang terlihat sepertii... oh kalian tahu kan maksud ku.
Sepertinya Kate juga cemburu melihat Harry dan Lucy.
Aku dan yang lain terkejut melihat Harry menarik tagan Lucy, tak berapa lama Lucy berlalri pergi.
Lalu? Victor pamit pulang pada kami.
Rumit sekali.
HARRY POV
Aku menarik Kate ke salah satu ruangan wardrobe. Ruangan itu sepi dan tidak ada orang didalam. Aku menutup pintu ruangan itu.
"Kau kenapa? Apa yang ku lakukan?"tanyanya terlihat kesal melepaskan genggaman tangan ku dan berdiri menghadap ku.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menerima saja di rengkuh Victor sperti itu. ASTAGA KATE"emosi ku mulai terpancing.
"Menurutmu aku buta sehingga tidak bisa melihat ada yang bertaut di lengan mu tadi?"tanya Kate tersenyum.
Oh ayolah Kate.
"Aku berusaha menolaknya Kate, tapi kau taukan dia keras kepala"ucap ku.
"Aku juga berusaha menerima rengkuhan Victor tadi ketika aku tahu pacar ku ternyata tidak bisa menjinakkan mantannya"ucap Kate ketus.
Oh ayolah pintar sekali gadis ini.
"Baiklah, aku minta maaf. Kau sendiri bukan yang bilang jika kau ingin menutupi hubungan ini"ucap ku lembut.
"Jadi?"tanyanya menautkan alisnya.
"Jadi tadi aku belum menceritakan hal ini padanya. Tapi tadi aku sudah mengungkapkannya, ku rasa dia bisa mengerti baabe"ucap kubtersenyum.
"Aku tidak apa-apa, kau saja yang berlebihan. Hei kau lupa? Aku sudah biasa melihatamu seperti itu dengannya"ucap Kate terkekeh.
"Oh ayolah babe, kau membuat ku semakin merasa bersalah"ucap ku menaraiknya dan merengkuh tubuhnya.
Bisa kurasakan wangi Vanilla menelusuk ke hidungku. Aku mengelus pelan rambutnya.
"Karena aku sudah biasa melihatmu bersamanya. Matamu juga harus kau biasakan melihat rengkuhan Victor yang BIASA dia berikan pada ku hahaha"aku tersentak mendengarnya.
WHAT THE HELL!!!
Aku meregangkan pelukan ku. Pinggang ku masih di dalam pelukannya namun tangan ku kini memegang kedua bahunya. Aku menatapnya serius.
"Kau kenapa?"tanyanya tersenyum menahan tawa.
"Kau mencoba membunuhku?"tanya ku kesal.
"Maksud mu?"tanyanya.
"Aku akan mati jika harus membiaskan mata ku melihat kau terus seperti itu dengannya kau tahu?"aku kesal.
"Tapi aku tidak mau mati, aku tidak akan membiarakan kau bersamanya"tambah ku kesal.
"Crazy curlz, just friend hug"ucapnya terkekeh.
"Jika itu terus di lakukan itu bukan friend hug, aku tidak akan mebiarkan mu lepas dari sisi ku jika kau selalu sperti itu"ucap ku kini mengelus wajahnya dengan tangan kanan ku.
"Posessif bossy"ucapnya tersenyum.
Huaa, aku sungguh tidak tahan melihat senyumnya.
"Akupacar mu babe"aku menegeluarkan dimples ku.
Aku mengangkat dagunya dengan tangan kanan ku. Aku agak sedikit mendorongnya ke arah dinding, tangan kiri ku saat ini sudah bertumpu di dinding di sebelah wajhnya. Kedua tangannya memeluk erat pinggang ku.
"I love you"ucap ku mendekatkan wajahku padanya.
"I love you too"ucapnya pada ku sesaat sebelum bibir ku sudah bertaut dengannya.
I have a good kiss for her, she open her mouth. I suck her lips so hard. I think she enjoy it. Aku mengangkat dagunya, tangannya semakin merengkuh pinggang ku membuat ku mendekat padanya.
Nafasnya memburu, aku dan dia sesekali mengambil nafas.
Damn!!! I'm turn on.
Cklek!!
"Hazza...Oh Damn!!!Sorry, lanjutkan"ucap Zayn tersenyum canggung membuat aku dan Kate membeku.
Kate spontan mendorong tubuhku.
"HAHAHA"dia tertawa.
"Shit!"ucap ku kesal.
"It's time to go"ucap Kate tersenyum.
"Kau malam ini bekerja sebagai assistant ku ya, bantu aku menyiapakan untuk persiapan tour satu minggu kedepan."ucap ku tersenyum masih dengan rasa kesal ku karena ulah DJ Malik.
"Kau memiliki alasan yang bagus curlz"ucapnya membuka knop pintu.
Aku hanya terkekeh.
KATE POV
Saat ini aku sudah berada di apartmentnya, tadi aku dan dia sudah mengambil koper ku dan segala macam kebutuhan yang ku butuhkan.
Aku baru saja akan membereskan pakaiannya, ternyata sudah selesai.
Benarkan hanya alasan saja orang gila satu itu!!!
"Besok kau akan konser kemana?"tanya ku penasaran melihatnya yang duduk di bed.
Saat ini aku bersandar di balkon kamarnya.
"Kita akan mengisi cara di NewYork lalu akan mengadakan dua konser disana"ucapnya tersenyum.
"Harry?"aku ingin sekali menayakan hal ini. Dulu Becca sahabat ku, sering sekali menceritakan kedekatan The Boys bersama wanita, begitu pula dengan Harry.
"Yes Babe?"tanyanya tersenyum menatap ku.
"Ku dengar satu bulan sebelum aku menjadi assitantmu, kau sempat dekat dengan Kendall?"tanya ku to the point.
Aku melihat ada sirattan aneh di matanya sesaat sebelum dia kembali tersenyum menatap ku.
^^
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, My Assistant
Fanfiction"Kau harus makan, jika kau tidak makan kau akan sakit, jika kau sakit siapa yang akan menyakitiku, Harry"ucap Kate terkekeh. Bagaimana rasanya menjadi Assistant dari seorang artis terkenal? Itu yang dirasakan Kate. Menjadi Assistant salah satu perso...