Flashback

11.6K 798 3
                                    

Yeay!! Bonus Chap!!

Aku bakal sibuk UTS

JADI BAKAL GABISA

UPDATE CEPET ^^

ENJOY YA :P

HARRY POV

Aku pergi pagi sekali bersama The Boys. Aku meninggalkannya sepucuk surat, ku tahu pasti dia sangat lelah. Aku ingin tertawa saja membayangkannya membaca surat ku itu, pastindia sudah mengerucutkan bibirnya.

Aku malas sekali, ada yang beda ketika dia tidak di dekat ku sekarang. Oh ayolah aku malas sekali dengan gadis gila ini, Lucy. Aku tidak tahu mengapa, namun dia berubah sekali saat ini dia lebih.... overacting jika di depan ku.

"Hai Harry, kau tahu aku sangat merindukanmu"ucapnya sambil bergelayut di lengan ku saat di tourbus.

Aku dapat melihat Louis mengeluarkan lidahnya menahan tawa.

"Oh yeah?"ucap ku malas.

"Kau kenapa? Kau tidak merindukanku ha?"ucapnya berpura-pura marah.

Dulu aku suka sekali jika dia seperti ini, sudah pasti aku akan memanjakannya namun sekarang aku malas sekali mendengarnya.

"Aku merindukanmu"

"Aku tidak menyukai Kate ucapnya tiba-tiba. Aku langsung menoleh ke arahnya.

"Kenapa? Aku tidak menyukainya! Aku tidak menyukai her barcelet you know!"ucapnya lagi. Aku yakin dia cemburu dengan Kate.

"You leave me"ucap ku padanya.

"I'm sorry, but here i am right now harry and still loving you"ucapnya memelukku.

'Yah tapi aku sudah tidak mencintaimu lagi'tanpa sadar aku menyuarakan fikiranku.

"Aku tidak perduli, aku tetap mencintaimu. Tidak ada yang boleh mendekati mu, kau tahu? Aku cemburu! Apa lagi dengan Kate"ucapnya merengkuh ku.

hei kau tidak bisa cemburu padanya ucap ku dalam hati.

"Tapi aku menyukainya Lucy"ucap ku tanpa sadar padanya.

'Apa aku sudah melupakanmu karena aku menyukainya?'

"Jadi kau ingin bersamanya?"tanya Lucy masih dalam pelukanku.

Aku dapat melihat My mates menatapku tidak senang. Oh ayolah, Lucy yang memelukku.

"Tentu jika dia ingin bersama ku"ucap ku.

"Kalau begitu aku yang akan membuatnya tidak ingin bersama mu"ucapnya.

Aku tidak mengerti maksud ucapannya, aku tidak bertanya lebih lanjut karena kami sudah tiba di tempat kami akan mengadakan konser nanti malam.

KATE POV

Aku sekarang sudah berada di salah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di kota ini. Aku sendiri, sebenarnya tadi aku akan di temani oleh salah satu bodyguard namun aku malas. Aku mengenakan hoodie! Hot pants ku hahaha, dan kacamata yang besar yang bisa menutupi hampir seluruh wajahku.

Aku hampir gila membayangkan Harry bersamanya, maka dari itu aku ingin mengalihkan fikiran dan perasaanku yah tentu saja dengan SHOPPING hahaha.

Aku sekarang tidak kurang telah memasukki lebih dari 50counter baju dan sepatu, dan tidak kurang dari 10 tote bag yang berisi berbagai macam belanjaan ku. Aku membeli 3 dress, 2 heels, 2 flatshoes, 1 hotpants, 1 croptee, dan 1 hoodie untuk Harry.

Aku melihat hoodie itu sangat bagus, aku menyukainya namun tidak mungkin aku mengenakannya karena untuk laki-laki. Jadi aku akan membelikan padanya, bukan berarti aku sudah tidak kesal dengannya.

Kaki ku sudah lelah sungguh aku di Mall ini sudah 8 jam, gila bukan?hahaha. Sekarang sudah jam 11.00pm. Aku yakin sekali jika Harry sudah di hotel. Aku sekarang sedang duduk di cafe di luar mall ini, mall ininsudah tutup sejak satu jam yang lalu, aku mendengus menatap 2 gelas cappucino yang sudah kuhabiskan.

Aku mengingat kejadian beberapa waktu lalu, ketika aku di Mall Japan bersama Harry.

*Flashback

"Aku ingin pergi ke Mall,cepatlah temani aku"ucap Harry di depan bed ku.

Aku hanya diam, karena aku masih sangat mengantuk dan tidak memperdulikannya.

"Kau tidak ingin ikut?"tanyanya aku masih diam pura-pura tidur.

"Baiklah kalau kau tidak mau, padahal aku akan mengajak mu membeli berbagai macam kebutuhan ku tentu untuk mu juga"

tanpa fikir panjang aku langsung berkata.

"Oh tentu saja aku mau, kau ini terlalu cepat mengambil kesimpulan"dia hanya terkekeh mendengar ku.

Saat ini kami, maksud ku aku dan Harry. Sudah memasuki lehih dari 20 counter baju mahal. Astaga, dia memang membelikan kebutuhan ku. Tapi kau tahu? Saat ini aku benar-benar disusahkannya. Aku sudah membawa 25 tote bag 10 milikku dan 15 miliknya, ingin menangis saja rasanya. Dia tidak membawa apapun.

"Kau kesusahan membawanya?"tanyanya tersenyum ketika tubuhku hampir tertutup oleh tote bag.

"Aku tidak bisa berjalan dengan benar Harry"ucap ku padanya menunjuk banyaknyatotebag ini. Berharap dia membantu ku.

"Baiklah, aku akan mengarahkan jalanmu"ucapnya.

Aku hanya mendengus kesal.

"Hei, bisa kah kau permisi kekasih ku ingin melewati jalan itu?"ucap Harry tersenyum pada seseorang yang menghalangi ku.

"Oh tentu saja, maafkan aku nona"ucap laki-laki itu tersenyum.

"Oh tidak apa kan babe?"ucap Harry merangkulku.

Oh sial sekali anak ini, dia terus saja menyiksa hati, tuhuh, dan fikiran ku. Aku yakin sekali saat ini wajah ku sudah merona indahnya.

Aku dan dia sudah di dekat parkiran dan aku masih membawa 25 totebag itu.

"Kau kesusahan membawanya? Baiklah sini ku bantu"ucapnya yang hanya mengambil 5 totebag dari tangan ku.

Astaga mobilnya sudah terlihat dan dia menyadari ku butuh bantuan. Aku tahu sekali dia bercanda, dia sengaja mengerjaiku karena aku melihatnya terkekeh.

"Kate? Kau lelah tidak?"tanyanya ketika kami sudah menuju hotel.

"Yah tentu saja harreeehhh"ucap ku menggeliat.

"Yah kalau begitu kau tidak bisa menemani ku nanti malam"ucapnya sedih.

"Maksud mu me-ne-ma-ni apa?"tanya ku gugup.

oh iya ku akui, wajar saja bukan jika aku berfikir yang bukan-bukan.

"Menemani ku dinner?Kenapa?"tanyanya heran.

"Oh kau fikir aku ingin, oh Kate itu terlalu cepat kau juga belum ingin menjadi pacar ku, bagaimana kalu kita pacaran dulu saja? Tapi kalau kau mau 'itu' dulu sebelum pacaran tidak apa-apa, aku sih terserah kau"tambahnya menahan senyum.

Mulutlu sudah membentuk huruf O aku yakin sekali wajah ku memerah, sial sekali memang Styles satu ini.

"HAHAHAHAAHAHA,BLUSHING HAHAAHAH"ucapnya tertawa terpingkal-pingkal.

Aku hanya mendengus kesal, dan menyembunyikan wajahku yang sudah sangat merah.

*Flashback off

Aku tersenyum mengingat kejadian itu.

Mungkin sekarang saatnya aku kembali ke hotel.

I Love You, My AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang