Lagi belajar dapet ide nih hahahaha
HARRY POV
Aku terkejut ketika dia mengatakan itu, aku tidak mengerti kenapa karena Lucy. Namun ketika Liam dan Louis menceritakannya pada ku baru lah ku mengerti. Sekarang aku sudah tepat berada di depan pintu kamar Lucy dengan menahan emosi ku.
Sebenarnya tadi aku ingin menghampiri Kate, namun tampaknya Kate membutuhkan waktu sendiri jadi ku urungkan niat ku.
Lucy membukakan pintu kamarnya.
"Masuklah, jika kau ingin memarahi ku terserah kau saja. Aku pun sakit melihat mu seperti itu"ucapnya.
"Tapi kau tak berhak Lucy! Mendorongnya seperti itu!!"ucap ku.
Aku yakin sekali nada ku mulai meninggi.
"Aku pun sakit Harry melihat mu seperti itu, kau mengrti atau tidak perasaan ku ini, ha!!"
"Terserah kau saja, tidurlah besok akan sangat pagi kau pulang dari sini"ucap ku meninggalkannya yang mulai terisak.
LOUIS POV
Aku bersama My mates kecuali Harry sudah berangkat pagi sekali jam 04.00am unyuk pulang ke London. Kami akan day off selam 10 hari. Sejak tadi Lucy selalu saja menanyakannku hal yang sama, aku nosan sekali meladeninya. Eleanor pun tidak pernah menanyakan ku pertanyaan yang sama secara berulang-ulang.
"Louis, kenapa Harry tidak ikut bersama kita?Iphonenya tidak hisa ku hubungi? Dimana Kate? Kenapa dia tidak disini juga!!" Aku terkekeh mendengar pertanyaannya berulang-ulang.
Awalnya aku menjawab pertanyaannya dengan
"Kau tenang saja dia akan kembai ke London secepatnya" namun aku sudah kesal jadi ku katakan saja yang sebenarnya.
"Harry pergi ke suatu tempat untuk berlibur, Kate ikut dengannya karena dia assistantnya. Jika kau bertanya kemana dia pergi. Aku pun tidak tahu dia tidak mengatakannya pada ku" aku bisa melihat meterkejutan di mata Lucy.
Aku pergi saja ke tempat ku biasa tidur. Aku malas sekali menjadi pelampiasan tangisnya. Maaf Lucy, aku tidak bisa menemanimu uring-uringan sekarang.
LUCY POV
Aku kesal sekali mulai dari kejadia semalam, apa dia tidak mebgerti aku sakit hati melihatnya sepanik itu? Oh ayolah, aku tidak bermaksud mendorongnya. Aku hanya kesal melihat Harry sepanik itu karena ulahnya.
Aku saat ini ingin sekali kembali ke hotel itu dan menemui Harry. Bagaimana lagi cara ku merebut hatinya? Apa memang aku sudah terlamabat?
Oh Tuhan, aku tidak percaya dengan kata terlambat. Setiap orang memiliki kesempatan kedua bukan?
AUTHOR POV
Kate baru terlelap sekitar pukul 04.00am tadi, dan sekarang dia baru terlelap dua jam. Kepalanya sangat pusing, namun ketukkan pintu sudah membangunkannya. Wajahnya yang sangat kuyu membukakan pintu. Harry terkejut melihatnya.
"Kau kenapa?"tanya Harry.
Kate tidak langsung menjawab namun dia langsungke tempat tidur dan merebahkan dirinya.
"Kau tidak sarapan?"tanya Harry.
"Oh ayolah Harry biarkan aku tidur, aku baru tidur dua jam yang lalu ku rasa, kepala ku sangat sakit"ucap Kate.
HARRY POV
"Oh ayolah Harry biarkan aku tidur, aku baru tidur dua jam yang lalu ku rasa, kepala ku sangat sakit"ucapnya.
Aku terkejut mendengarnya
"Kau sakit?"tanya ku panik dan memegang dahinya.
Dia hanya bergumam tidak jelas.
"Bagaimana kalau kita cari dokter terdekat Kate?"tanyaku.
Sumpah, aku sangat panik mendengar dia mengatakan jika kepalanya sakit.
"Kau berlebihan, aku hanya ingin tidur saja berikan ku waktu 4 jam lagi saja. Oh ya penerbangan ke France jam berapa?"tanyanya.
"Jam 2, kau istirahatlah aku akan menjagamu disini"ucapku. Dia tidak menjawab lagi, mungkin saja dia sudah kembali terlelap.
Aku mengajaknya ke France, aku hanya ingin mendapatkan banyaknya keyakinan hati ku seutuhnya. Akubtidakningin lagi bimbang dengan semua perasaan ku. Aku tidak ingin Kate hanya sekedar pelampiasan ku saja.
Aku hanya ingin, aku mencintainya karena aku mencintai dirinya, bukan karena dia membantu ku melupakan Lucy. Aku tidak ingin dia hanya sekedar pelampiasan ku saja.
-skip
KATE POV
Huaahhh, aku menggeliat dan melirik arloji ku. Sudah pukul 11.00am. Aku sudah terlelap lebih dari 6 jam. Aku melirih ke arah sofa ku, Harry sedang tertidur. Bagaimana dia tertidur namun duduk seperti itu, fikirku.
Aku langsung saja ke kamar mandi, berharap Harry bangun sendiri setelah ku mandi tanpa harus ku bangunkan. Setelah 15 menit aku selesai mandi dan mengenakan pakaian tentunya di kamar mandi.
Harry masih saja di posisi semula. Aku mendekatinya berniat menjahilinya. Aku mendekatkan tubuhku padanya, membungkukkan tubuhku, menatap wajahnya yang tertidur
'kau tampan'
bisikku pelan sambil terekeh memainkan rambut curlynya. Aku tersentak ketika Harry membuka matanya dan memeluk pinggang ku dan mendekatkan wajah ku di wajahnya.
Aku bisa menatapnya dengan sangat jelas mata hijau indah miliknya itu. Dia berkata pelan pada ku.
"Apa kau menyukaiku? Karena sepertinya aku mulai menyukaimu"ucapnya masih memelukku.
eeeaaaaa hahahaha
need more vote
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, My Assistant
Fanfiction"Kau harus makan, jika kau tidak makan kau akan sakit, jika kau sakit siapa yang akan menyakitiku, Harry"ucap Kate terkekeh. Bagaimana rasanya menjadi Assistant dari seorang artis terkenal? Itu yang dirasakan Kate. Menjadi Assistant salah satu perso...