💥FWY➖02💥

5K 252 1
                                    

"Apakah memendam rindu untukmu itu salah?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Butiran cahaya masuk lewat celah-celah gorden kamar Prilly, gadis itu langsung mengerjap-ngerjap mata nya dan mulai membangunkan tubuhnya dan melihat jam dinding sudah pukul 7 pagi.

Ia baru teringat kalau semalam ia sudah berjanji pada Ali untuk mengantarkan Ali sampai ke bandara, Prilly langsung bergegas menuju kamar mandi.

⚜⚜⚜

"Jaga diri kamu baik-baik ya Nak, Mama doakan kamu supaya cita-citamu selama ini bisa tercapai, Mama pasti merindukanmu" Mama Resi mengecup pipi Ali dan menatap wajah Ali untuk yang terakhir kalinya karena Ali akan segera terbang ke Amsterdam dan kemungkinan ia tidak bisa melihat wajah tampan anaknya setiap hari lagi. "Iya Mah makasih udah mau mendukung Ali selama ini, dan Ali janji sama Mama kalau Ali udah selesai kuliahnya Ali bakal kembali ke Indonesia karena Ali udah enggak sabar mau ngebahagiain Mama" Mama Resi langsung memeluk tubuh Ali setelah mendengar jawaban dari Ali yang sangat menusuk hatinya.

Kemudian Ali menoleh ke kanan tepat di sampingnya ia sudah melihat Prilly yang setia menunggunya dari tadi, Ali langsung mendekati tubuh Prilly

"Prill, gue harap lo masih setia nunggu gue, dan gue janji kalau gue udah sukses gue bakal membalas semua pengorbanan lo ke gue selama ini" Ali memegang pundak Prilly "Enggak usah, kamu gak perlu ngebalas semuanya, cukup kamu pulang dan ngebahagiain Mama kamu itu udah cukup kok" Prilly tersenyum manis membuat Ali teduh bila berada di sampingnya namun ia harus kehilangan semua senyuman manis Prilly, sikap baik Prilly, perhatiannya, bawelnya karena ia harus rela meninggalkan bidadari cantiknya untuk urusan yang lebih baik dan penting pastinya.

Lo emang baik banget sama Mama Prill, meskipun Mama enggak pernah suka lo deket-deket sama gue apalagi sampe pacaran sama lo, entah apa alasan Mama gue enggak tau-Batin Ali.

"Yaudah sana Li, kamu naik ke pesawat takutnya telat" Ucap Mama Resi membuyarkan lamunan Ali yang sedari tadi menatap Prilly lembut. "Oh iya Mah, aku pamit" Ali mencium telapak tangan Mama Resi untuk yang terakhir kalinya "Prill, gue pergi" Ali menatap Prilly dan satu kecupan mendarat di kening Prilly, Prilly tertegun melihat semua perlakuan Ali kepadanya, ia mengangguk dan tersenyum untuk Ali "Hati-hati Li" Satu kalimat yang terlontar di mulut Prilly sebelum Ali benar-benar pergi dari hadapannya, Prilly masih menatap punggung Ali yang semakin menjauh, tanpa sadar tangan Mama Resi menariknya dan membuat Prilly tersadar dan segera menoleh ke arah kiri dan menampakkan Mama Resi sudah menatap ganas kearahnya dan membuat Prilly menunduk.

"Saya enggak akan pernah sudi kalau anak saya Ali pacaran apalagi nikah sama kamu!!!" Satu perkataan tajam yang keluar dari mulut Resi langsung membuat Prilly menelan ludah, pahitnya perkataan Resi membuat Prilly menahan tangisnya "Iya Tante, saya tau" Prilly masih saja setia menatap ke arah lantai "Bagus, karena Ali enggak cocok sama anak KAMPUNG kayak kamu" Lanjut Resi dan langsung meninggalkan Prilly sendirian.

"Apa se-benci itu, Tante Resi sama aku?" Pertanyaan Prilly yang benar-benar sangat ia tidak tahu apa alasan Resi tidak suka dengan Prilly.

⚜⚜⚜

Prilly masih saja setia memikirkan apa yang Ali lakukan sekarang, sedari kemarin ia mengirimi Ali pesan namun tidak ada balasan apa-apa, kemudian setelah hampir 30 menit Prilly memerhatikan ponselnya akhirnya notif pesannya berbunyi, membuat Prilly langsung menyambar ponsel nya yang berada di meja sebelah ranjangnya

Ali
Iya gue baru aja nyampe, maaf baru sempet bales pesan lo soalnya tadi gue beres-beres barang bawaan.

Pesan dari Ali membuat Prilly lega karena sekarang ia tau kabar Ali sekarang

Prilly
Oh yaudah kamu istirahat aana kan kamu capek, jaga diri
baik-baik ya Li jangan makan yang aneh-aneh, jaga kesehatan juga ya.

Pesan dari Prilly membuat Ali tertawa, ia ternyata masih mendapatkan semua perhatian dari Prilly walau ia tak berada di sampingnya

Ali
Iya makasih Prill, lo emang sahabat gue yang paling baik

Prilly tertegun melihat jawaban pesan dari Ali, ia langsung meletakkan ponselnya di nakas dan berbaring di atas kasurnya
"Sahabat?" Ucap Prilly mengulangi perkataan Ali di pesan tadi yang membuat Prilly kasihan pada hati nya yang tak pernah terbalas ini.

Hampir 15 menit Ali masih memerhatikan pesan Prilly yang tak di balas oleh Prilly dan masih sabar menunggu pesan dari Prilly sampai akhirnya ia meletakkan ponsel di atas nakas sambil berdecak "Prilly kok kagak bales chat gue ya?" Keluh Ali.

Forever With You (Aliando & Prilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang