"Aku rela menyia-nyiakan ratusan laki-laki demi mendapatkan satu hatimu"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Prill, lo mau enggak jadi pacar gue?" Ucapan Gilang membuat Prilly terbelalak kaget, bahwasanya seorang Gilang yang cuek, dingin nya setengah mati menembak seorang Prilly Shafa Latuconsina yang sejak kurang lebih 1 tahun ini Gilang cuek-in
"Hah? Engg-ak salah ngomong kak?" Prilly menatap aneh wajah Gilang "Iya enggak lah, sejak 3 Bulan yang lalu gue selalu merhatiin gerak-gerik lo dan ternyata lo itu orang yang pas buat gue jadiin pasangan" Ucap Gilang penuh penghayatan.
Apa ini pengganti Ali? Aduh gue jawab apaan ya, sumpah demi apapun gue bingung, apa gue tolak aja ya? Soalnya percuma kalo gue terima, hati gue kan masih milik Ali, gue percaya bahwa suatu saat nanti gue dan Ali bisa BERSATU-Batin Prilly
"Gimana Prill? Mau enggak?" Tanya Gilang sekali lagi "Hmm, maaf ya Kak, gue enggak bisa jadi pacar lo" Prilly gugup ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Yah, kok lo nolak gue, emangnya kenapa?" Gilang mencibirkan bibirnya "Soalnya gue bukan cewek sempurna, gue yakin lo bisa dapet yang lebih baik dari gue" Prilly menjelaskan yang sebenarnya, untuk membuat Gilang paham dan Prilly percaya bahwa keputusan yang ia ambil itu benar dan tidak salah
"Apa alasan lo nolak gue? Apa jangan-jangan di hati lo ada cowok lain? Gue janji Prill, kalo lo terima gue buat jadi pacar lo gue bakal menghapus semua masa lalu lo, entah masa lalu lo kelam, gue pasti bantu lo move on percaya sama gue" Gilang meyakinkan Prilly bahwa Prilly tidak salah bila memilih Gilang menjadi pacar bahkan suaminya sekaligus
"Maaf, tapi gue masih ragu" Ucap Prilly lirih "Lo tega banget bisa nolak cinta dari seorang Gilang Arta Guna, banyak cewek di luaran sana yang ngantri buat jadi pacar gue dan lo? Malah nyia-nyiain gue? Hanya karena lo enggak bisa move on dari masa lalu kelam lo? Emangnya siapa sih orang yang ada di hati lo? Sampe-sampe lo enggak bisa move on sama dia sampe sekarang?" Gilang memanas
"Kelam? Asal lo tau aja ya, orang itu special di hidup gue, lo enggak usah tau siapa orang yang gue maksud, udah ah gue capek berurusan sama orang kayak lo!" Prilly menghentakkan kakinya menjauh dari Gilang yang diam seribu bahasa.
⚜⚜⚜
"Kak, lo kenapa sih dari tadi gue perhatiin muka lo sepet gitu?" Shela melirik Gilang yang hanya fokus memandangi depan kaca mobilnya.
*Hening
"Woyy... Gue tanya dari tadi malah diem, berasa ngomong ama tembok gue" Shela mulai kesal. Gilang melirik sekilas ke arah Adiknya yang super-duper bawel, persis kayak nenek-nenek kurang sirih.
Gilang hanya melamun, memikirkan setiap kata-kata Prilly yang membuat hatinya seperti tertusuk-tusuk benda tajam, begitu teganya Prilly menolaknya demi orang yang masih menguasai hati Prilly sampai sekarang.
Kalau boleh pilih antara di pukuli 1000 orang sekaligus dan cintanya di tolak mentah-mentah oleh orang yang Gilang kagumi selama ini, Gilang akan memilih di pukuli 1000 orang karena kalau di pukuli 1000 orang sakit dan lukanya nampak dan bisa di obati tetapi, kalau orang yang kita cinta tidak bisa membalas rasa cinta kita itu sakit dan lukanya tak nampak dan tak bisa di obati, namun Gilang bersihkeras untuk mendapatkan hatinya Prilly Shafa Latuconsina.
"Awas...... Kaaakkkkkkk" Teriak Shela membuat Gilang langsung rem mendadak dan membuat Shela dan dirinya terhempas ke depan, untungnya mereka berdua tidak apa-apa.
"Ish, Kak Gilang mahh, untung aja kita berdua enggak kenapa-kenapa, lagi sih udah tau lagi nyetir malah ngelamun, ngelamunin siapa sih? Pasti cewek ya? Eh tapi tunggu deh masa Kakak gue yang gantengnya kayak Zayn Malik ini bisa sih jatuh cinta???" Shela menaruh telunjuknya ke dagu persis seperti orang yang sedang berpikir.
"Apaan sih lo, bawel amat, emangnya kenapa kalo gue mikirin cewek? Emangnya aneh apa?" Gilang menancapkan gasnya dengan perlahan-lahan dan fokus memerhatikan keadaan luar kaca. "Tuh kan bener, lo jatuh cinta, btw cewek yang lo taksir siapa?" Shela memandang serius ke wajah Gilang "Prilly, Emangnya kenapa?" Gilang to the point membuat Shela tersentak kaget
"Hah? Lo suka sama sahabat gue yang cantiknya kayak Taylor Swift itu? Kok bisa sih?" Shela mengintrogasi Kakaknya "Iyalah bisa, tapi Prillynya...." Gilang menggantung pembicaraannya
"Prilly kenapa?" Shela tak sabar mendengar jawaban dari Kakaknya "Prilly nya nolak gue" Ucapan Gilang berhasil memecahkan tawanya Shela yang menggelegar "Lah, kok bisa Prilly nolak Kakak gue yang tampan ini? Padahalkan cewek di luaran sana banyak yang ngantri mau jadi pacar lo, ehh Prilly malah nyia-nyiain kesempatan ini" Shela bingung dengan sikap Prilly akhir-akhir ini
"Temen lo itu aneh, masa cowok se-ganteng gue di tolak gitu aja, pasti Prilly masih belum bisa move on dari masa lalunya" Ucapan Gilang berhasil membuat Shela berpikir sejenak.
Masa lalunya Prilly? Jangan-jangan yang Kak Gilang maksud orang yang fotonya ada di kamarnya Prilly, emangnya se-begitu pentingnya apa orang itu di mata Prilly? Sampe-sampe Prilly nolak Kak Gilang, sumpah Prilly aneh banget, gue harus cari tau siapa orang yang bisa membuat Prilly sampe kayak gini-Batin Shela
"Woy lo napa? Kesambet jin jalanan?" Teriak Gilang membuat Shela tersadar dari lamunannya "Eng-gak kok" Alibi Shela "Alah, lo mikirin apa? Hayoo???" Gilang penasaran. "Alah kepo banget sih" Shela buang muka "Jangan-jangan lo mikirin....."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Shela mikirin siapa ya, guys???
VOMMENT nya jangan lupa ya Guys 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You (Aliando & Prilly)
Fanfiction"Tapi sekarang gue cintanya sama lo Prill" "Telat Li! Sekarang gue udah bahagia sama Kak Gilang!" "Maaf Prill gue baru sadar kalo lo punya perasaan lebih buat gue" "Sorry gue gak mau banyak berharap lagi sama lo! Percuma ujung-ujungnya bikin gue sak...