💥FWY➖05💥

3.6K 197 0
                                    

"Apakah aku harus berjuang
mati-matian demi mendapatkan hatimu?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Li, boleh minta nomor telpon?" Ali tergelonjak kaget, karena Yola ingin meminta nomor telpon nya dan otomatis Yola akan sering-sering menghubungi Ali.

"Hmm.. Gimana ya" Ali menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal "Memangnya kenapa? Takut ganggu ya?" Yola menebak-nebak
"Eng-gak kok" Ali mengelak "Kamu kuliah di mana?" Yola bertanya "Di Radboud University"

"Sama dong aku juga kuliah di situ" Yola tak percaya "Hehe iya" Ali hanya tertawa garing "Kamu ikut beasiswa ya?" Tanya Yola "Iya, aku dapet beasiswa di SMA ku" Ali hanya menatap lurus "Kamu anak berprestasi ya, hebat" Puji Yola membuat Ali tersenyum malu "Ah, jangan muji mulu" Ali tertawa malu

"Sini katanya mau minta nomor telpon" Ali menadahkan tangannya dan Yola memberikan ponselnya ke Ali "Nih" Ali mengembalikan ponsel Yola yang sudah berisikan nomor ponselnya.

"Yaudah, aku pulang dulu ya" Yola berpamitan dan berlalu meninggalkan Ali yang masih terdiam di tempat.

⚜⚜⚜

Mata Prilly sembab, semalaman ia menangis di dalam kamarnya.

"Prill!!!" Suara ketukan pintu membuat Prilly tersadar dari lamunannya, Prilly menarik nafas malas sebelum akhirnya ia membuka pintu kamarnya "Kenapa Mah?" Prilly membuka pintu dan mendapati sosok Mama Ully berdiri sambil memegang nampan berisikan sarapan kesukaan Prilly dan juga susu coklat "Makan nih, dari semalam kan kamu belum makan" Ully menyodorkan nampan dan Prilly menepis halus nampan tersebut dan membuat Mama Ully tersentak kaget

"Gak mau Mah, aku enggak laper" Prilly membalikkan badannya dan Ully langsung mencekal pergelangan tangan Prilly dan membuat Prilly kaget dan berhenti di tempat "Makan, jangan bikin Mama sedih, jangan cari penyakit" Ully kembali menyodorkan nampan nya dan kali ini Prilly menerimanya

"Makasih Mah" Prilly pasrah menerima sarapan yang tak niat Prilly makan "Habisin ya" Prilly hanya mengangguk sebagai balasannya dan ia kembali menutup pintu kamarnya setelah Mama Ully pergi dari kamarnya.

Prilly hanya menatap dan sesekali mengaduk-aduk bubur sayuran buatan Mama Ully ia tak ada pikiran buat makan, yang hanya Prilly Pikirkan hanya satu yaitu

bagaimana cara mendapatkan hati Ali dan meluluhkan hati Mama Ully Dan Tante Resi?

Prilly bersihkeras memikirkannya sampai ia rela tidak makan demi mendapatkan ide itu.

"Percuma juga gue susah payah mikirin gimana caranya buat naklukin hati Ali, tohh juga Ali kagak bakal pernah suka bahkan cinta sama gue" Prilly tersenyum getir mencoba untuk menahan semua sesak karena di campakkan oleh Ali-orang yang Prillu sayang

Forever With You (Aliando & Prilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang