"Kehadiran kamu yang membuatku menjadi lupa dengan dirinya"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Capek ya?" tanya Gilang dengan wajah panik nan cemasnya.
"Iya" jawab Prilly seadanya. "Yaudah kamu jangan capek-capek ya, nanti malam kamu jangan masak kita makan di luar aja"
Prilly hanya tersenyum melihat perlakuan Gilang yang sangat perhatian pada nya, suaminya ini selalu mengajarkan arti sebuah ketulusan, arti kasih sayang yang sesungguhnya.
Tapi, Prilly masih merasa sangat bersalah pada Gilang karena, dari kemarin ia menikah sampai saat ini Prilly belum bisa menumbuhkan cinta, kasih sayang dan sebuah ketulusan untuk Gilang, ia sangat tidak tau mengapa hatinya bersikap demikian.
Mungkin tuhan belum menghendaki Prilly agar bisa memiliki rasa cinta yang tulus untuk suaminya-Gilang.
Prilly akan berusaha semaksimal mungkin supaya dirinya bisa mencintai dengan tulus untuk suaminya ini.
⚜⚜⚜
Malam harinya Gilang dan Prilly keluar dari hotel untuk makan malam di luar, di dalam mobil hanya keheningan mengerayapi kedua sejoli ini.
"Prill, bsk kita mau jalan-jalan kemana lagi?" tanya Gilang memecah keheningan.
"Hm, bsk aku mau di hotel aja deh soalnya capek kalo jalan-jalan mulu" jawab Prilly dengan mata yang menatap Gilang lekat. Gilang menganggukkan kepala sebagai jawabannya.
Kali ini Prilly berhasil di buat bingung dengan semua perlakuan tulus Gilang kepadanya.
Gilang bisa mengerti dengan keadaannya, bagaimana pun keadaan Prilly pasti Gilang akan mengertinya, Gilang tidak memaksakan kehendaknya.
Prilly sangat bersyukur dan berterimakasih kepada tuhan yang telah menyatukan Gilang dengan dirinya, telah di pertemukan dengan seorang lelaki yang bisa mencintainya dengan tulus, tanpa meminta Prilly untuk membalas semua ketulusannya.
Prilly sangat berdoa semoga saja ia bisa mencintai suaminya ini dengan tulus secepatnya.
Prilly turun dari mobil dengan di gandeng oleh Gilang, memasuki restoran megah yang berada di ibukota Amsterdam.
Setelah memesan makan malam mereka, Prilly dan Gilang hanya tersenyum canggung tanpa ada yang membuka mulut, Prilly sangat risih dengan suasana yang hening seperti ini, akhirnya Prilly berusaha untuk membuka suaranya terlebih dahulu.
"Kak, setelah pulang dari Amsterdam kita mau tinggal dimana?" tanya Prilly dengan sedikit canggung.
"Kita tinggal di Bandung, di sana aku udah beli rumah" jawab Gilang sedikit dingin.
"Bandung?" Prilly mengulangi kata-kata yang Gilang ucapkan barusan.
"Iya soalnya aku akan memegang perusahaan Papa yang berada di daerah Bandung, kenapa?" Gilang melihat ekspresi wajah Prilly yang sedikit terkejut.
"Menurut aku sih agak kejauhan, nanti kalo aku kangen sama Mama gimana?" tanya Prilly dengan hati-hati.
"Tenang aja di sana aku udah membeli mobil pribadi khusus buat kamu berpergian kemana-mana, dan aku juga sudah menyewa supir pribadi untuk mengantarkan kamu kemana aja dalam waktu 24 jam aku juga udah menyewa PRT untuk membantu pekerjaan rumah" jelas Gilang panjang lebar membuat Prilly sedikit melongo tak jelas, Gilang sangat menyediakan kebutuhannya secara lengkap.
"Kamu udah nyiapin semuanya? Maaf ya kalo aku ngerepotin" Prilly menundukkan pandangannya kebawah.
"Ngerepotin? Kamu ini ada-ada aja deh aku kan suami kamu jadi aku gak merasa di repotin sama kamu, malah aku suka kalo kamu repotin kayak gini" Gilang tersenyum dengan tingkah laku Prilly.
⚜⚜⚜
Setelah kurang lebih 1 minggu berbulan madu di Amsterdam, kini pasangan muda Gilang dan Prilly preapare untuk kembali ke tanah air.
"Udah semua?" tanya Gilang sambil membopong dua koper bawaannya dengan Prilly.
"Udah, yuk ke bandara keburu telat" Prilly menggandeng tas tangannya.
Akhirnya kedua sejoli itu melangkahkan kakinya keluar dari hotel untuk ke bandara dan pulang ke Indonesia.
Mereka sedang menunggu keberangkatan di waiting room
"Prill, makan dulu nih" Gilang menyerahkan satu buah roti sandwich, Prilly langsung mengambilnya dan melahapnya.
⚜⚜⚜
Prilly menguap, matanya sepat karena semalam penyakit insomnya kambuh membuatnya mau tak mau harus tidak tidur. Gilang menepuk bahu kirinya memberi kode agar Prilly dapat merebahkan kepalanya di bahunya itu.
Prilly mengangguk, ia menaruh kepalanya di bahu kanan Gilang, tak lama kemudian gadis itu tertidur pulas.
Gilang dapat melihat dengan jelas setiap lekukan di wajah mungil milik Prilly.
"Cantiknya" puji Gilang sambil tersenyum tak lepas dengan pandangan matanya yang sangat lekat menatap wajah sang istri.
⚜⚜⚜
Perjalanan Amsterdam-Indonesia hampir menembus 5 jam, Gilang dan Prilly kini tengah on the way ke rumah Papa dan Mama Gilang, di sana juga ada Mama Ully yang tak sabar ingin bertemu dengan anaknya.
Taxi yang di tumpangi Gilang dan Prilly berhenti di depan rumah Papa dan Mama mertuanya Prilly mereka turun dan di sambut hangat oleh Mertua, Mamanya dan adik ipar Prilly.
"Gimana di sana enak gak honeymoon nya?" Sofi membantu Prilly untuk membawakan barang-barang mereka ke ruang tamu.
"Enak Mah, tapi next time Gilang mau nya ke London aja, le Amsterdam mulu bosen" Gilang mendudukkan badannya di sofa ruang tamu, semua orang terkekeh mendengar pengakuan dari Gilang pasalnya, dari SMA Gilang memang sering bulak-balik ke Amsterdam ikut dengan Papa nya mengontrol perusahaan cabang milik keluarganya yang ada di sana, sekali-kali Gilang hanya berlibur ke Prancis dan Singapura.
"Next time Shela mau ikut Kak Gilang ke Londron dong" samber Shela sambil memasang muka melasnya, "Kan Shela belum pernah ke London, Pah" lanjut Shela kepada Ricard.
"Yehh, anak kecil gak boleh jalan jauh-jauh ntar ilang" tolak Gilang dengan di hadiahi gelak tawa semuanya kecuali Shela yang memanyunkan bibirnya.
"Shela udah gede Kak!" cerca Shela dengan memutar bola matanya malas.
"Yaudah next time kita satu keluarga berlibur ke London ya" ajak Ricard yang di jawab dengan sorak-sorai Shela yang meriah.
"Oh ya Kak, btw bisa dong nih kasih aku keponakan yang lucu" Shela menatap Gilang dengan tatapan yang intens membuat Gilang terdiam.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hayoo... Gilang jawab apa yaa?? Pertanyaan yang sangat menjebak bagi Gilang dan Prilly.
VOTE, COMMENT AND FOLLOW ME!
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You (Aliando & Prilly)
Fanfiction"Tapi sekarang gue cintanya sama lo Prill" "Telat Li! Sekarang gue udah bahagia sama Kak Gilang!" "Maaf Prill gue baru sadar kalo lo punya perasaan lebih buat gue" "Sorry gue gak mau banyak berharap lagi sama lo! Percuma ujung-ujungnya bikin gue sak...