💥FWY➖37💥

2.6K 95 0
                                    

"Sekarang aku baru menyadari seberapa besar cintanya untukku""

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dokter ganteng itu adalah Aliando Malik Syarief seorang yang pernah singgah di hati Prilly Shafa Latuconsina

"Lho Prilly?" kaget Ali saat melihat Prilly di hadapannya

Prilly buru-buru tersadar dari lamunannya

"Iya Kak Gilang kemarin kecelakaan dan sampe sekarang belum siuman kata Dokter Revan sih koma" jelas Prilly membuat Ali agak kaget

Gue jadi ada kesempatan nih buat deketin lo kayak dulu lagi-batin Ali sambil tersenyum tipis

"Lo udah jadi Dokter ya sekarang, selamat deh cita-cita lo dulu ke sampaian" Prilly membuka telapak tangannya ingin menjabat tangan Ali sebagai ungkapan selamat

"Iya makasih" Ali menjabat tangan Prilly

"Gue kesini mau chek keadaannya Gilang" Ali mendekatkan dirinya untuk memeriksa Gilang dengan stetoskop

"Gimana? Udah ada kemajuan?" tanya Prilly setelah melihat Ali menghentikan aktifitasnya memeriksa Gilang

"Detak jantungnya udah agak normal walau belum seperti semula" Prilly hanya mengangguk mendengar penjelasan dari Ali

"Gilang udah di operasi kan?" lanjut Ali

"Emangnya perlu di operasi ya?" tanya balik Prilly dengan tampang polos

"Yaiyalah Prill, kan dia ada luka dalam kalo gak di operasi gimaha ngobatinnya" gemas Ali sambil mendekat ke arah Prilly dan mengacak rambutnya gemas

Prilly tertegun melihat perlakuan cowok cuek nan dingin ini melakukan hal yang semanis buah. Bahwasanya Prilly sangat jarang di perlakukan Ali seperti ini.

"Lho kok diem, kenapa?" Ali mengerutkan keningnya melihat ekspresi wajah Prilly yang berubah

"Hehehe... Gak apa-apa kok" Prilly memperlihatkan deretan gigi putihnya

"Yaudah gue ke ruangan dulu, kalo ada apa-apa panggil aja" Ali menghentakkan kakinya keluar dari kamar rawat Gilang setelah Prilly menganggukkan kepalanya.

Setelah kepergian Ali, Prilly mendudukkan badannya di bangku samping brangkas Gilang.

Ia meratapi wajah pucat suaminya dalam hati ia bergumam kapan suaminya ini bisa sadar lagi, menemani hari-harinya dan membuatnya selalu kesal dan seketika membuat hatinya melambung tinggi.

Dengan sikap manis Gilang untuknya membuat ia menjadi seseorang yang paling bahagia se-dunia.

Prilly POV

Terkadang aku ingin memutar waktu di mana kita menjalani hari-hari dengan bersama, dimana kamu bisa menjadi orang yang paling aku kesel dan seketika kamu mengubah semua kekesalan aku menjadi tawa yang selalu aku rindukan.

"Kak, kamu kapan bangun dan temanim hari-hariku lagi?" ucapku menatap mata elang mikiknya

"Andai aja kemarin aku masih mau denger apa kata kamu, pasti kamu gak bakal kayak gini"

Aku menarik nafas dalam mencoba untuk melepaskan semua beban yang sekarang aku rasakan namun, nihil untuk aku lakukan.

"Percuma juga aku salahin diri aku sendiri kamu juga gak bakal sadar dan temanin hari-hariku lagi"

Aku memajukan badanku dan mencium keningnya sambil mengelus rambutnya lembut

"Please come back and make me smile again, my husband"

Author POV

Ali merhatikan Prilly dari balik kaca, ia tersenyum kecut menatap perempuan yang sekarang ia cinta itu sedang mencium kening dan mengelus rambut suaminya

"Sial! Seharusnya gue yang sekarang ada di posisi Gilang!" rancau Ali sambil memukul pelan kaca jendela

"Sumpah lo itu bego Li, orang yang tulus sayang sama lo justru lo sia-siain!" Ali kesal sendiri

Tak tahan dengan sikap manis Prilly di hadapan Gilang, Ali langsung menghampiri Prilly.

"Prill, makan siang bareng gue yuk" ajak Ali setelah sampai di samping Prilly

Prilly menengok dan mendapati Ali sedang tersenyum manis ke arahnya

"Serius lo ngajakin gue?" tanya Prilly bingung

"Ya iyalah, yaudah yuk" Ali langsung menggandeng tangan Prilly dan membuatnya kaget dengan perlakuan Ali yang menurutnya berubah.

Setelah berada di kantin yang agak ramai, Ali memesankan makanan untuk Prilly

"Mas, ayam penyet cabe ijo sama es jeruk nya dua ya" pesan Ali

"Lah lo masih inget aja makanan kesukaan gue"

"Ya iyalah kan lo spesial di hidup gue"

Prilly membulatkan matanya saat mendengar kata-kata manis dari mulut Ali

"Halah gombalan lo receh banget!" Prilly merinding saat mendengar kata Ali yang alay

Ali merespon nya dengan cengiran tak berdosa

Setalah menikmati makanan siang mereka, Prilly kembali ke ruangam Gilang dan Ali kembali untuk bekerja lagi.

Setelah duduk di samping Gilang, decitan pintu terdengar dan Prilly mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

"Prill, kamu udah makan?" tanya Ully yanh sudah berada di samping Prilly

"Udah Mah tadi di kantin" jawab Prilly.

Prilly tidak memberitahukan bahwa ia makan siang bersama dengan Ali. Karena kalau sampai Mamanya tau bisa kacau dan panjang urusannya.

"Yaudah Mah aku mau pulang dulu ya, mau istirahat sebentar nanti malem aku balik lagi" Prilly membangunkan badannya dan berpamitan pulang pada Ully, Sofi dan Shela.

⚜⚜⚜

Sore hari waktunya Gilang untuk di check oleh Dokter.

"Permisi, saya ingin memeriksa keadaannya Gilang" Ali memasuki ruangan yang berisikan Sofi, Ully dan Shela.

Ully membulatkan matanya saat melihat siapa Dokter yang akan memeriksa keadaannya Gilang

"Lho Ali? Ngapain kamu di sini?" tanya Ullu judes

"Sekarang saya jadi dokter pengganti dr. Revan karena beliau sedang tugas di Kalimantan jadi saya yang menggantikannya"

"Kenapa harus kamu bukan dokter lain?" tatapan Ully yang sinis membuat Ali meneguk salivanya tetapi, Ali tidak akan takut dengan semua tatapan, omongan bahkan perilaku ketidaksukaan Ully terhadap dirinya.

"Tidak tahu, saya di beri tugas ini oleh kepala dokter di rumah sakit ini" Ali mengedikkan bahunya tidak tahu dan Ully mengangguk mengerti.

"Kondisi Gilang sekarang sudah cukup stabil tetapi, untuk saat ini biarkan saja dia tertidur di alam mimpinya" jelas Ali sambil memakai stetoskop nya di leher

"Kapan anak saya bisa sadar dan kembali seperti semula?" kini Sofi mulai bertanya

"Saya tidak bisa memastikan kondisinya, terus bantu saja dengan doa dan pasrahkan semua ini kepada sang pencipta, kalau tidak ada yang ingin di bicarakan saya permisi" Ali melangkahkan kakinya setelah mendapat anggukan Sofi.

⚜⚜⚜

Malam harinya Prilly kembali ke rumah sakit untuk menjaga Gilang di temani dengan Shela malam ini Prilly menginap di kamar rawat Gilang

"Prill, kita ke kantin yuk gue laper" ajak Shela yang di angguki Prilly

Mereka berdua pun menuju ke kantin tetapi di sela-sela berjalan, Prilly di panggil seseorang.

"Prill, boleh ikut ke kantin juga gak"

Forever With You (Aliando & Prilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang