"Jika dia memang tulis mencintaimu, percayalah sekeras apapun orang ketiga ingin menghancurkan hubunganmu pasti akan ada cara yang dia lakukan untuk membuatmu bertahan."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Ali kembali ke ruangannya dengan keadaan hati yang murka, ia tidak terima orang yang ia cintai satu-satunya di dunia di hina seperti itu.
⚜⚜⚜
Alesta masih dendam kepada Prilly, dia berencana untuk menyusun strategi lagi untuk menghancurkan hubungan Ali dan Prilly.
"Halo, kamu bisa bantu aku nggak?" Alesta menelfon seseorang.
⚜⚜⚜
Reza langsung bergegas ke rumah Prilly setelah pulang bekerja, ia dimintai tolong oleh Alesta untuk ke rumah Prilly.
"Pril, kamu sakit?" Reza menaruh keranjang buah "Sakit? Nggak kok aku sehat-sehat aja" Prilly di buat bingung.
"Loh tadi kata Alesta kamu sakit" Reza yang mulai curiga "Nggak, Alesta nya aja yang ngawur" Prilly semakin bingung "Yaudah, kamu mau aku buatin minum apa?" Tanya Prilly "Es kopi aja Pril"
"Ni ko.. ehh maaf aku nggak sengaja" Prilly yang kaget karena kopi yang ja buatkan untuk Reza tumpah di hadapan Reza dan kena pakaian Reza. "Iya Pril, nggak apa-apa, kamu kenapa? Kayaknya mendadak oleng begitu" Reza menatap mata sendu Prilly "Nggak tau nih, tiba-tiba pusing"
Tanpa disadari Ali yang sudah berdiri di ambang pintu, melihat segala gerak-gerik yang Prilly dan Reza lakukan.
"Pril, kamu ngapain berduaan sama Reza?" Tanya Ali membuat Prilly dan Reza kaget, Prilly sontak memutuskan kontak mata antara matanya dengan mata Reza. "Li, ini nggak seperti yang kamu pikirkan" Prilly yang paham raut wajah Ali "Li, tadi gua cuman bantu Prilly aja kok, gua nggak ngapa-ngapain sama Prilly" Reza yang mencoba menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi. "Terus gua percaya gitu?" Ali berdesis "Tadi gua liat pake mata gua sendiri, lu sama Prilly mesra banget sampe pegang-pegangan tangan" Prilly terkejut dengan perkataan Ali.
"Lu salah paham Li," Reza yang mencoba menjelaskan tapi selalu di tangkis oleh perkataan Ali. "Udah cukup, gua nggak butuh penjelasan kalian berdua" Ali bergegas untuk pergi namun tiba-tiba...
Brukk
Tubuh Prilly tumbang di lantai, Ali yang melihat hal itu langsung panik dan menggendong Prilly untuk segera dibawa ke rumah sakit.
⚜⚜⚜
"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Ali masih panik dengan kondisi Prilly "Selamat ya, sebentar lagi kamu akan menjadi ayah" Ali terkejut mendengar perkataan dokter "Istri sa.. ya hamil dok?" Tanya Ali memastikan "Benar pak, dan kondisi kehamilan nya sudah memasuki Minggu kedua, kalau begitu saya permisi dulu"
Ali yang masih bingung ini menatap wajah imut Prilly, ia masih tidak percaya bahwa Prilly sedang mengandung, pasalnya waktu itu dokter telah memvonis bahwa Prilly tidak bisa hamil.
"Ali" Lirih Prilly sembari membuka matanya perlahan "Selamat ya Prill, sebentar lagi kamu akan jadi ibu" Prilly terkejut, ia tak percaya bahwa saat ini ia sedang mengandung "Se..serius Li?" Tanya Prilly memastikan "Sekarang kita pulang yuk" Prilly bingung kenapa respon Ali terlihat biasa saja, tidak bahagia seperti dirinya padalah Ali sangat menginginkan kehadiran seorang anak.
Selama perjalanan pulang tidak ada obrolan antara Ali dengan Prilly. Prilly merasa bersalah atas kesalahpahaman ini.
Sesampainya di rumah, Ali langsung menyuruh Prilly untuk istirahat dikamar. Ali hendak pergi keluar, namun tangan nya di cegah oleh Prilly "Li kamu kenapa sih? Kok kayaknya nggak seneng gitu kalo aku hamil, ini dambaan kita selama ini loh" Prilly memberanikan diri untuk bertanya hal itu "Iya tapi dulu, kamu yakin anak yang ada di dalam kandungan itu anak ku?" Ali menatap Prilly sinis.
"Kamu tega banget bisa ngomong seperti itu, jelas ini anak kamu Li" Prilly menahan bulir air matanya "Udah nggak usah belaga polos, itu anak Reza kan?" Ali yang mulai geram langsung menepis kasar tangan Prilly yang menahan tangannya "Demi Allah, ini anak kamu Li. Aku nggak pernah macem-macem di belakang kamu, kenapa kamu jadi nggak percaya sama aku sih?" Air mata Prilly lolos begitu saja "Cuihh... Mana buktinya? Orang aku liat kemarin kamu deket banget sama Reza, ya kali nggak ada hubungan yang spesial. Udah berapa kali kamu ketemu sama Reza di belakang aku?"
"CUKUP LI! AKU MUAK SAMA SEMUA PERKATAAN KAMU, AKU BUKAN PEREMPUAN MURAHAN SEPERTI ITU!" Prilly menahan air matanya, emosi nya sudah meledak-ledak. Tapi, dengan begitu teganya Ali pergi keluar meninggalkan Prilly yang masih terisak.
⚜⚜⚜
Ali pergi ke cafe untuk menenangkan dirinya yang sangat emosi hari ini. Tak sengaja Alesta melihat Ali duduk sendiri "Li kamu ngapain disini sendirian?" Alesta duduk di hadapan Ali "Nggak apa-apa, gua cuman lagi pusing aja" Ali nampak kacau "Kenapa? Cerita aja" Alesta yang merasa ada celah untuk mendapatkan perhatian dari Ali "Tadi gua liat Prilly mesra-mesraan sama Reza di rumah, dan setelah itu Prilly dinyatakan positif hamil oleh dokter" Ali mengacak rambutnya kasar "Loh bukannya Prilly di vonis nggak bisa hamil ya?" Alesta merasa rencananya kali ini berhasil.
"Iya, tapi gua ragu kalo anak itu anak kandung gua" Ali mulai mengingat-ingat kejadian yang ia tak inginkan "Jangan-jangan Prilly..." Alesta mulai memanas-manasi keadaan "Yaudah Li, sekarang ikut gua aja yuk" Alesta menarik tangan Ali dan Ali mengikutinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ali mau dibawa kemana ya guys?
Alesta bikin geram ga sihhh..
Gimana perasaan kalian kalo ada pelakor kayak Alesta?
Jangan lupa like sama VOMMENT nya guysss❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You (Aliando & Prilly)
Fanfiction"Tapi sekarang gue cintanya sama lo Prill" "Telat Li! Sekarang gue udah bahagia sama Kak Gilang!" "Maaf Prill gue baru sadar kalo lo punya perasaan lebih buat gue" "Sorry gue gak mau banyak berharap lagi sama lo! Percuma ujung-ujungnya bikin gue sak...