💥FWY➖43💥

2.6K 104 2
                                    

"Ketika aku berada di sampingmu, getaran aneh ini masilah sama seperti dulu"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Prilly membuka matanya saat serpihan sinar matahari yang menembus celah gorden. Gadis itu terperanjat kaget saat mendengar alarm ponselnya bergetar di samping nakas.

Prilly mematikan alarmnya dan mengangkat selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya. Prilly masih sangat mengantuk karena baru saja ia tidur dua jam, karena ia memikirkan semua perlakuan manis Ali semalam.

Itulah yang membuatnya tidak bisa tidur dan hanya tidur dua jam saja. Prilly membuka selimutnya saat mendengar teriakan Mama Ully dari bawah sana "Prilly! Bangun udah pagi!" teriak Ully membuat Prilly bangkit dan mandi dengan malas karena tidurnya di ganggu oleh Mamanya.

Setelah memakai pakaian santai, Prilly turun menghampiri Mamanya yang berada di dapur "Mah, Prilly mau sarapan Mama masak apa?" tanya Prilly sambil menarik kursi makan dan duduk, Ully melirik sekilas ke arah anaknya yang tengah duduk "Kamu tumben bangun telat, makanannya udah dingin tuh" Ully menunjuk sepiring nasi goreng dengan dagunya.

Prilly hanya terkekeh "Prilly insom lagi Mah" katanya Ully hanya memutar bola matanya malas "Yaudah tuh makan aja, masih enak kok" suruh Ully dan Prilly langsung menyendok nasi goreng dan memakannya.

Sehabis makan Prilly menuju ke Kamarnya lagi. Hari ini Prilly ingin menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan di dalam kamar.

Tiba-tiba alunan musik yang dinyanyikan Justin Bieber menggema hingga memasuki gendang telinga Prilly.

Prilly merampas ponselnya, keningnya mengkerut saat melihat nama seorang yang familiar

"Ali?"

Tanpa berpikir panjang Prilly mengangkat telepon dari Ali

"Halo Li, ada apa?"

"Prill, gue mau ketemu sama lo ada sesuatu yang penting"

"Oke sekarang lo kirim alamatnya"

"Oke"

Setelah nada telepon terputus, Prilly mengganti pakaian.

Prilly melangkahkan kakinya menghampiri Ully untuk meminta izin "Mah, hari ini Prilly mau jalan sama temen SMA, boleh ya?" Prilly memasang pupy eyes andalannya.

Ully menatap anak semata wayangnya "Temen SMA yang mana?"

Prilly terdiam memikirkan alasan apa yang tepat untuk membuat Mamanya percaya. "Si Rahma tuh Mah, dia ngajak aku ke rumahnya" jawab Prilly cepat

Maaf ya Mah Prilly harus bohong lagi sama Mama-batin Prilly

Ully menganggukkan kepalanya "Yaudah hati-hati, oh ya kamu udah dapet pekerjaan?" tanya Ully. "Nanti Mah Prilly sekalian cari kok, yaudah ya Prilly pamit Assalamualaikum" Prilly menyalami Ully dan berjalan keluar rumahnya.

⚜⚜⚜

Ali dan Prilly tengah duduk di meja paling pojok. Sedari tadi Ali menatap intens ke arah manik mata Prilly, membuat pipi gadis itu merona.

"Li? Katanya lo mau ngomong?" tanya Prilly membuyarkan lamunan Ali, Ali tergagap "Eh-i-iya Prill, jadi gini semalem gue udah pikirin matang-matang soal ide kita selanjutnya" Ali mulai serius.

"Jadi rencananya apa?" tanya Prilly tanpa basa-basi. Ali membasahi bibirnya yang kering "Jadi, kita harus minta bantuan Om Daniel untuk mempersatukan mereka berdua, nah nanti lo sama gue ajak tante Ully dan Mama Resi ketemuan di restoran, lo pokonya harus pikir gimana caranya supaya Tante Ully mau ikut lo"

"Nah nanti kita satuin deh mereka berdua dan kita suruh om Daniel buat ngejelasin semuanya, gimana?" usul Ali, Prilly menganggukkan kepalanya antusias "Nah bagus tuh, kapan rencana kita di mulai?" tanya Prilly, Ali nampak menimang-nimang waktu yang pas untuk membongkar semua kesalah pahaman yang terjadi di antara kedua belah pihak.

"Gimana kalo hari minggu aja? Lo bisa kan?"

"Bisa kok"

Setelah itu mereka berdua saling diam, tanpa ada niatan untuk memulai berbicara lagi.

Prilly teringat pesan Mamanya yang ingin segera melihat Prilly kembali bekerja lagi.

"Hmm.... Li?" tanya Prilly memecahkan keheningan. Ali yang sedang memakan burger nya langsung menatap Prilly "Kenapa Prill?"

"Hmm... Lo punya lowongan pekerjaan gak? Soalnya gue pengen kerja lagi" Prilly menggigit daging dalam bibirnya merasa gugup untuk meminta bantuan lagi kepada Ali, setelah sekian lama Prilly tidak meminta bantuan kepada Ali.

Ali berpikir sejenak "Yaudah lo kerja di kantor alm. Papa aja, kan itu juga kantor bokap lo" kata Ali dan Prilly nampak menimang-nimang ajakan Ali

"Tapi, kalo Mama nanya gue kerja dimana gimana?" tanya Prilly gugup dan Ali hanya tersenyum tipis "Yah... Lo pura-pura gak tau aja kalo itu perusahaan keluarga gue" ide Ali dan Prilly nampak bingung.

"Hmm gimana ya? Gue masih ragu tapi, gue coba aja deh. Gue mulai kerja kapan ya?" ucap Prilly sambil menyeruput capucino.

"Besok juga boleh" jawab Ali santai.

⚜⚜⚜

Ali duduk di atas ranjangnya, tangannya terulur untuk membuka selembar kertas yang Prilly kasih dua hari yang lalu. Ali baru sempat membacanya karena kegiatannya yang padat.

Hai bro, gue mau ngomong lewat lembaran kertas yang menurut gue terlalu alay. Gue nitip bidadari surga gue ke lo ya, jangan nyakitin dia, buatlah dia bahagia tanpa menangis, jaga dia dari bahaya apa pun.

Kalo sampe Prilly kenapa-kenapa gue bakalan samperin lo, nikah aja sama Prilly karena gue udah ikhlas dia bahagia sama lo.

Tenang aja bro Prilly belum gue apa-apain kok, dia masih perawan. Oh ya bujuk Mama Ully juga ya buat nikah sama lo siapa tau hati dia luluh

Ali terkekeh membaca surat pemberian Gilang yang isinya hanyalah tentang Prilly.

Padahal Ali dan Gilang baru saja kenal dan mereka juga tidak terlalu dekat, tapi Gilang sangat mempercayai Ali untuk menjaga bidadari surga nya.

"Tenang bro gue bakal jaga dia gue janji kagak bakal buat dia kecewa lagi" kata Ali sembari menatap surat dari Gilang.

"Oh ya btw kok si Gilang kagak pernah nyentuh Prilly ya? Kenapa lagi? Kan Prilly itu sangat membuat hati menjadi khilaf sedangkan Gilang? Tidak sedikit pun gitu merasa khilaf kalo deket sama Prilly?" tanya Ali dalam hati

"Hah bagus deh kalo Prilly kagak pernah di sentuh sama laki-laki mana pun kecuali gue" Ali memunculkan senyum smirk yang sangat hot!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Forever With You (Aliando & Prilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang