💥FWY➖47💥

3.3K 113 5
                                    

"Ketahuilah cemburu tanpa adanya status itu sungguh menyakitkan"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Mama Sofi?" Prilly membulatkan matanya saat tahu yang datang adalah Mama Mertuanya, Prilly mempersilahkan Sofi duduk.

"Maaf tante datang ke sini enggak bilang-bilang dulu" ucap Sofi sambil mendudukkan badannya di atas kursi "Iya Mah enggak apa-apa hehe" Prilly tersenyum kaku karena sudah cukup lama ia tidak berjumpa dengan Sofi.

"Mama ke sini cuma mau mengantarkan ini ke kamu" Sofi menyodorkan kartu undangan berwarna hijau tosca yang di lapisi pita berwarna biru pasta

Prilly mengernyitkan keningnya bingung namun, setelah membaca nama pengantin yang tertera di depan kartu Prilly tersentak kaget "Shela mau nikah Mah?" tanya Prilly memastikan

Sofi hanya tersenyum "Iya, kamu jangan lupa dateng ya, soalnya Shela pengen banget di dampingin sama kamu" Sofi mengusap puncak kepala Prilly

"Mama pulang dulu ya salam sama Mama dan Ali" Sofi beranjak dari sofa dan meninggalkan ruangan Prilly.

⚜⚜⚜

Kini tiba saatnya yang sedang di tunggu-tunggu oleh Shela. Hari ini Shela sedang menggelar pernikahannya.

Prilly dan Ali berjalan beriringan menuju hotel bintang lima yang sedang di booking Shela.

"Wih Shel, hari ini lo cantik banget pangling gue" Prilly menatap Shela dari atas hingga bawah.

"Jadi menurut lo gue biasanya enggak cantik, gitu?"

"Ya enggak lah lo tuh tiap hari cantik kali" Prilly menepuk bahu Shela

"Jadi, siapa calon suami lo Shel?" Ali berdiri di samping Prilly setelah mengambil minuman soda

"Sama cowok ganteng dan mapan yang bernama Reza"

Satu nama yang terucap dari mulut Shela berhasil membuat Ali kaget setengah mati.

"Reza anaknya Tante Lili sama Om Welson, bukan?" tanya Ali memastikan

"Iya ini gue emang kenapa? Kaget yak lo" Reza berjalan dan merangkul santai bahu Shela. Sedangkan Ali hanya melotot dan Prilly hanya diam tidak mengerti apa-apa.

"Anjir sejak kapan lo punya calon istri secantik Shela" Ali menutup mulutnya tak percaya

"Sejak lama lah, baru tau ya lo haha" gelakan tawa mengejek dari mulut Reza membuat Ali tak percaya

"Halah! berhasil nikung siapa lagi dah lo?" tanya Ali santai, tangan Reza berhasil mendarat mulus di kepala Ali "Kalo punya mulut tuh di jaga bangsul"

"Sorry dah gue anti maen tikung-tikungan hahaha" Reza mulai ngaur.

"Halah! Pas SMA aja lo berhasil nikung Alesta dari gue"

Prilly langsung membulatkan matanya saat ia mendengar nama Alesta teman SMA-nya yang dulu sempat dekat sekali dengan Ali.

Bahkan Alesta mengaku telah pacaran dengan Ali dulu. Tetapi, Ali sudah menjelaskan kepada Prilly bahwa mereka tidak punya hubungan apa-apa.

Dan akhirnya Reza menikung Alesta duluan dari Ali. Reza secara terang-terangan nembak Alesta di hadapan Ali dan Prilly.

Sampai akhirnya Alesta pun menerima cinta dari Reza.

Ali melirik sekilas perubahan sikap Prilly "Apaan sih lo jangan gacor dah mulut lo"

Reza hanya menyengir tak berdosa.

"Ali!" teriakan suara yang familiar di telinga Ali. Ali langsung menengok ke sumber suara.

"Alesta" Reza menaikkan sebelah alisnya.

"Eh Ali apa kabar?" tanya Alesta manis "Baik" jawab Ali seadanya.

"Woy Za... Selamat dah ya udah resmi sama istri lo" Alesta tersenyum "Nama lo siapa?" tanya Alesta kepada Shela.

"Shela" Shela menjabat tangan Alesta "Kenalin nama gue Alesta, langgeng terus ya sama Reza"

"Les, sekarang kerja dimana lo" tanya Reza "Di perusahaan bokap"

Ali hanya diam seribu bahasa tidak menggubris atau menimbrung percakapan Reza dan Alesta.

Ali dan Prilly memutuskan untuk duduk sambil menikmati hidangan yang di sajikan. Alesta menghampiri Ali dengan senyum merekah yang sejak tadi ia pamerkan ke hadapan Ali.

"Eh Prilly, apa kabar?" tanya Alesta basa-basi. Prilly melirik sekilas "Baik, sendirinya?"

"Baik juga kok, oh iya sekarang lo kerja dimana?" tanyanya lagi namun, sorot matanya tak henti-henti mengadah ke arah Ali yang sedang sibuk dengan makanannya.

"Di perusahaan Papa" Prilly mulai risih dengan tatapan Alesta yang jelalatan.

"Oh gitu, kalo lo Li kerja di mana?"

"Masih di rumah sakit bareng Reza" Ali pun risih dengan tatapan manja dari Alesta.

"Lo udah punya pacar Li?" tanyanya lebih dalam mengenai status Ali. "Belum, emang kenapa?"

"Oh gitu baguslah, bukannya lo udah mau nikah sama Prilly, ya?" Alesta sengaja memelankan kata baguslah agar tak terdengar di telinga Prilly.

"Kata siapa lo?" Ali mulai geram karena beribu pertanyaan dari Alesta "Denger-denger aja sih, hehe" cengir Alesta.

"Oh ya Les, gue sama Ali mau pulang dulu, kita duluan" Prilly menarik tangan Ali secara paksa karena muak dengan pertanyaan manis dari Alesta.

Sejak SMA Prilly memang tidak suka dengan sifat baiknya kepada Ali. Karena di dalam sifat baiknya ada niat jelek, Alesta menginginkan Ali menjadi miliknya sejak saat itu, Prilly merasa bahwa Alesta adalah PHO nya (Penghambat Hubungan Orang)  kalau menurut Prilly karena Ali dan Prilly belum mempunyai hubungan khusus.

Setelah kepergian Ali dan Prilly, Alesta menatap sinis ke arah Prilly "Liatin aja, gue bisa naklukin hatinya lagi kayak dulu" senyum licik pun mengembang.

⚜⚜⚜

"Prill" Ali mulai tidak enak hati karena kelakuan Alesta, dan sejak saat tadi Prilly enggan membuka suara untuk Ali

"Hmm" jawab Prilly singkat

"Lo marah ya?"

"Ngapain gue marah? Gue juga enggak berhak marah kan lo bukan siapa-siapa gue"

Ali hanya meresponnya dengan senyuman penuh arti

"Jiah... Kode kali ya, pengen di resmiin nih?" senyuman Ali sungguh manis membuat Prilly ikut hanyut dan tersenyum malu

"Apaan sih Li, gue lagi ngomong serius" Prilly mengganti senyuman malunya menjadi muka datar nan galak

"Jangan serius-serius ah nanti baper, kan repot kalo udah baper" Ali menggoda Prilly

"Udah berisik, Li" Prilly masih memasang muka datar

"Udah dong Prill, aku minta maaf"

"....."

"Jangan marah lagi ya, gimana kalo aku ajak kamu ke suatu tempat biar enggak ngambek lagi"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ali mau ngajak Prilly kemana yaaa???

Jangan lupa VOMMENT nya❤

Forever With You (Aliando & Prilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang