Sesuai dengan ajakan Ali, pagi ini Prilly sudah rapih dengan seragam kantornya. Ia menuruni anak tangga satu per satu. "Pagi Mah" Prilly mengecup pipi Ully setelah sampai di dapur.
Ully menatap anaknya dengan kening yang mengkerut "Tumben pagi-pagi udah rapih aja" Ully melirik dari atas sampai bawah anaknya sudah terlihat cantik pagi ini.
Prilly terkekeh "Ya Mah soalnya Prilly mau ke kantor" jawabnya Ully menatap anaknya tak percaya "Kantor? Kamu udah kerja?" tanyanya dan Prilly menganggukkan kepalanya.
"Kerja dimana?" tanyanya lagi Prilly sedikit terbata otaknya memutar untuk mencari alasan agar Mamanya percaya, merasa tidak bisa menjawab pertanyaan Ully Prilly langsung pamit "Di daerah Kuningan Mah, udah dulu ya Mah Prilly mau berangkat takut telat" Prilly berlalu dari Mamanya dengan perasaan takut yang bertubi-tubi.
⚜⚜⚜
Setelah melakukan interview, Prilly hari ini sudah di perkenankan untuk bekerja sebagai seorang sekretaris lagi.
Karena tampang Prilly yang cantik, berpengalaman menjadi seorang sekretaris dan kepintaran yang 11 12 dengan Ali membuat ia tanpa di ragukan lagi di terima di kantor Papanya Ali.
Di lain tempat.
Ali masih sibuk memeriksa puluhan pasien yang rela mengantri demi mendapatkan obat dan berharap bahwa dokter seperti Ali lah yang bisa membantunya.
Setelah tiba jam istirahat, Ali pergi ke kantin dengan teman Dokternya yang bernama Dr. Fahreza yang taraf kegantengannya hampir mirip dengan Ali.
Mereka berdua adalah Dokter impian para perawat maupun Dokter wanita. Di sepanjang koridor mereka berdua melemparkan senyuman ramah pada setiap pasien maupun perawat ataupun Dokter yang lewat.
Setelah memesan dua porsi soto ayam dan dua gelas jus jeruk, mereka berdua langsung melahapnya.
"Li gue denger-denger sekarang lo lagi deket ya sama cewek cantik" kata Reza di sela-sela makannya. Ali langsung menghentikan aktivitas makannya dan menengok ke arah Reza yang sedang menegak jus jeruknya "Kalo iya emangnya kenapa?" tanya Ali dingin.
Reza langsung melotot mendapat jawaban cuek dari Ali yang sama sekali ia tidak duga "Eh buset lo! Gue ngomong lo respon cuma kek gitu?" cerca Reza tidak terima.
"Yah terus gue harus gimana? Gue harus umumin gitu di toa administrasi sini? Apa gue harus umumin di toa masjid kalo gue lagi deket ama cewek?" jawab Ali ngasal terdengar helaan nafas dari cowok blasteran Indo-Jerman ini.
Dengan tangan terangkat tinggi, Reza menjitak kepala Ali membuat Ali meringis kesakitan dan mengumpat dalam hati. "Btw nama cewek lo siapa?" tanya Reza tanpa belas kasihan pada Ali yang tadi ia jitak.
"Pengen tau aja atau pengen tau aja?" tanya Ali meledek "Mau tau banget somplak, orang lagi ngomong serius dia malah becanda" Reza menahan agar dirinya tidak menimpuk Ali dengan gelas kaca yang sedang ia pegang.
"Jangan serius-serius ahh ntar baper kan gue repot" Ali tertawa terbahak-bahak saat melihat ekspresi wajah Reza yang menahan emosinya.
"Namanya Prilly Shafa Latuconsina, cewek yang ngebuat gue tergila-gila dari dulu ampe sekarang" Ali sangat antusias bila membahas soal Prilly.
"Dari dulu? Maksudnya?" Reza mengangkat sebelah alisnya
"Jadi gini, dulu pas gue masih sma gue emang udah suka sama Prilly, tapi gue pendem doang soalnya gue takut kalo Prilly kagak suka sama gue"
"Hahah jadi lo dulu takut di tolak sama Prilly?" tawa Reza pecah saat mendengar cerita dari Ali, Ali hanya menatap Reza dengan tatapan dingin "Gue belum selesai cerita njing!" kata Ali menatap sinis ke arah Reza.
"Bukannya gitu, gue juga kau ngebuktiin kalo Prilly beneran suka sama gue apa kagak, dan sekarang gue udah yakin banget kalo Prilly pasti bakalan nerima cinta gue" Ali mengangkat dagunya percaya diri Reza hanya menatap Ali geli."Gue doain bro semoga lo jadi ama Prilly" Reza menepuk bahu Ali. "Gue doain juga bro semoga lo cepet-cepet dapet gebetan"
Ekspresi wajah Reza berubah setelah Ali mengatakan hal itu.
Siapa sangka bahwa seorang Fahreza Kaymahrezi masih jomblo seorang Dokter tampan dengan prestasi gemilang yang berasal dari keluarga kaya yang terhormat masih sendiri. Katanya sih Reza masih milih-milih perempuan agar menjadi ibu dari anak-anaknya kelak.
Padahal di luaran sana banyak cewek-cewek yang ngantri untuk menjadi pujaan hatinya, namun hati Reza masih belum mendapatkan wanita yang sesuai dengan kriterianya.
"Lo mau kagak gue cariin cewek?" tawar Ali di sela-sela tawanya. "Yah kalo di tawarin sih mau, siapa mang ceweknya?" tanya Reza dengan tampang polos.
"Mbak Siti kang jualan nasduk di depan rumah gue, lo mau? Wajahnya sihh ya gak cakep-cakep banget, tapi kalo soal masak-memasak dia jago loh" Reza langsung melempar Ali dengan tisu bekas mulutnya "Kalo ngomong di filter dulu coeg, masa gue kawin ama mbak-mbak"
⚜⚜⚜
Resi menyusuri koridor tempat Ali bekerja, hari ini Resi ingin mengantarkan makan malam untuk Ali karena katanya malam ini Ali akan lembur.
Setelah membuka knop pintu, Resi terkejut melihat Ali bersama dengan pria yang sangat familiar di matanya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Siapa yaahh guyss yang dateng?
Aku mau nanya dong sama para readers FWY ini. Menurut kalian part kali ini gimana feel nya?
a. Bagus
b. Baguss sekaliiiiJangan lupa vomment nyaaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You (Aliando & Prilly)
Fanfiction"Tapi sekarang gue cintanya sama lo Prill" "Telat Li! Sekarang gue udah bahagia sama Kak Gilang!" "Maaf Prill gue baru sadar kalo lo punya perasaan lebih buat gue" "Sorry gue gak mau banyak berharap lagi sama lo! Percuma ujung-ujungnya bikin gue sak...