💥FWY➖21💥

2.8K 119 2
                                    

"Aku ingin menjadi satu-satunya orang yang kamu cintai, bukan salah satunya"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokan harinya Prilly bersiap-siap untuk pergi ke Amsterdam.

"Mama anter kamu sampe ke bandara ya?" tanya Mama Ully yang sedang membantu Prilly menyiapkan segala kebutuhannya selama di Amsterdam.

"Yaudah, yuk Mah berangkat" Prilly berjalan menuju teras rumah dan menaiki mobil pribadi nya menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Hati-hati di sana ya Nak, kamu berapa lama di sana?" tanya Ully sambil mengusap rambut Prilly "Iya Mah, yah kurang lebih 5 Hari kok Mah, Mama juga hati-hati di rumah kalo ada apa-apa telfon Prilly aja" kata Prilly yang di angguki Ully.

"Kalo Jeng Ully kesepian, Jeng main aja ke rumah" ajak Sofi yang di angguki oleh Ully "Yaudah Mah, Pah, Tante, aku sama Prilly mau berangkat dulu ya takut pesawat nya udah take off" Pamit Gilang sambil mencium telapak tangan mereka satu per satu di ikuti dengan Prilly.

Dari kejauhan Ricard, Sofi dan Ully melihat kedekatan anaknya sambil tersenyum senang.

"Kayaknya anak kita udah lengket tuh, jeng" kata Sofi sambil tersenyum "Iya, langsung aja nikahin" sambung Ricard "Hehe, iya, nanti abis dia pulang ke Amsterdam aku tanya ke Prilly" kata Ully yang di angguki mereka semua.

⚜⚜⚜

Setalah kurang lebih 5 jam perjalanan akhirnya Gilang dan Prilly memasuki kawasan hotel berbintang yang di sewakan oleh para Client nya Gilang.

"Duhh, capek banget ya" Gilang merenggangkan otot nya setelah turun dari mobil dan menuju ke kamarnya. "Kamar gue dimana nih Kak?" Tanya Prilly sambil menyeret-nyeret kopernya "Di sebelah kamar gue lah, emangnya lo mau di mana lagi? Di kamar gue? Enggak boleh lah" kata Gilang sambil tersenyum licik di hadapan Prilly membuat Prilly geli. mendengar omongan nya Gilang.

"Yeh, emangnya siapa lagi yang mau satu kamar sama orang kek lo" kata Prilly sinis membuat Gilang ingin membungkam mulut Prilly dengan mulutnya "Yah, kali aja gitu, jangan salah gue gini-gini banyak yang demenin secara gitu gue kan ganteng" kata Gilang dengan tampang sok PD nya "Yang lain kan bukan gue? Udah sini mana kunci kamarnya gue mau tidur, ngantuk" Gilang langsung menyerahkan kunci kamar Prilly.

"Nanti sore ada meeting bareng Client, jangan lupa" kata Prilly sebelum menutup pintu kamarnya.

⚜⚜⚜

Sore harinya Prilly telah siap untuk ikut Gilang menemui Client nya di restoran yang ada di Amsterdam. Prilly memakai setelan baju kantornya berwarna biru dongker, mencepol rambutnya dan memoles sedikit wajahnya dengan make up membuat aura kecantikannya bertambah drastis.

"Bapak CEO!!! Apakah anda sudah siap?" Prilly mengetuk-ngetuk pintu kamar Gilang, tetapi tak ada jawaban satu pun akhirnya Prilly kesal dan mulai membuka knop pintu dan ternyata pintu di kunci dan Prilly menggesek kartu hotelnya ke pintu dan akhirnya terbuka.

"Kak Gilang!! Ck, nih anak malah molor, wooyy Kakkk banguuunnnn, katanyyaaa mauu meeting ama Client" Prilly menggorak-gorak tubuh Gilang yang terlelap di atas ranjangnya.

"Iss, lo berisik amat sih, sama kek Shela lo kalo bangunin gue teriak -teriak" Gilang menutup kedua telinganya dengan bantal. "Ishhh, nalah tidur lagi, jadi meeting kagak sih?" Tanya Prilly yang mulai sebal. "Iya jadi lah" Gilang masih menutup mukanya dengan bantal.

"Yaudah cepetan mandi!!!!" Teriak Prilly membuat Gilang membangunkan tubuhnya. "Iya ini, gue bang--" Gilang terpanah melihat penampilan Prilly sore ini, Gilang semakin kagum dengan kecantikan Prilly. "Eh, malah bengong lagi" kata Prilly yang menyadari Gilang bengong di hadapannya.

"Kok lo cantik banget sih? Makin demen dahh gue" Gilang tertawa licik "Ishh, apaan sihh gombal!" Prilly menyembunyikan wajahnya karena wajahnya sudah memerah bak, tomat busuk. "Ya emang bener kok, yah lo aje blushing" ucap Gilang setelah menyadari kalau Prilly sedang blushing. "Yaudah jadi mandi kagak?" Tanya Prilly.

"Jadi, tapi mandiin ye?" goda Gilang membuat Prilly tambah kesal. "Mandi sendiri lahh, udah ahh sana" Prilly mendorong tubuh Gilang.

Setelah 30 menit, Gilang kelur dari kamar mandi dengan keadaan yang ganteng dengan setelan kantor berwarna biru muda, membuat Prilly membuka mulutnya takjub.

"Kenapa lo ngeliatan gue sampe segitunya? Gue ganteng ya?" tanya Gilang dengan tampang sok keren. "Yehh, ke pedean lo, yaudah yuk ahh keluar, keburu telat nanti" Prilly menarik tangan Gilang menuju ke basement.

"Sore hari ini saya akan menunjukkan beberapa gambar produk properti kami" Gilang membuka laptopnya dan menunjukkan gambar-gambar properti yang di buatnya.

"Bagaimana apakah anda tertarik?" tanya Gilang kepada para Client. "Pantesan aja perusahaan properti milik Bapak Gilang maju, ternyata hasil produk nya sangat bagus dan memuaskan hati saya" puji Client yang ingin bekerja sama dengan perusahaan milik Gilang.

"Bapak, bisa aja, ini semua bukan saya saja yang buat tapi, Papa saya dan sekretaris saya" Gilang menunjuk Prilly yang ada di sampingnya dan Prilly langsung kaget karena tiba-tiba ia di sebut-sebut.

"Kalau begitu besok saya ingin melihat perusahaan kamu, boleh?" Tanya salah satu Client.

"Tentu saja boleh Pak, saya akan mengajak Bapak-bapak Client saya yang terhormat mengunjungi perusahaan saya, bagaimana kalau kita berangkat jam 10 Pagi?" kata Gilang sambil tersenyum ramah.

"Yasudah kalau begitu, saya permisi" semua Client menjabat tangan Gilang beserta Prilly.

"Prill, kita jalan-jalan dulu yuk" ajak Gilang setelah berada di dalam mobil. "Yaudah, kita mau kemana?" tanya Prilly sambil mengangguk.

"Hmm... Kita kemana ya? Aku enggak tau destinasi yang bagus yang ada di sini, soalnya aku jarang ke sini, yang sering kesini Shela sama Papa, kita jalan-jalan seadanya dulu ya, besok atau lusa baru kita jalan-jalan, nanti aku cari tempat rekreasi yang ada di sini pake google" kata Gilang. "Ohh, yaudah seterah Kak Gilang aja" Prilly menurut.

Setelah putar-putar selama 30 menit akhirnya Gilang memutuskan untuk berhenti dan beristirahat sejenak.

"Kita duduk di situ dulu ya, kebetulan ada taman kota" Gilang menunjuk ke arah sebuah taman kecil yang berada di pinggir jalan. Prilly mengangguk kan kepala, Gilang dan Prilly langsung duduk di kursi panjang.

Prilly hanya duduk sambil melihat keadaan sekitar, ia sangat jenuh dan perhatian Prilly jatuh pada jalan raya yang ramai di huni oleh kendaraan pribadi dan kendaraan umum.

Sedangkan Gilang pergi membeli minum dan makanan ringan di supermarket yang ada di seberang jalan.

Mata Prilly tak sengaja menangkap seseorang yang sangat ia kenali dan sangat ia rindukan, tetapi matanya juga terbelalak melihat laki-laki yang ia rindukan dan cintai bersama dengan seorang perempuan di samping nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hayoo siapa tuhh???

Vote, comment, follow yahh guys😘

Forever With You (Aliando & Prilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang