💥FWY➖11💥

3.2K 149 0
                                    

"Untuk mendapatkan cinta kamu aku hanya perlu waktu 1 detik, untuk mendapatkan cinta kamu? Mungkin aku butuh jutaan detik lagi"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Hai, Prill" Shela melambaikan tangan ke arah Prilly "Hai, Shela" Prilly membalas lambaian tangan Shela "Oh iya gue mau nanya sama lo, kan kemarin Abang gue nembak lo kok lo tolak sih? Padahal kan Abang gue termasuk the most wanted boy di Universitas sini" Shela to the point

"Hmm.. Gimana ya, ini mah masalah hati, gue juga bingung hati gue kurang srek aja sama Kak Gilang, bilang ke dia gue minta maaf banget" Prilly merasa bersalah karena kemarin ia langsung menolak Gilang tanpa pikir 2 kali. "Iya deh nanti gue bilang ke Abang gue" Kata Shela

"Eh Prill, tuh dia Kak Gilang, kita samperin yuk" Shela menarik pergelangan tangan Prilly "Kak Gilang katanya mau ngomong sama Prilly" Shela memancing Kakaknya "Ngomong apa?" Gilang belum konek "Ish masa enggak tau sih" Shela menyenggol pelan sikut Gilang dan membuat Gilang tau kode Adiknya itu

"Prill, gue mau minta maaf sama lo" Gilang menatap serius ke arah Prilly "Seharusnya gue yang minta maaf, soalnya kemarin gue udah nolak lo" Prilly menundukkan kepalanya

"Kalo gue enggak bisa jadi pacar lo, kita masih boleh berteman kan?" Gilang mengharapkan jawaban dari Prilly "Ya boleh lah, mendingan jadi temen daripada pacar" Jawaban dari Prilly membuat hati Gilang lega namun, Prilly lebih memilih menjadi seorang teman dari pada pacar, tetapi Gilang tetap pada pendiriannya yaitu merebut hati Prilly.

"Asik, kalian resmi menjadi seorang teman" Sorak Shela menggelegar "Aduh, tuh congor lo gede banget kek toa masjid" Gilang menutup mulut Shela dengan telapak tangannya "Aduh, tangan lo bau banget sih, Bang" Shela menepak telapak tangan Gilang dan menyeka bibirnya

"Yaiyalah orang tadi gue belum cebok" Shela membulatkan bola matanya setelah mendengar jawaban Abangnya "Ishh lo jorok amat" Shela mengerucutkan bibirnya. Prilly terkekeh melihat Adik-Kakak yang akrab seperti ini, ia kemudian teringat kenangan Ali.

*flashback On

"Ish, Ali kok lo ninggal gue sih" Prilly mengerucutkan bibirnya malas "Aduh, kok sahabat gue yang satu ini manja amat sihh" Ali gemas dengan sifat Prilly membuat Ali mncubit pipi chubby Prilly "Ihh, sakit tau" Prilly mengusap-ngusap pipi kanan bekas cubitan Ali

"Iya, maaf" Ali tersenyum teduh yang membuat Prilly nyaman bila berada di dekatnya. Sepasang sahabat yang menggunakan seragam SMA ini tertawa, dan kedekatannya membuat orang menjadi iri.

"Oh ya Li, gue mau beli es krim dulu di sana" Prilly menunjuk kedai kecil yang letaknya tak jauh dari sekolah "Yaudah yuk" Ali menarik tangan Prilly"

"Bu beli es krim cornetto nya dua ya" Ali memesan pada Ibu penjaga Toko "Ini, jadi 24 ribu" Ibu penjaga toko menyodorkan kantong plastik yang berisikan es krim "Ini Bu uang nya" Ucap Ali dan Prilly berbarengan sambil menyodorkan uang dengan jumlah nilai yang sama

"Aduh, kalian Kakak-Adik kompak banget ya" Ibu penjaga toko tersenyum melihat kedekatan Ali dan Prilly "Kita bukan Kakak-Adik Bu" Prilly mengambil kantong plastik dan membayarnya "Terus kalian Pacaran?" Ibu penjaga toko masih penasaran dan membuat Ali dan Prilly tertawa "Kita cuman sahabat doang" Ali angkat suara, Prilly membatin Ali menganggapnya hanya sekedar sahabat enggak lebih, tetapi memang itu kenyataannya "Ohh cuman sahabat, tapi kalian cocok" Ibu penjaga toko tersenyum

"Hehe, Ibu bisa aja, yaudah saya permisi dulu ya Bu" Kata Ali dan Ibu penjaga toko mengangguk.

*Flashback Off

"Shel, Gue ke kelas duluan ya" Gilang melangkahkan kaki nya menuju ruang kelas jurusannya.

"Prill, ke kelas yuk" Ajak Shela "Woyy Prilly Shafa Latuconsina, ett dah nih anak malah ngelamun" Teriak Shela heboh "Iya kenapa, Shel?" Prilly tersadar dari lamunannya "Mikirin siapa lo?" Tanya Shela

"Gue liatin, akhir-akhir ini lo sering ngelamun, mikirin apaan sih? Kan gue udah bilang kalo punya masalah jangan di pendem sendirian" Shela mencoba meyakinkan Prilly agar bisa membicarakan semua masa lalunya "Ehh, Shel ke kelas yuk kayaknya Pak Ridwan sebentar lagi mau masuk deh" Prilly mengalihkan pembicaraan

Duh nih anak, bisa nya ngalihin pembicaraan gue aja-Batin Shela

⚜⚜⚜

"Prill, nanti temenin gue ya ke toko buku" Kata Shela Prilly menganggukkan kepalanya.

⚜⚜⚜

Mobil sedan putih milik Shela mendarat ke sebuah Mall di tengah-tengah kota. Dua remaja putri tersebut memasukki kawasan Mall yang ramai di kunjungi masyarakat. 70% dari mereka adalah anak remaja.

Shela sibuk mencari-cari buku yang ia inginkan "Aduh, nih buku mana sihh susah amat di carinya" Gerutu Shela kesal "Mangkanya kalo nyari tuh yang teliti" Prilly sibuk membaca novel karya penulis terkenal "Nah, nih dia buku nya" Shela mengangkat bukunya ke udara "Itu buku buat apaan?" Tanya Prilly

"Yah buat di baca lah" Shela mengecek keadaan bukunya "Gue tau somplak, maksud gue itu buat lo apain?" Kata Prilly "Ehehe, cuman buat di baca kalo gue lagi bete aja kok" Shela melihat dari buku satu ke buku yang lain "Yeh, kiraiin gue lo nyari buku buat belajar ternyata cuman buat di baca doang" Prilly kesal dengan perlakuan sahabatnya "Yaudah, gue mau ke kasir dulu, btw lo gak mau beli novel ?" Shela membuka halaman buku yang ia beli "Enggak ah, gue enggak bawa uang lebih" Prilly masih sibuk mencari-cari novel yang ia minati

"Tenang, gue yang bayarin" Kata Shela santai "Nah, gitu kek, tumben lo baik sama gue" Prilly tersenyum sumringah "Gue baik sama lo tiap hari kali" Ucap Shela "Yaudah gue mau beli buku..." Prilly menggantungkan pembicaraannya "Nah, gue mau beli buku true stalker aja deh, kali aja gue bisa stalkerin doi" Prilly mengambil buku karya Sirhayani

"Emangnya lo punya doi?" Tanya Shela penasaran "Yah, enggak punya sih" Prilly hanya bisa meratapi kisah percintaannya pada Ali

Gue punya nya cuman 'sebastian' Sebatas Teman Tanpa KepasTian-Batin Prilly

Setelah membayar buku-buku yang di beli akhirnya Shela dan Prilly keluar dari toko buku "Prill, beli es krim dulu yuk" Shela melangkahkan kakinya menyusuri toko demi toko

"Mbak, es krim kopi moka nya dua ya" Kata Shela pada yang pelayan "Nih, Prill" Shela menyodorkan satu gelas es krim yang ia beli "Udah enggak ada yang mau lo beli kan?" Tanya Prilly "Enggak ada, emang nya kenapa?" Shela memasukkan satu sendok es krim ke mulutnya

"Gue mau pulang, takut Mama nyariin" Prilly sibuk memainkan gadget nya "Yaudah yuk" Shela dan Prilly melangkahkan kaki nya menuju parkiran.

Di perjalanan menuju pulang tiba-tiba kota Jakarta di guyur hujan yang datang tiba-tiba, membuat Shela dan Prilly berdecak sebal "Aduh, nih hujan turun kagak bilang-bilang" Gerutu Shela "Yaudah lo mampir aja ke rumah gue, lagi pula rumah gue bentar lagi juga udah mau nyampe" Prilly menatap luar jendela yang di tutupi butiran air yang jatuh dari langit "Hmm, yaudah deh" Shela fokus menyetir.

⚜⚜⚜

"Eh Prill, baru pulang" Ully membuka pintu dan menampakkan anaknya sedikit terkena air hujan "Iya Mah tadi abis nganterin Shela ke toko buku" Prilly melangkahkan kaki nya ke dalam rumah, Shela mencium telapak tangan Mama Ully "Yaudah kamu ganti baju sana, nanti masuk angin, pinjemin baju buat Shela juga Prill" Ully berjalan menuju dapur sedangkan Prilly dan Shela menaiki anak tangga menuju kamar Prilly.

Suasana kamar Prilly masih sama seperti apa yang Shela lihat sejak pertama kali masuk ke kamar Prilly, foto remaja laki-laki bersama dengan Prilly pun masih terpajang rapih di nakas sebelah tempat tidur Prilly "Shel, nih ganti baju lo dulu" Prilly membangunkan Shela dari lamunan nya. Setelah mengganti pakaian Prilly memutuskan untuk menonton televisi di kamarnya bersama Shela.

"Prill, gue mau nanya sama lo" Shela menatap serius ke arah Prilly

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Shela mau nanya apa ya guys?

Jangan lupa VOMMENT nya...

Forever With You (Aliando & Prilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang