💥FWY➖36💥

2.5K 88 2
                                    

"Apakah ini ujian tentang kesetiaan yang sesungguhnya?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Prilly meremas ujung kemejanya menunggu Dokter Revan melanjutkan pembicaraannya

"Kondisi suami Ibu sekarang sedang kritis, akibat adanya luka dalam pada bagian otaknya dan pendarahan yang cukup serius" jelas Pak Dokter yang ber name tag Revan, Prilly langsung syok saat mendengarnya.

Prilly melemas ia menjatuhkan tubuhnya di lantai dan menangis sejadi-jadinya

"Ibu bisa ikut ke ruangan saya?" tanya Dokter kepada Sofi, dan Sofi mengikuti Dokter Revan ke ruangannya.

"Udah Prill sabar, gue yakin kok kalo Kak Gilang bisa sadar dan kembali bersama kita lagi" Shela mengusap pundak Prilly mencoba untuk menenangkan sahabatnya

"Kak Gilang! Bangun Kak" Prilly berlari ke dalam ruangan UGD dan memeluk Gilang yang terbaring lemah di atas brangkas

"Bangun Kak! Aku gak mau liat Kakak kayak gini" Prilly terisak meratapi Gilang yang terbujur lemah Prilly menarik nafasnya dan menghembuskannya kasar mencoba untuk tegar namun nyatanya? Ia tidak bisa bersikap tegar sekarang.

"Tadinya aku kesel sama kamu gara-gara kamu deket sama Dinda-mantan kamu tapi, setelah tau kebenarannya aku merasa bersalah ingin rasanya aku minta maaf sama kamu" Prilly mengusap wajahnya kasar

Kesalah pahaman yang membuatnya melakukan hal bodoh yang berujung dengan fatal.

"Aku nyesel udah ninggalin kamu kemarin coba aja aku berhenti dan mau mendengarkan semua penjelasannya tapi, ego ku terlalu besar, ego ku menyuruh untuk pergi menjauh dari kamu"

Tak bisa di pungkiri bahwa semua yang Prilly lakukan itu berakibat seperti ini, ia menyesal sangat menyesal telah membuat orang yang mencintainya terbujur lemah dengan alat bantu yang sangat banyak bak orang tak punya nyawa.

Sofi mendekati Prilly yang di ikuti dengan Ully, Shela dan Ricard

"Sudah Prill, jangan seperti ini serahkan saja semuanya pada Allah" Ully mengusap pundak Prilly mencoba untuk menenangkan anaknya

"Aku gak bisa diam aja Mah, Gilang suami aku sakit dia sedang lemah. Ini semua salahku" Prilly mengusap air matanya dengan punggung tangan

"Ini semua bukan salah kamu Prill, ini semua sudah takdir" Sofi berusaha tersenyum tipis meskipun sekarang ia juga sedang sesak melihat anak laki-lakinya seperti ini.

⚜⚜⚜

Hari sudah semakin gelap tetapi dengan penuh kesabaran Prilly menunggu Gilang sadar

Ia masih setia duduk di samping brangkas tempat di mana Gilang menghabiskan setengah harinya dengan terlelap tertidur

Tak henti-hentinya Prilly menangis sampai kedua matanya bengkak dan bola matanya memerah.

"Kok kamu kayaknya suka banget tidur deh, sejak kapan sih kamu jadi kebo gini?" Prilly berusaha tersenyum kedua matanya tak lepas dari pandangan lekat ke arah Gilang

"Di alam bawah sadar kamu emangnya ada apa sih? Kok kamu betah banget sampe engga mau bangun"

"Ohh apa jangan-jangan di sana ada cewek cantik yaa jadi kamu betah sampe kagak mau bangun dan liat aku" Prilly seperti orang gila yang berbicara dengan orang yang sedang koma

"Pokoknya kalo kamu sadar nanti kamu harus ceritain ke aku di mimpi kamu itu ada apa sampe aku di tinggal tidur kayak gini!" decak Prilly

Decitan pintu terbuka dan menampakkan sosok Mamanya yang menghampiri ke arah Prilly

"Prill, kita pulang yuk udah malam besok pagi kita ke sini lagi" Ully mengusap rambut anaknya

"Enggak mau Mah! Prilly mau di sini aja nunggu Kak Gilang sadar dari tidurnya" geleng Prilly cepat

"Tapi dari tadi kamu belum istirahat nak, kamu harus dengerin Mama! Kalo kamu di sini terus nanti badan kamu gak ke kontrol dan ujung-ujungnya kamu juga sakit! Siapa yang akan cemas?!" tegas Ully membuat Prilly terdiam tak bisa mencela ucapan Ully, akhirnya Prilly mengangguk lemah menuruti apa mau Mamanya itu.

Setelah berpamitan dengan Sofi, Ricard dan Shela akhirnya Ully berhasil membawa anaknya yang keras kepala ini untuk pulang dan istirahat

⚜⚜⚜

Prilly mendekap wajahnya dengan bantal, ia menangis menyesali semua perbuatan konyol nya.

Hari sudah larut malam namun, gadis ini masih saja menangis tak mau berhenti dan tak mempedulikan hari sudah malam.
Ia tidak ada niatan untuk tidur malam ini.

Ully cemas melihat keadaan anaknya saat ini, ia sangat paham bahwa anaknya tidak akan tidur kalau masih ada masalah yang menimpanya.

"Prill kamu belum tidur juga?" tanya Ully mendekati anaknya dan duduk di sampingnya

"Tidur Prill udah malem! Besok katanya mau ke rumah sakit jenguk Gilang lagi" Ully mengusap punggung Prilly lembut

"Aku gak bisa tidur Mah" Prilly membalikkan badanya menatap Mamanya dengan mata yang sayup menahan kantuk

"Lihat tuh mata kamu udah bengkak dan biru, kasihan juga tuh badan kamu yang kamu paksain buat begadang" Ully menunjuk tubuh anaknya yang melemah

Prilly hanya diam tidak bisa menjawab tebakan Mamanya

"Biar Mama temenin tidurnya" Ully merebahkan tubuhnya di samping anaknya

Ullye menunggu Prilly sampai ia terlelap tidur baru ia akan tidur menutup matanya yang sedari tadi perlu istirahat.

⚜⚜⚜

08.00 WIB

prilly telah siap untuk pergi ke rumah sakit. Di temani Mamanya hari ini untuk menjaga Gilang di sana.

Hanya memerlukan waktu 30 menit menempuh rumahnya dan rumah sakit di mana Gilang di rawat.

Ully, Sofi dan Shela pergi ke rumah Sofi untuk mengambil perlengkapan yang Gilang butuhkan, dan Akhirnya Prilly di tinggal sendirian di rumah sakit untuk menunggu Gilang.

Prilly duduk di sofa sambil menyetel televisi untuk menghilangkan rasa bosan di dalam kamar rawat inap Gilang, sejak semalam Gilang sudah di pindahkan ke ruang rawat inap karena kondisinya yang tidak terlalu gawat lagi.

Meskipun beberapa alat penunjang untuk Gilang hidup masih menempel di tubuhnya karena Gilang belum melewati masa koma nya

Pintu kamar Gilang terbuka dan memunculkan sosok Dokter tampan nan berwibawa sedang melangkahkan kakinya ke arah pasien yang sedang koma di atas brangkas

Prilly menengok karena suara pintu terbuka mengalihkan pandangnya.

Ia membelalak saat yang ia lihat adalah seseorang yang sangat ia kenal dulu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dokter ganteng? Kira-kira siapa guys??

Gimana feel nya di part kali ini? Sedih? Baper? Marah? Kesel? Apa Suka? Please di comment yaa

Oh ya aku mau ngucapin banyak terima kasih buat para readers aku yang setia menunggu FWY
ini 😉

Di tunggu VOMMENT-nya😚

Forever With You (Aliando & Prilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang