Hari ini jadwalnya untuk belanja bulanan. Biasanya aku pergi sendiri ke supermarket tapi kali ini, Jimin merengek ingin ikut.
Jimin memasukkan banyak barang ke trolley. Mulai dari snack kesukaannya, beberapa kaleng beer yang biasa kami minum, ia juga tidak lupa dengan makanan kesukaan polar. Tuna kalengan.
"banyak banget sih" protesku
Jimin cuma senyum-senyum dan langsung mencium pipiku.
Tumpukkan mie yang berada disebelah kiri Jimin menarik perhatianku. Aku mengambil kurang lebih lima bungkus tapi sebelum mie-mie kesukaanku itu masuk ke dalam trolley, Jimin menyambarnya.
"jangan makan mie banyak-banyak" omel Jimin sambil mengembalikan mie tersebut ke rak asalnya. "sebulan hanya boleh makan satu" lanjutnya
Apa? Sebulan cuma sebungkus?
"tapi jim—"
"aku tidak ingin kau sakit honey, lagipula mie itu kan gak sehat"
Aku hanya mengangguk-anggukkan kepalaku menuruti perkataannya, meski sedikit kesal.
Jimin menggandeng tanganku dan kami berhenti didepan frozen food. Kulihat matanya sedikit berbinar saat melihat berbagai macam bentuk nugget.
"boleh ya sayang" pinta Jimin sambil memperlihatkan nugget bentuk alphabet padaku
Umur berapa sih dia sebenarnya? Seperti anak tk saja.
Aku ingin menggeleng tapi ekspresi muka Jimin yang seperti anak anjing terlantar membuatku tak tega. Ia memang jago dalam hal merayu.
"hmm" jawabku
"baik deh istriku ini"
Aku berjalan mendahului Jimin untuk mengambil kotak susu.
"jim yang ini atau yang ini?" kedua tanganku mengangkat sekotak susu coklat dan satunya sekotak susu putih
Jimin diam sejenak memperhatikanku lalu menunjuk sesuatu. "yang itu lebih enak"
Sial. Ternyata dia menunjuk kearah dadaku.
"aku serius!" kataku dengan sedikit malu
Jimin tertawa.
"iya iyaa, susu putih saja" balas Jimin
Akhirnya ku masukkan susu putih tersebut kedalam trolley dan kami berjalan menuju kasir.
"lain kali ajak aku belanja lagi ya seul, aku gak tau kalo belanja itu enak juga"
Aku memutar kedua bola mataku malas. Mengajak Jimin belanja sama dengan mengajak anak umur tiga tahun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
