34

3.3K 372 51
                                    

-cry-

Jimin

Sepi.

Aku baru saja pulang dari perjalan bisnis selama dua hari dan aku baru ingat jika hari ini Seulgi sedang keluar bersama Jungkook serta istri bang Yoongi.

Ku lepas dasi yang sejak tadi membelit leherku lalu duduk diatas sofa.

Dari jauh polar berlari menghampiriku.

"hmm tubuhmu makin gemuk" kataku sambil mengangkat polar dan menaruhnya dalam pangkuan

meong!

"kau seperti pemilikmu yang semakin hari semakin gemuk"

Aku tertawa membayangkan ekspresi kesal istriku saat aku mengejeknya semakin gemuk. Tapi aku lebih suka jika ia gemuk karena terlihat sexy.

Tiba-tiba perutku keroncongan. Ugh! Aku lupa kalau belum makan sejak pagi.

Sepertinya polar merasakan hal yang sama karena sejak tadi ia mengeong terus menerus.

"aku ganti baju dulu setelah itu aku akan memberikanmu makan"

Polar turun dari atas pangkuanku dan aku mengganti pakaianku dengan yang lebih nyaman.

Satu-satunya yang bisa kumasak hanya mie instant, tapi jika Seulgi melihatku memasak ia akan marah.

Ku tuangkan semangkuk penuh tuna kalengan ke mangkok makanan polar sambil berpikir apa yang harus kulakukan selanjutnya.

Tiba-tiba saja seseorang membuka pintu rumah dan aku mendengar suara tangisan yang familiar.

"bang!" teriak Jungkook

Aku berlari menghampirinya. Mataku terbelalak saat melihat Seulgi yang sedang menangis.

"kenapa ini?" tanyaku meminta penjelasan pada Jungkook

"nanti aja bang, istri bang yoongi juga lagi nangis di mobil. Aku harus nganterin pulang"

"hey jung—"

"nuna maaf ya"

Setelah Jungkook memeluk Seulgi , lelaki itu langsung keluar dan masuk kedalam mobilnya.

Aku duduk disamping istriku yang masih menangis itu. Seulgi tiba-tiba saja langsung memelukku erat.

Ku usap kepalanya pelan.

"kenapa sayang?"

Ia hanya menggelengkan kepalanya.

"kenapa hmm? coba cerita" kataku

Seulgi mencoba menghentikan tangisannya dan mendangak menatapku.

"tadi aku lihat film terus endingnya yang laki-laki pergi"

"iya terus?"

"kata jungkook, kamu nanti bakal ninggalin aku. aku tau dia cuma bercanda, tapi kan—"

Seulgi menangis lebih keras. Dasar anak itu! Awas saja kalau ketemu.

"shhh...shhh...udah jangan nangis ya" bisikku pelan

Tangan Seulgi makin mencengkram bajuku erat. Aku tau ia lebih sensitif akibat hormon ibu hamilnya.

"kamu gak bakal ninggalin kan?" tanya Seulgi

Aku tersenyum dan menggeleng.

"enggak bakal. janji"

"besok jangan kerja ya? aku kangen gak ketemu kamu dua hari" rengek Seulgi

Kulumat bibir ranumnya.

"anything for you, love"

"anything for you, love"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









what do u think? hehe

LIVE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang