-Troublemaker-
Seulgi
Aku melihat kearah cermin. Voila! Sempurna sudah tatanan riasku.
Hari ini aku akan menghadiri pameran seni karena atasanku memberikan dua undangan. Dan itu artinya Jimin juga akan datang.
Kulihat dia yang hanya memakai kemeja hitam senada dengan milikku sedang bermain pokopang.
"sudah siap jim?" tanyaku
"wow kau tampak cantik seperti biasa"
Ia mencubit pelan bokongku sebelum jalan mendahului.
Dasar pria bantet mesum!
*
Bukan Park Jimin jika tidak membuatku malu. Lelaki itu selalu bertingkah konyol menirukan berbagai macam gaya patung yang dipamerkan.
Ugh! Ingin kutonjok saja wajah tampannya itu jika dia bukan suamiku.
"seul fotokan aku"
"hei honey kenapa gayanya begitu ya"
"seul apa maksud dari lukisan ini"
"seul siapa itu van gogh?"
"lucu sekali bentuknya haha"
Ia selalu bertanya tiap kali melihat sesuatu yang menarik minatnya.
"jim ayo pergi dari sini" bisikku
Aku sudah tak tahan dengan celotehannya dan kuputuskan untuk membawanya pergi dari situ.
Ia hanya menurut dan pergi mengikutiku keluar dari gedung.
"aku lapar" rengeknya
Akhirnya aku dan Jimin berakhir di rumah makan khas china setelah berdebat cukup lama.
Katanya Jimin sedang ingin makan masakan china, dan aku menuruti rasa ngidamnya itu.
"sebenarnya aku tadi sengaja bertanya terus menerus agar kau menarikku keluar" kata Jimin santai
Sudah kuduga.
"hmm aku tau"
"kamu kok bisa betah sih honey"
Aku hanya tertawa mendengar penuturannya.
Tak lama pesanan kami datang. Kulihat mata Jimin tampak berbinar, segitu senangnya kah dia?
Lelaki itu tersenyum lebar sambil memperlihatkan piring penuh makanannya kearahku.
"hei hati-hati sayang"
Ya, untuk kali ini kumaafkan dia. Wajah senangnya membuatku tak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE TOGETHER
Short Story[FINISHED] "I want to feel your hand in mine as we walk through life together" #30 IN SHORT STORY [281017]