Badanku terasa pegal pagi ini setelah melalui malam yang panjang akibat ulah Park Jimin. Kulihat ia masih tertidur pulas jadi kuputuskan untuk mandi lebih dulu.
Ugh! Area bagian bawahku terasa perih dan sakit saat hendak turun dari atas kasur, membuatku tanpa sadar memekik kesakitan.
Jimin yang mendengarnya langsung bangun dan menatapku.
"kenapa sayang?" tanyanya panik
Sedikit malu untuk mengakuinya.
"sakit" jawabku pelan sambil menunduk
Setelah aku mengatakannya, Jimin memelukku. Sepertinya ia tau apa yang ku maksud tadi.
"maaf ya seul, sakit banget ya?" tanyanya
Aku bisa mendengar suamiku ini sangat menyesal.
"maaf"
"maaf hmm"
Jimin terus saja menggumamkan kata maaf. Ku kecup pipinya pelan agar ia berhenti bicara.
"gakpapa kok. Sekarang gimana caranya aku mandi?" tanyaku
"mandi bareng aku yuk"
"hmmm"
"cuma mandi sayang"
Jimin memegang janjinya, ia hanya sekedar memandikanku saja sambil sesekali bercanda.
Sikap manis inilah yang makin membuatku jatuh cinta padanya. Ia selalu menatapku, memperlakukanku seperti ratu.
"akan kusewakan sepeda agar kita bisa jalan-jalan. Aku tau kau ingin menghabiskan waktu di luar" kata Jimin lembut
Jimin menelpon lobby hotel untuk memesan sepeda dan tak lama kemudian petugas hotel mengatakan sepeda yang tadi dipesan sudah ada dibawah.
Aku hendak turun dari atas kasur tapi tangan kekar Jimin malah menggendongku.
"jim"
"jangan jalan, aku gendong aja sampai bawah"
"tapi kan—"
"tidak menerima penolakan"
Semua pasang mata melihat kearah kami saat Jimin memutar jalannya untuk keluar lewat lobby hotel.
Sebenarnya aku malu.
Jimin mendudukkanku di bagian belakang setelah itu menarik tanganku untuk memeluknya agar tidak jatuh.
Kami pergi ke mimosa pattaya kali ini. Menikmati berbagai macam makanan dan yang tidak akan terlewatkan dari yang lain, shopping.
Meski terkadang masih sakit, aku masih bisa berjalan dengan bantuan lengan Jimin yang melingkar di pinggangku.
"ini bagus kan seul?" tanya Jimin, di tangannya terdapat kemeja pantai berwarna biru dan merah
"hmmm ya lumayan" jawabku
"yasudah, bang yoongi sama jungkook aku belikan ini saja"
Satu dari semua sifat Jimin yang kusuka. Suamiku ini tidak pernah melupakan anggota keluargaku.
.
Aku dan Jimin menikmati malam terakhir kami di Pattaya dengan jalan-jalan di sekitar hotel.
Aku sudah tidak merasakan sakit lagi jadi sekarang bebas berburu oleh-oleh lagi dan Jimin mengeluhkan itu.
Disepanjang jalan yang kami lewati, banyak bar yang buka dengan hiasan perempuan-perempuan seksi didepannya.
"kau tak tertarik jim?" tanyaku menggoda Jimin
Lelaki itu menggeleng. "untuk apa?"
"kan mereka cantik"
"tidak secantik dirimu sayang"
"tapi mereka lebih sexy"
"dimataku kau tetap yang paling sexy, mereka semua tak sebanding denganmu"
Jimin mengatakannya terlalu keras jadi aku mencubit perutnya yang penuh otot itu tapi aku begitu karena tersipu malu mendengar perkataannya.
Aku tau dari tatapan Jimin, lelaki itu sama sekali tidak tertarik dengan mereka dan hanya melihatku sebagai satu-satunya.
"i love you jim"
jimin jelek - seulgi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tangan gatel pingin double update, double update tydack ya? Aku juga mau update di work sebelah hehe