Seulgi langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang tanpa mengganti pakaiannya setelah melakukan check up kandungan siang ini.
"ganti baju dulu seul" kataku
Ia menggelengkan kepalanya dan lebih memilih untuk memejamkan matanya.
Kelakuannya jika sudah benar-benar capek memang seperti itu, pada akhirnya aku juga yang membantunya untuk melepaskan mantel tebal musim dingin Seulgi.
Setelah ku taruh mantelnya di gantungan, aku ikut merebahkan diri disebelahnya.
Seulgi tersenyum menatapku.
"apa?" tanyaku
"enggak"
Jemari tangan Seulgi menelusuri pelipisku, lalu hidungku dan yang terakhir ia mengelus pipiku sambil tertawa kecil.
Jemarinya masih mengelus pipiku saat kutarik pelan pinggangnya agar lebih mendekat. Tubuh kami jaraknya tinggal sejengkal. Sekarang aku bisa menikmati wajah cantiknya lebih dekat.
"kenapa hmm?" tanyaku lagi
Seulgi menggeleng. "cuma lagi bayangin kalo nantinya wajah baby park bakalan mirip sama kamu"
Aku tersenyum.
"dia juga bakalan mirip sama kamu" bisikku
Seulgi menenggelamkan wajahnya di dadaku.
"hari ini aku udah bilang kalo aku cinta kamu gak?" tanya Seulgi
Aku menggeleng sambil tersenyum.
Seulgi mendangakkan kepalanya. "i love you park jimin" setelah itu ia mengecup bibirku
Aku mencubit pipinya gemas. Siapa sih yang mengajarinya sampai jadi seperti ini.
"aku juga udah bilang kalo aku sayang kamu gak?" tanyanya lagi
Aku menggeleng untuk kedua kalinya.
"i hate you mr.park" kata Seulgi sambil tertawa
Aku mendengus kesal. "awas ya!"
Seulgi tersenyum mengejek, ia hendak bangun untuk mengganti pakaiannya tapi aku menarik tangannya sehingga istriku itu kembali jatuh keatas ranjang dengan posisi aku berada diatas tubuhnya.
"minggir jim" protes Seulgi
"i hate you too mrs.park" bisikku sebelum melumat kasar bibir tipisnya yang selama ini bagai candu untukku, dan aku bisa merasakan tangan Seulgi mengalung di leherku dan ia tersenyum di sela-sela ciuman kami.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.