37

2.7K 374 24
                                    

-mad-

Seulgi


Dingin.

Sejak pagi Jimin melingkarkan tangannya di perutku. Mendekapku di dalam selimut tebal sambil menciumi pundakku.

Dasar manja!

"jim udah siang" kataku sambil berusaha melepaskan diri dari dekapannya

"hmmm"

Suara beratnya terdengar sexy, ugh!

"udah siang tapi" rengekku

Semakin aku berusaha melepaskan diri, semakin erat juga dekapannya. Meski tidak terlalu erat karena ada bayi didalam perutku.

"kalo mau aku lepasin ada syaratnya" kata Jimin

Aku memutar mataku malas. Kubalikkan tubuhku agar bisa melihat wajahnya. Sebelah tanganku terangkat dan ku tampar pelan pipi suamiku itu.

"aduh!"

"hehe gemes" kataku

"jahat deh, udah sana kamu bangun aja"

Jimin melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuhnya membelakangiku.

"sayang jangan marah" ku goyangkan lengannya agar dia berhenti merajuk

"enggak. udah sana, katanya mau bangun tadi!"

"jiminn jangan marah"

"enggak"

Meski aku sudah bergelayut manja di lengan Jimin, ia tetap saja tidak ingin membalikkan tubuhnya.

Aku jadi merasa bersalah.

"jimin aku minta maaf"

"kamu gak salah" balasnya

Lagi-lagi nada ketus yang keluar dari mulutnya. Mendengar Jimin berbicara seperti itu membuat mataku panas, air mataku tiba-tiba saja jatuh.

Suamiku itu langsung bangkit saat mendengar suara isakkan tangis.

"seul"

Jimin langsung memeluk tubuhku.

"shhh...aku cuma bercanda, jangan nangis"

"aku minta maaf" kataku sambil terisak

"aku yang minta maaf sayang, udah jangan nangis ya"

"aku takut kamu marah"

"aku gak marah kok sayang"

Tangan Jimin mengusap pipiku, ia lalu tersenyum dan mengecup kedua mataku kemudian keningku.

"balik tidur lagi aja yuk" ajak Jimin

Aku tersenyum dan ikut berbaring disebelahnya.

"istriku cantik, i love you"

LIVE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang