-gemas-
Jimin
Sedari tadi siang, Seulgi selalu memegang novelnya. Membaca di balkon luar sambil terkadang tertawa kecil sendirian.
Sebegitu asik kah novelnya dari pada aku?
Mau tidak mau aku harus mendusel-duselkan tubuhku disebelahnya agar tidak hanya novel saja yang dia perhatikan.
Ku peluk perutnya, tubuh kami berhimpitan dekat sekali sampai aku bisa melihat wajah cantiknya dari dekat.
"ngapain sih jim?" tanya Seulgi saat aku menduselkan tubuhku
"hmm gakpapa"
"ih kayak cewek aja jawabnya gakpapa"
"ih emang gakpapa kok, cuma mau peluk-peluk kamu aja"
Seulgi mengalihkan pandangannya lagi ke novel sedangkan aku merebahkan kepala di pundaknya.
Aku suka mata Seulgi, cantik seperti mata kucing. Aku suka bibirnya, tipis dan kenyal saat dilumat hehe.
Tangan kananku beralih ke pipinya. Ku tusuk-tusuk pipinya yang semakin tembam membuatku gemas setiap saat.
Seulgi menoleh sambil tersenyum, istriku itu akhirnya menutup novel yang dibacanya. Akhirnya!.
Seulgi menggeser badannya agar bisa berhadapan denganku. Wajah kami saling bertatapan sekarang.
"aku jadi gak bisa baca novel kalo ada kamu" kata Seulgi
"kenapa emang hmm?"
"ya habis kamu ndusel-ndusel terus"
"ya habis aku kangen"
"padahal kan kita dirumah terus dari tadi"
"pokoknya aku kangen kamu setiap detik"
Bibirku mengerucut sebal dan Seulgi menampar pipiku pelan sambil tertawa. Istriku itu memang kejam.
"aduh kok ditampar sih wajah gantengku"
"gemes sih jadi pengen nampar"
"masih lucu ini nih" kataku sambil memegang kedua pipinya dan menekannya pelan
Bibir Seulgi mengerucut lucu membuatku tanpa sadar mengecupnya. Seulgi tersenyum dan memelukku erat.
Pada akhirnya kami menikmati senja dengan peluk-pelukan di balkon luar sambil saling menggoda.
Aku sungguh menyayangi istriku ini
really...really...really
gabut ni wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE TOGETHER
Short Story[FINISHED] "I want to feel your hand in mine as we walk through life together" #30 IN SHORT STORY [281017]