42

2.5K 349 27
                                    

-mantan-

Jimin

Kesal dan cemburu.

Dua hal itu sedang menggambarkan perasaanku saat ini. Bagaimana tidak? Saat ini di hadapanku ada dua orang yang sedang asik mengobrol tanpa menghiraukan keberadaanku.

Istriku dan mantannya.

Aku tekankan lagi. Mantan pacarnya. Ugh! Kehadirannya yang tidak disengaja mengacaukan jalan-jalan soreku bersama Seulgi saja.

Jika dilihat dari ujung kepala sampai kaki, penampilannya tak terlalu buruk. Secara fisik mungkin aku kalah karena dia lebih tinggi, tapi aku lebih tampan darinya.

"hahaha"

Mendengar tawa Seulgi yang seperti itu membuat hatiku semakin dibakar api cemburu.

Aku sengaja terbatuk-batuk untuk memperingatkan mantan Seulgi agar segera pergi.

Dan untungnya dia sadar.

"yasudah sampai jumpa lagi seul" katanya sambil berlalu pergi

Seulgi membalasnya dengan lambaian tangan sebelum menoleh kearahku.

Istriku itu tau jika aku sedang cemburu jadi ia langsung menggandeng tanganku.

"kamu cemburu ya?" tanya Seulgi

"hmm"

"lagian kan cuma mantan"

"hmm"

"jangan marah dong"

"hmm"

Seulgi menghentikan langkahnya, begitu juga denganku. Ia melepaskan kaitan tangan kami.

"ini masih kurang?" Seulgi menunjuk cincin pernikahan kami

Aku hanya diam.

"ini juga?" kali ini ia menunjuk perutnya yang semakin membesar karena usia kehamilannya sudah memasuki bulan ke 7

Aku tau Seulgi saat ini sedang mencoba membuatku agar tidak marah lagi. Dan sayangnya dia berhasil.

Wajah imutnya membuatku tak tahan.

"sini" kataku sambil merentangkan kedua tangan

Ia tersenyum dan memelukku.

"aku cuma sayangnya sama kamu kok, lagian dia gak sehebat kamu" bisik Seulgi sebelum istriku itu mencium kedua pipiku

"aku tau kok" balasku

Seulgi mendengus kesal. Aku tersenyum dan melepaskan pelukan kami.

"pulang yuk jim, dingin"

"yuk. aku bisa kok bikin badan kamu gak kedinginan lagi kalo udah sampe dirumah" bisikku

"dasar otak mesum!"























Aku sedang gabut.



LIVE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang