Suamiku itu berjanji akan mengajakku pergi ke rumah orangtuanya sore ini, dan sekarang ia malah menghilang entah kemana.
Aku sudah mencarinya di semua ruangan tapi tetap tidak menemukan batang hidungnya.
"jiminn"
"park jimin!"
"jangan main-main deh"
Jika tau begini aku tidak mengiyakan ajakkannya. Tapi aku ingin sekali bertemu dengan ibunya.
"aku diluar sayang" Jimin berteriak dari arah luar
Dengan malas aku memakai mantelku dan berjalan kearah luar.
Mataku membulat seketika. Seulas senyum tersungging di bibirku saat melihat Jimin sedang berjongkok diluar pagar dengan memasang tampang imut.
Disebelahnya ada balon berbentuk hati yang terikat.
"kamu ngapain sih?" kataku sambil berjalan mendekatinya
Jimin menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri memastikan sekeliling kami tidak ada orang sebelum menarikku. Dengan cepat ia melumat bibirku, setelah itu menempelkan dahinya pada dahiku dengan mata terpejam.
"love you"
"kamu kenapa hmm?" kedua tanganku menangkup pipinya
"gakpapa, aku cuma mau menjadikan setiap detik yang aku jalani sama kamu itu menjadi moment-moment indah"
Aku tersenyum dan mengecup bibirnya lembut.
"makasih" bisikku
Jimin menganggukkan kepalanya. Ia lalu mendekap tubuhku, menuntunku untuk kembali masuk kedalam rumah.
"itu tadi balon dapet dari mana?" tanyaku
"dapet dari jiae, tadi aku minta satu"
Ku jitak kepalanya pelan, bukannya marah ia malah tertawa dan mendekap tubuhku lebih erat sambil mencium keningku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.