Warn: 18+ yang belum cukup umur dimohon tidak membaca!
-jimin's lips 2-
Jimin
"nghhh..."
Sial. Seulgi bermain terlalu kasar sampai membuatku melenguh tanpa sadar.
Aku bisa merasakan ia sedang tersenyum di sela-sela ciuman kami menandakan jika ia menang.
"ahhh..."
Lagi-lagi mulutku mengeluarkan lenguhan saat bibir mungilnya turun dan menghisap kuat leherku.
Ugh. Sesak.
Dengan cepat aku menghentikan segala cumbuannya dan menggendongnya ke kamar.
Aku sudah tidak tahan.
Kutindih tubuhnya diantara kedua lenganku. Ia tersenyum nakal dan mulai membuka kancing bajuku satu persatu.
Tangannya mengelus dadaku sampai ke perut.
"nghh seul" geramku
"hmm?" tanyanya
"kamu sengaja ya?"
"enggak tuh"
Seulgi mengangkat tubuhnya, melingkarkan tangannya pada leherku dan melumat daun telingaku.
"ughh sial" geramanku makin keras
Kepalaku mendangak keatas karena terlalu menikmati semua lumatan yang diberikan Seulgi.
Tanganku tanpa sadar meremas dadanya yang semakin hari semakin berisi dan sialnya itu membuatnya terasa semakin nikmat.
"jiminhh" desah Seulgi
Giliran aku yang tersenyum.
Kulumat bibir mungilnya yang dari tadi sudah terlihat menggoda itu. Seulgi menjambak rambutku pelan dan aku menggigit bibir bawahnya. Kutelusupkan lidahku agar bisa bermain dengan lidah milik istriku.
"hmmphh"
Kutelusuri semua lekuk tubuhnya, membuat istriku itu menggeliat karena geli.
"ahhhh jiminnn"
Desahan Seulgi semakin keras saat tanganku meremas dan memukul bokong sintalnya.
"hukuman buatmu" bisikku
"spank me!" pekik Seulgi
Kena kau istriku.
"apa?" tanyaku pura-pura tidak tau
"ughh spank me now daddy!"
Ku gelengkan kepalaku. "not now honey"
Seulgi menggeram kesal karena aku tidak menurutinya. Aku sengaja ingin membuatnya menderita sedikit lebih lama.
Siapa suruh ia juga mempermainkanku.
Aku mulai melumat bibirnya lagi hingga membuat istriku itu kembali melenguh. Tak lama Seulgi mendorong dadaku dan melepaskan ciuman panas kami.
"jim please" Seulgi memohon dengan sangat
"hmm?"
"spank me now daddy!"
"uhhh ternyata kau suka ya" godaku sambil menggesekkan hidungku ke lehernya
"aku suka semua sentuhanmu" balas Seulgi dengan setengah mendesah
"baiklah. balikkan badanmu"
Seulgi menurutinya. Ia membalikkan badannya dan menungging.
Pemandangan ini membuatku semakin tak tahan. Tanganku mulai meremas dan memukul bongkong sintalnya lagi.
"nghhhhh jiminh" desah Seulgi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
