33

4.7K 368 27
                                    

-hug-

Seulgi

Badanku rasanya sakit sekali, terutama bagian punggung. Meski usia kandunganku baru memasuki umur 50 hari, tapi aku sudah mulai gampang lelah.

Jimin selalu mengomeliku karena aku terlalu sering bekerja tanpa memperhatikan pola makan.

Aku memang belum mengundurkan diri tapi sepertinya setelah ini Jimin yang akan menuliskan surat pengunduran diri dan mengirimnya sendiri ke kantorku.

Benar-benar.

"jim badanku capek semua" keluhku

Suamiku itu melirik sekilas dan menghela nafasnya. Aku tau sebentar lagi dia bakal mengomel.

"harus dibilangin berapa kali sih sayang, kamu itu butuh istirahat cukup bukannya malah kerja" kata Jimin

Entah mengapa kali ini nada suaranya tidak semarah biasanya. Jimin lebih lembut dari biasanya.

"tapi kerjaan aku kan cuma gambar aja" elakku

Jimin tersenyum dan mengangguk mengerti.

Tangan kekarnya tiba-tiba saja melingkar di pinggangku dan menarikku agar lebih dekat dengan tubuhnya.

Ugh! Aku bisa merasakan pipiku memerah.

"iya aku tau kamu cuma gambar aja, tapi yang jadi masalah kebiasaan kamu yang kalau udah asik gambar pasti lupa gak makan"

"tapi kan—"

"aku kenal kamu lebih dari 5 tahun sayang" bisik Jimin lembut

Aku menghela nafas. Semua yang dikatakan suamiku itu memang benar.

"jadi besok aku yang ngirim surat pengunduran diri kamu ya?" tanya Jimin

Aku tersenyum dan mengangguk.

"pijetin!" rengekku manja

Jimin tertawa.

"mana yang capek nyonya?" tanyanya

Aku menunjuk kaki, tangan, dan pinggangku.

"besok waktunya check up, jangan lupa!" kata Jimin sebelum mengecup perutku yang sedikit lebih buncit

"iya iyaaa"

"ugh! Aku pingin meluk kamu aja rasanya. Habis cantik banget sih"

Jimin menarikku dan memeluk tubuhku, kali ini tidak terlalu erat karena perut buncitku.

Ia memberikan kecupan-kecupan ringan di pipiku.

"gemes" bisiknya

"apaansih!" kupukul lengannya dan ia hanya tertawa

"aku pijetin di kamar aja ya, sekalian aku kasih bonus"

Suamiku itu tersenyum konyol dan akhirnya menggendongku ke kamar lalu mengunci pintunya.










Suamiku itu tersenyum konyol dan akhirnya menggendongku ke kamar lalu mengunci pintunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yo! long time no see, kalo sempet aku bakalan double update.

LIVE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang