Langkah demi langkah. Pasya semakin memasuki sekolahnya.
"Kyyaaaa.. itukann pasya.. OMG.. kece bingitss!!"
"Ngapain lo sebut sebut nama calon imam gue?! Gak usah ngarep!!"
"Idih! Belagu banget.. lu kan udah di tolak sama dia! Nyadar diri kek!"
Kuping Pasya sudah panas mendengar mereka menggosipkan dirinya. Mereka teriak-teriak gak jelas sambil mengaku bahwa pasya adalah pacar mereka.
Dasar idiot! -Pasya
Dia geram melihat fans-fans nya itu. Padahal mereka perempuan. Tapi serasa gak punya harga diri sama sekali.
Diapun masuk ke kelasnya. Kelas IPS. Ketika dia masuk ke kelas, sama seperti di gerbang tadi. Beberapa siswi juga teriak-teriak tidak jelas sambil mengaku bahwa pasya adalah pacar mereka.
Pasya duduk di barisan paling pojok bangku ke 2 dari belakang. Terlihat seorang siswa meduduki tempat duduknya. Dia adalah Dika. Teman sebangkunya Pasya. Dika sedang asyik berbicara dengan 2 siswa yang duduk di belakang bangku Pasya dan Dika. Mereka adalah Pandu dan Revan. Sama seperti Dika, Pandu dan Revan adalah sahabat atau teman se-geng nya Pasya. Pasya menghampiri mereka.
"Woii.. Sob! Tumben dateng belakangan. Biasanya dateng paling awal!" Ucap Dika sambil tos kepada Pasya.
"Masih mending gua gak telat. Dari pada lu, udah paling lama. Telat lagi!" Sindir Pasya sambil menaruh tasnya di meja.
"Itu adalah prinsip gua. 'Lebih baik telat daripada tidak sama sekali'" ucap Dika sambil membangga-banggakan dirinya.
"Bukan berarti lu harus setiap hari jadi pahlawan kesiangan kali" ucap pasya tak mau kalah
"Dasar.. emang susah berdebat ama lu. Serah lu aja deh. Gua ngalah" Dika pun pasrah kepada Pasya.
Pandu dan Revan pun cekikikan melihat Dika yang terpojokan. Memang sangat sulit untuk berdebat sama Pasya. Pasya adalah tipe orang yang tidak mau kalah. Jadi mending pasrah aja deh kalau berdebat sama dia.
Bel masuk pun berbunyi. Semua murid berhamburan masuk kelas. Bu Risda pun masuk untuk membawakan pelajaran.
"Pagi anak-anak!"
"Pagi Bu Risda!" Sahut murid murid.
"Pertama-tama Ibu mau memperkenalkan teman baru kalian. Berteman baik baik ya! Silahkan masuk!"
Seorang perempuan masuk dengan malu-malu. Wajah putih nan berserinya sangat cantik di tambah dengan rambut panjangnya yang di kuncir satu. Wajah cantiknya membuat seisi kelas membicarakannya.
"Wih.. nambah stok cewe cakep nih!.. sa, sa liat deh! Tuh cewe kinclong bener!" Ucap Dika.
Pasya hanya terdiam tanpa ekspresi. Dia melihat perempuan itu dengan tatapan kosong.
"Wihh.. gile.. pacar gua aja kalah cantik ama dia!" Ucap Dika sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Gila lo!.. paling-paling cewe manja. Yang tiap hari bisanya cuma luluran. Dia gak ada bedanya sama bocah cewe di kelas ini!" Ucap Pasya dengan nada malas.
"Yaelahh.. sensian amat si lo!.." ucap Dika sambil mendorong kecil bahu Pasya.
"Yak! Sudah-sudah! Perkenalkan diri kamu!" Ucap bu Risda.
"Pe. Perkenalkan.. Sa. Saya Nirmala. Saya baru pindah hari ini. Se. Semoga kk.. kita bisa berteman baik" ucap Nirmala malu malu.
"Ya.. Nirmala. Silahkan kamu duduk di bangku kosong di belakang sana. Ya sudah buka buku kalian halaman 46. Ibu akan memberikan materi baru!"
Nirmala duduk di bangku tepat di samping bangku Pandu dan Revan."Yess.. dia duduk di samping. Jadi gampang deh buat PDKT. Lu yakin gak mau ngincer dia pas? Kalau enggak buat gua aja ya?" Ucap Revan.
"Gih sana ambil! Paling-paling dia cuma cewe biasa. Yang fanatik sama cowo ganteng. Gua gak tertarik sama cewe culun!" Ucap Pasya malas.
"Okee!!.." Revan menepuk tangan nya sekali dengan girang.
Dasar.. apa istimewanya sih tuh cewe? Paling-paling cuma cewe fanatik!.. -Pasya
》》》♡《《《
Holla! Udah 2 bab ni.. agak borink sih ceritanya. Tapi akan kuusahakan menjadi kisah yang menarik bagi kalian. Jangan lupa share ya! Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
DID girl
Teen Fiction[C O M P L E T E D. S T O R Y] Dia. Satu-satunya perempuan yang bisa membuat Pasya jatuh Cinta. Dia adalah sosok yang membuat Pasya merasa mabuk akan perasaan yang bergetar di hatinya. Namun, bukan hal yang mudah untuk Pasya. Agar bisa menggapai nya...