bab25#teddy bear

687 43 2
                                    

"Karena terkadang, orang yang selalu tertawa, itu adalah orang yang lebih sering menekuk lutut dan menangis. Kebalikannya. Orang yang selalu mengeluh dan mengaku bahwa dia menderita, justru hanya memainkan drama mereka demi mengharap simpatik orang lain."- Nirmala

"Gue udah pernah cerita kan? Tentang bokap gue yang udah memoligami nyokap gue 2 kali?" Tanya Pasya tanpa mengalihkan tatapannya dari tanah.

Nirmala mengangguk pelan menanggapinya.

"Sekarang, kayaknya bokap gue udah mulai pengen moligami nyokap gue.."

Nirmala menutup mulutnya tak percaya. Apa, segitu bajingannya kah Ayah Pasya? Sampai melakukan hal setega itu ke Bundanya Pasya? Nirmala menahan emosinya dan mencoba untuk tidak berburuk sangka. Dia yakin, gak semuanya harus diselesaikan dengan emosi dan dendam.

"Hah~ dan, kayaknya tu nenek girang udah ngebet banget kawin sama bokap gue. Jadi, bokap gue tentu lebih milih tu jalang dari pada nyokap gue yang emang, umurnya udah lumayan tua. Dan lebih memilih sama tu jalang muda. Akhirnya, dengan bego nya bokap gue kerasukan hasutan jalang itu dan malah mau menceraikan nyokap gue." Pasya menyunggingkan sebuah senyum. Namun, bukan sebuah senyum bahagia atau semacamnya. Melainkan, senyuman kebencian yang sepertinya dia layangkan karena membahas ayahnya yang sangat dia benci.

Nirmala menunduk ke bawah. Ternyata, Pasya yang selama ini dia anggap menyebalkan itu, sangat rapuh. Beban yang Pasya tanggung tidak bisa di anggap remeh. Selama ini, Pasya menutupi kesedihannya dengan keegoisannya dan kejutekannya. Orang-orang selalu menatapnya sebagai orang yang egois dan seenaknya. Tetapi, mereka tak tau bahwa mereka sangat menderita akan beban yang mereka hadapi. Tak peduli akan masalah itu. Tetapi, orang semacam Pasya lebih memilih kabur dari masalah dibandingkan menghadapinya. Itulah mengapa terkadang emosinya tak stabil. Kini, Nirmala tau kenapa Pasya sering marah-marah. Ternyata, karena dia strees.

Nirmala mengangkat wajahnya. Dengan agak ragu-ragu, di angkat tangan kanannya dan didaratkan di pipi putih Pasya. Pasya sontak kaget dan menatap Nirmala penuh arti. Nirmala mengelus pipi Pasya dengan sangat halus dan penuh kasih sayang.

"Aku, ada disini. Menangis lah jika itu dapat membuat kamu menjadi sedikit tenang. Karena terkadang, keangkuhan ada batasnya. Menangislah sampai kau menemukan ketenanganmu" ucap Nirmala dengan senyum yang lembut.

Tes!

Ya! Pasya menangis. Air matanya tak lagi dapat di bendungnya. Sedikit demi sedikit. Air matanya bertambah banyak. Menunjukan bagaimana tersiksanya dia saat ini. Mengungkapkan segenap hatinya yang hancur dan remuk. Menunjukan bagaimana setianya Pasya terhadap Bundanya yang sudah melahirkannya. Bagaimana perasaan Pasya yang sangat tersakiti dengan keadaan keluarganya yang cerai berai. Semua! Semua yang di rasakan oleh Pasya telah terungkap. Hanya di depan Nirmala Pasya menangis dan menunjukan sisi rapuhnya. Saat ini, Nirmala adalah malaikat bagi Pasya. Yang sangat terang dengan cahayanya. Nirmala adalah segenap kemilau dari tuhan yang diberikan untuknya. Tuhan sepertinya sangat menyayangi Pasya. Dengan mengirim Nirmala ke tangan Pasya.

Nirmala menarik Pasya dan memeluknya. Tak peduli dengan bajunya yang akan basah atau beratnya tubuh Pasya yang memang lebih besar dari tubuhnya. Yang terpenting, Pasya bisa tenang saat ini.

Pasya membalas pelukan Nirmala dengan sangat erat. Tubuh Nirmala yang mungil bagai sebuah boneka teddy bear yang biasa digunakan para perempuan untuk menenangkan hati mereka. Ya! Nirmaka adalah teddy bearnya. Bedaya, Teddy bear adalah sebuah mainan. Sedangkan Nirmala? Adalah sebongkah berlian yang harus dijaga dengan sangat hati-hati.

Bukankah ini gila? Baru 3 hari Pasya kenal dengan sesosok Nirmala. Dan kini, dia merasa nyaman dengan pelukan Nirmala. Apakah ini terlalu cepat? Bukankah, mereka baru saja bertemu? Sesingkat itukah seseorang menemukan sosok malaikatnya? Apakah segitu mudahnya hati berkata fall with you dalam waktu 3 hari? Yakinkah itu adalah cinta? Yakinkah itu adalah sayang? Ataukah hanya rasa pertemanan biasa yang meluluh? Atau, sekedar rasa tertarik sementara setelah itu langsung dibuang jauh-jauh? Bukankah aneh perasaan itu?

DID girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang