Mereka pun berbincang-bincang. Lebih tepat nya, Rosenika dan Lora lah yang berbincang. Sisanya? Cuma duduk manis sambil menunggu pesanan nya.
"Hei! Katanya saling kenal.. kok diem-dieman?" Tanya Rosenika kepada Nirmala.
"Maaf dek! Abang mau minjem Nirmala nya dulu sebentar!" Ucap Pasya yang langsung menarik tangan Nirmala pergi keluar.
"Eh?! Abang!! Mau kemana?! Bang!! B-" Pandu menepuk pundak Rosenika. Sontak Rosenika menghentikan omongan nya dan menatap Pandu.
"Biarin aja.. Pasya pasti lagi mau bercakap-cakap dengan damai kok sama dia percaya deh!" Ucap Pandu. Rosenika hanya bisa mengangguk dan kembali berbincang dengan Lora. Walau hati nya merasa tak enak.
Pasya terus menarik tangan Nirmala. Menyeret nya ke arah lift.
"Pas! Mau kemana?! Lepas!" Nirmala mencoba melepaskan tangan nya dari cengkraman Pasya. Namun, sayang itu tak ada gunanya. Mereka berhenti di depan lift. Pasya menekan tombol lift nya.
"Pas! Kamu bikin aku takut tau gak!" Ucap Nirmala. Namun, Pasya tak membalas omongan nya.
"Pas! Kamu ngapain sih bawa aku ke sini?! Kamu gak macem ma-" Pasya menyeret Nirmala masuk ke dalam lift. Di dalam lift hanya ada mereka berdua. Pintu lift tertutup.
"Pas! Kamu mau ngapain sih?!" Tanya Nirmala. Pasya membalikan badan nya dan menatap dingin Nirmala.
"Pas?!"
"Cium"
"Hah?!"
Nirmala menatap heran Pasya.
"Maksud lo apaan cium gue kemaren malem?! Lo tau gak?! Gara-gara itu, gue gak bisa tidur kemarin. Setiap detik, menit, jam gue selalu kepikiran sama kejadian lo cium gue. Lu suka sama gue?!" Pasya maju satu langkah sontak membuat Nirmala memundurkan diri nya selangkah.
"Ci, cium?! Sejak kapan aku cium kamu?!" Nirmala mengerut kan dahi nya. Menatap heran sosok pemuda di depan nya.
"Lo tu amnesia atau gimana sih?! Jelas-jelas kemaren lo cium gue! Jangan pura-pura gak tau! Akting lu receh!"
Ting
Pintu lift terbuka. Nirmala ingin keluar tetapi, pintu nya sudah di tutup duluan oleh Pasya.
"Jawab pertanyaan gue!" Ucap Pasya.
"Denger! Aku gak tau apa yang kamu katakan. Dan, aku mau keluar!" Nirmala mencoba menekan tombol di lift itu tetapi, tangan nya di tarik oleh Pasya.
Wajah mereka kini hanya berjarak 7 cm. Wajah Nirmala memerah. Wajah Pasya sangat tampan di tambah dengan ekspresi dingin nya.
"Ap, apa-apaan sih? Awas!" Nirmala mendorong Pasya. Namun, Pasya makin menarik tangan nya.
Ting
Pintu lift kembali terbuka namun, Pasya tak menutup nya.
"Lo mau gue cium kan? Kenapa gak sekarang aja kita ciuman?" Ucap Pasya dengan wajah cool nya.
Pasya memajukan wajah nya. Wajah mereka sangat berdekatan. Hanya tinggal 3 cm jarak di wajah mereka. Nirmala sontak mendorong keras tubuh Pasya. Dia berlari dengan wajah memerah. Meninggalkan Pasya yang menunjukan smirk di wajah nya.
Dia keluar dari lift. Menatap kepergian Nirmala dengan senyum cool nya.
"Heh! Rasain! Sekarang, lo bakal rasain gimana rasa nya gak bisa tidur karena kepikiran terus. Mang enak!?" Pasya berjalan menyusul Nirmala menuju cafe tempat adik nya berada.
》》》♥《《《
Nirmala kembali ke cafe dengan wajah yang memerah. Dia memikirkan kejadian yang baru saja di alami nya. Hati nya berdebar tak menentu dengan cepat. Terasa seperti jantung nya ingin kabur dari tempat nya. Sangat, sangat berdebar. Atau kah, ini rasa suka?
KAMU SEDANG MEMBACA
DID girl
Ficção Adolescente[C O M P L E T E D. S T O R Y] Dia. Satu-satunya perempuan yang bisa membuat Pasya jatuh Cinta. Dia adalah sosok yang membuat Pasya merasa mabuk akan perasaan yang bergetar di hatinya. Namun, bukan hal yang mudah untuk Pasya. Agar bisa menggapai nya...