Brak!!
Nirmala terhempas. punggung nya terasa sakit terbentur dinding di belakang nya. Nyeri, ketakutan, sedih, heran. Ya.. semua bercampur aduk dalam kepala Nirmala. Nirmala tersungkur menahan sakit di punggung nya. Sepertinya, dia terbentur cukup keras mengingat dia sampai mengeluarkan rintihan dari mulutnya.
Cklek!
Pintu wc siswi di tutup dan di kunci selot oleh seorang dari ke 5 siswi yang menyeret Nirmala di kantin tadi. Terlihat wajah mereka merah padam menahan amarah yang amat dalam saat menatap Nirmala. Salah satu di antara mereka berdiri di samping pintu wc tersebut. Keempat lain nya mulai mendekati Nirmala dengan tatapan intimidasi mereka.
Ingin rasanya Nirmala menangis saat ini. Kenapa? Bukan kah ini hal yang sepele? Apa segitu cengeng nya kah seorang Nirmala?
Bukan! Nirmala menangis bukan hanya karena rasa sakit di punggung nya. Atau acaman pembullyan yang sedang menghampirinya saat ini.
Melainkan masa lalu nya yang kembali dia ingat saat ini.
Ya. Nirmala trauma akan masa lalu nya yang menyedihkan. Rasa pedih di hati masih mengalir deras akan ketakutan nya dengan masa lalu. Masa lalu yang membuat nya harus menderita, tersakiti setiap waktu. Apakah, kini dia harus mengalaminya kembali? Kenapa? Apa salahnya? Sampai takdir begitu kasar menyeretnya kembali merasakan masa lalu yang menusuk jantung dan hatinya setiap waktu. Kenapa takdir harus mengingat nya kepada monster masa lalu yang menghampirinya dalam mimpi? Kenapa takdir sungguh tega kepadanya?
Plak!
Tamparan dengan lancarnya mengenai pipi putih Nirmala. Membuatnya merintih kesakitan. Lagi, dan lagi.
"Lo! Gak usah gegenitan sama Pasya! Cewek kayak lo pake apaan buat deketin Pasya hah?! Guna-guna? Ilmu hitam? Atau nyewa dukun hah?! " bentak sang pemimpin geng tersebut. Perempuan itu adalah Yura anak kelas XII IPS.
Tatapan nya semakin menajam melihat Nirmala yang sepertinya tak ada niat untuk menjawab kakak kelas yang saat ini akan membully nya habis-habisan.
"LO ITU BISU YA?! JAWAB!! LO PAKE APAAN BUAT DEKETIN PASYA HAH?!" Yura menjenggut rambut panjang Nirmala yang agak berantakan.
Bukan. Bukan hanya rambut nya yang berantakan. Tapi, hampir setiap tubuh nya saat ini berantakan.
Nirmala diam tak menjawab. Dia tetap tak ingin menatap kakak kelas nya yang saat ini sedang berapi-api untuk menyiksa nya.
Pengecut? Bukan. Bukan seperti itu. Saat ini, Nirmala sedang menahan sesosok monster yang ingin mengambil alih tubuh nya. Sesosok monster yang sedang haus untuk menyiksa seseorang.
"JAWAB!!"
Plak!
Satu tamparan keras kembali mendarat di pipi mulus Nirmala. Membuat si pemilik pipi itu kembali meringis kesakitan.
"Heh! Bokap nyokap lo gak ngajarin lo sopan santun ya?! Haha oh iya gue lupa. Lo kan orang kampung yang beruntung masuk SMA JAYA. Yang paling-paling orang tua nya kerja cuma sebagai tukang S A M P A H" ucap salah satu siswi di belakang Yura yang bernama Arinda.
Nirmala masih diam. Takut. Dia sangat takut. Takut dia akan menyakiti orang lebih banyak lagi. Takut kalau dirinya akan kembali kotor karena tangan nya yang akan terlumur dosa lagi. Takut kalau tanpa sadar dia akan terlewat membunuh ke 5 orang di depan nya.
Sebegitu mengerikan nya kah sosok monster yang ada di dalam tubuh Nirmala? Yang sampai saat ini berusaha mengambil alih tubuh Nirmala.
Brusshhh
KAMU SEDANG MEMBACA
DID girl
Teen Fiction[C O M P L E T E D. S T O R Y] Dia. Satu-satunya perempuan yang bisa membuat Pasya jatuh Cinta. Dia adalah sosok yang membuat Pasya merasa mabuk akan perasaan yang bergetar di hatinya. Namun, bukan hal yang mudah untuk Pasya. Agar bisa menggapai nya...