Setelah peristiwa di kelas tadi, Pasya pergi ke kantin dengan wajah memerah. Dia menekuk wajahnya sambil memegang pipinya yang habis di tampar. Hanya ada satu kata yang bisa menggambarkan Pasya saat ini. Berantakan.
Sesampainya di kantin, dia membeli segelas es Jeruk peras. Yang menurutnya dapat menghilangkan stresnya. Dia duduk di bangku taman sekolah.
Sambil meminum es Jeruk nya, dia memikirkan kembali peristiwa tadi. Dia berfikir, apa yang membuat Nirmala menjadi seperti anak autis tadi? Bukankah sebelumnya dia normal-normal saja? Pada saat pembelajaran juga, dia baik-baik saja. Tapi, kenapa dia berubah 360 derajat? Tiba-tiba merengek seperti anak yang berumur 4 tahun.
Pasya mengacak-acak rambutnya frustasi. Dia benar-benar di buat pusing dengan teman sekelas barunya itu.
Ckk ngapain amat gua mikirin tuh cewek? Buang-buang waktu aja sih! -Pasya
Dia menghabiskan es jeruknya dan kembali ke kelas. Sesampainya di kelas, dia tidak melihat ada Nirmala di bangkunya. Para sahabatnya yang tadinya tertawa, tiba-tiba berubah menjadi hening. Pasya duduk dengan wajah dinginnya.
"Pas, lo gak pa-pa kan?" Tanya Dika.
Pertanyaan itu dibalas dengan keheningan. Seketika, atmosfer di antara mereka menjadi tegang.
"Sorry, klo tadi, lo merasa di salahkan"ucap Dika dengan penuh penyesalan.
"Emang iya!"Pasya menjawabnya tanpa menatap wajah Dika.
Dika, Revan, dan Pandu pun saling tatap-menatap. Mereka memikirkan satu kalimat.
Bagaimana ini?"Pas, lu beneran gak mau maafin sahabat lu yang unyu-unyu ngegemesin ini?"Revan menunjukan wajah Buing-buing Doggy Face nya.
"Najis!" Pasya mendorong wajah Revan.
"Ishh. Wajah gue tadi itu langka tau! Malah lu ancurin!"
"Gua jijik liat lu begitu. Mirip boneka Mampang tau!"Pasya mulai cekikikan.
Walau itu agak merendahkan harga dirinya, tetapi Revan bahagia Pasya mulai tertawa.
"Deh? Muka keturunan Sehun EXO begini lu sama in sama boneka mampang? Gak tau apa klo muka gue itu udh ganteng kece badai?"
"Haha mimpi lu ketinggian! Wajah pribumi aja di bangga-banggain!" Pandu mendorong pipi chuby nya Revan.
"Ikut-ikutan aja sih lu! Gua cipok pake sepatu baru tau rasa!"
"Emmm.. Pas, lu gak marah lagi kan?"Tanya Pandu yang agak ragu dalam mengucapkannya.
"Lagian! Lu tau gak? Kaki gua biru tau! Yang di tendang tulang kering lagi! Trus pipi gua di tampar keceng ! Tapi lu malah belain mereka! Gua sebagai sahabat merasa kecewa"Pasya menekuk wajahnya.
"Ya sorry.. ya ya.. sorry ya?! Ya?! Ya?! Ya?! Ya?! Ya?! Ya?!"Revan kembali menunjukan wajah imut nya.
"Ckk berisik lu! Iya! dah! Selesai kan?!"
"Hehe iya iya ampun"Revan mengangkat kedua tangannya.
Beberapa menit kemudian, guru MTK datang dan membawakan pelajaran. Dan sampai saat ini, Nirmala tidak menunjukan batang hidungnya sedikit pun. Entah apa yang membuatnya meninggalkan kelas MTK hari ini. Tetapi, saat ini Pasya lebih nyaman jika Nirmala tidak ada di sini.
Bel istirahat ke2 berbunyi. Ya.. mereka sekolah full day yaitu dari jam 6.30 sampai 15.00. Seperti istirahat pertama, di kelas hanya tersisa 4 Sekawan itu. Beberapa saat kemudian terdengar suara cempreng seorang gadis.
"BUBU EMESHHH!!"
Dika yang mendengar suara gadis itu langsung terlihat panik.
"Mampus! Gua lupa ketemuan sama Lola tadi! Akhhh"Dika menepok jidatnya.
Gadis berambut panjang bergelombang se perut dan memakai bando pink masuk kekelas Pasya dengan kehebohannya. Dia menghampiri Dika dan menjewernya.
"Aaaaa Lala mut mut, sakit tau. Nanti kalau kuping Bubu emesh caplang gimana? Aaaa sakit sakit" Dika meringis kesakitan.
"Biarin! Biar caplang se caplang caplangnya! Tadi kenapa Bubu emesh gak nyamperin Lala mut mut di kantin? Apa jangan-jangan Bubu emesh punya mut mut yang lain?!"
"Enggak Lala mut mut, Bubu emesh gak punya siapa-siapa, suerr deh. Bubu emesh tadi lagi di kelas bareng mereka tuh! Tanya aja ke mereka kalo gak percaya"Dika menunjuk-nunjuk ke arah Revan dan Pandu.
"Eh Dik. Gua minta nomer Kakel cantik itu donk. Yang lo bilang sexy kinclong dan aduhai itu lohh"Pandu cekikikan.
"DOUBLE WHAT SUPER DUPER WHAT?! BUBU EMESHHHH!! KAMU MULAI DUAIN AKU YA?! DASAR MATA GENITT IIII AKU NGAMBEK!!"Lola pergi meninggalkan mereka.
"LALA MUT MUT! ITU BOONG! Ah resek lu semua!! LALA MUT MUT!! TUNGGU BUBU EMESH!"Dika mengejar Lola dengan kocaknya.
Mereka ber-4 tertawa melihat sepasang kekasih lucu itu. Pasya pergi ke bangku taman yang tadi dia duduki. Dia duduk sambil membaca novel fantasinya. Tak lama kemudian, Nirmala datang membawa kotak obat. Nirmala jongkok tepat di depan kaki Pasya. Pasya yang masih tak sadar dengan kedatangan Nirmala masih fokus membaca Novel nya. Dia baru sadar ketika Nirmala menaikan celananya dan memegang kaki nya yang tadi di tendang Nirmala.
"Eh! Apaan sih?!"
"DIAM!!" Pasya pun diam sambil memerhatikan Nirmala.
Nirmala menyentuh kaki Pasya yang memar akibat tendangannya itu.
"Aww sakit tau!"
Nirmala menatap wajah Pasya sebentar dan kembali menatap kaki Pasya yang memar. Dia mengambil obat salep dan plester di kotak obat yang di bawanya itu. Dia mengoleskan salep itu ke bagian memar di kaki Pasya.
"Aww lu bisa pelan-pe,"
"Maaf!"ucap Nirmala yang masih mengoleskan salep ke memar kakinya Pasya.
"Ap, apa?!"
"Maaf! Aku gak maksud buat nyelakain kamu! Itu semua tak bisa aku kendalikan."
Pasya diam menatap Nirmala dengan tatapan bingung. Dia berfikir, apa maksud Nirmala berbicara itu semua tak bisa dikendalikannya? Apa maksudnya? Apa mungkin tubuhnya bergerak sendiri?
"Maksud lo apaan sih?! Gua gak ngerti! Lo gak bisa mengendalikan apa?! Tubuh lo? Maksudnya lo tubuh lo bergerak sendiri gitu? Lo pikir gue bakal percaya?!"
Nirmala diam dan memakaikan plester ke bagian memar tadi. Dia menatap Pasya dan berdiri. Kemudian dia duduk di samping Pasya. Dia kembali mengoleskan salep di pipi Pasya yang biru akibat tamparan keras Lara tadi pagi. Pipi Pasya merona. Lidahnya kelu. Dia hanya bisa menatap Nirmala dengan seribu tanya.
"Jangan dekat-dekat denganku. Dan kalau aku mulai bertingkah aneh," Nirmala diri dan mengambil kotak obatnya. Pasya menatap Nirmala.
"Jauhi aku dan jangan pernah mendekati aku" Nirmala pergi dan masuk ke UKS.
Meninggalkan Pasya yang tengah keheranan menatap Nirmala. Dia bingung, apa maksud kata-katanya? Kenapa Nirmala berubah lagi sifatnya?
"Dia itu labil atau gimana sih?!" Tanya Pasya keheranan.
》》》♡《《《
Hai semua! Hehe siapa yang heran dengan sifat Nirmala?! Ayooo aku aja bingung sama Nirmala. Haha kahsian Pasya di buat bingung sama Nirmala. Yang sabar ya Pas!
Jangan lupa di share , comment and like ya! Saran dan kritik dari kalian sangat berarti bagiku.
Arigatou!♡ from Afifah
KAMU SEDANG MEMBACA
DID girl
Novela Juvenil[C O M P L E T E D. S T O R Y] Dia. Satu-satunya perempuan yang bisa membuat Pasya jatuh Cinta. Dia adalah sosok yang membuat Pasya merasa mabuk akan perasaan yang bergetar di hatinya. Namun, bukan hal yang mudah untuk Pasya. Agar bisa menggapai nya...