"Ckkk!! Pas! Lo bisa diem gak sih?!" omel Dika yang jenuh melihat Pasya yang dari tadi mondar-mandir didepan mereka.
"Diem lo!! Ya abisnya kenapa sih?! Si Pandu ngomong sama Nirmala pintunya pake ditutup segala?! Mana gue gak boleh masuk lagi!! Gimana gue gak kesel coba?!" Jawab Pasya gak pake santai.
Yups! Saat ini, mereka sudah berada di rumah Nirmala. Sekitar 5 menit yang lalu, Pandu meminta kepada Nirmala untuk bicara 4 mata. Dan, jadilah sekarang Pasya mencak-mencak gak jelas. Kalau kalian pikir Pasya gak berusaha nguping dari tadi, maka kalian salah. Karena, dari tadi tuh Pasya gak ada henti-hentinya berusaha untuk mencari celah buat menguping pembicaraan mereka berdua. Tapi, sayangnya dari tadi dia gak berhasil nemuin tuh celah buat nguping.
"Santai aja kali! Nirmala lo aman elahh!! Tenang aja sih!" Kali ini Revan angkat bicara.
"Duduk gak lo!!" perintah Dika yang udah puyeng ngeliat Pasya masih mondar-mandir + misuh-misuh gak jelas di depan pintu kamar Nirmala.
Tapi, Pasya gak mengindahkannya. Boro-boro omongannya Dika didengerin. Omongan Revan yang notabene adalah sahabat yang ter-ter nya Pasya aja gak didengerin sama sekali :v
"Gue bilang, duduk!!! Buset dah!!!" emosi Dika mulai meluap-luap.
Dika berdiri dan menarik kasar lengan Pasya. Memaksanya untuk duduk dengan tenang. Beuhhh Dika gak tau aja kalau Pasya itu tenaga nya, tenaga hulk. Jadilah Dika yang berakhir di tabok-tabokin ama Pasya abis-abisan :'v
"ASTOGEEEEEE!!!!!! NYURUH LO DUDUK AJA NGAPA JADI KAYAK NYURUH BOCAH PAUD MAKAN SAYUR SIHHHH!! SAKIT WEIIII!!!!!" protes Dika yang tengah berjuang menahan Pasya agar mau duduk + menahan sakitnya gaplokan demi gaplokan dari tangan nya Pasya :') miris deh liat si Dika yang penampilannya 11 12 sama pengemis Kolong Jembatan :v
"LEPASINNNNNN!!!!!!!! GUE BILANG ENGGAK MAU YA ENGGAK MAU!!! SUSAH BANGET SIH LO DIBILANGIN!!!!!!" balas Pasya gak berhenti berontak dari kukungan Dika.
"AKHHHH!!! REVAN JANGAN DIEM AJA BANTUIN DONKKKK!!!!!" teriak Dika meminta pertolongan Revan.
Revan mah be like :)
Aku siapa? Ini dimana? Apakah mereka temanku? Kayaknya bukan :) - Revan
Sementara kita tinggalkan dulu ke3 makhluk yang tengah dalam suasana ragunan tersebut. Berbeda dengan suasana diluar yang benar-benar ramai, suasana di kamar Nirmala begitu sunyi. Mereka saat ini tengah dalam kecanggungan yang berat. Aura mencekam antara mereka begitu kuat. Ditambah dengan tatapan ketakutan dari mata Nirmala membuat suasana dikamar itu sukses pada titik termencekam (gak juga sih :v)
Kalau kalian pikir, dari tadi mereka udah berbincang satu sama lain, maka kalian salah. Karena semenjak mereka bertemu 4 mata, mau Pandu atau Nirmala tak ada yang mau membuka suara dahulu. Ya, memang wajar sih untuk seorang Nirmala gak mau ngomong. La wong, terakhir kali mereka ngomong, malah membuat Nirmala harus mengingat kembali kenangan kelam yang membuatnya harus histeris. Tapi Pandu? Entah apa yang membuatnya cuma diam dan gak berani membuka suaranya. Yang pasti, suasana dikamar ini sangat canggung. Pantesan kan, daritadi Pasya mau nguping gak bisa-bisa. Orang mereka aja belum ngomong 1 patah kata pun :v
"Maaf" ucap Pandu yang memecah keheningan diantara mereka.
Tes!
Tetesan cairan kristal mengalir di pipi Nirmala. Mendengar kata-kata yang di keluarkan dari Pandu membuat Nirmala menangis. Dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Berusaha kuat menahan air matanya agar tak keluar lagi. Namun, sia-sia. Cairan kristal tersebut dengan kurang ajar nya mencelos dari mata Nirmala.
"Maaf. Atas apa yang udah gue lakuin ke elo! Gue, gue salah" pengakuan Pandu justru membuat Nirmala semakin sesak.
Pandu yang sedari tadi menundukan kepalanya, kini mengangkat wajahnya dan menatap Nirmala yang tengah menangis dan mengalihkan pengelihatannya dari Pandu. Pandu merasa seakan tenggorokannya tercekik. Apa segitu benci nya kah Nirmala sampai-sampai dia tidak mau menatap Pandu?
KAMU SEDANG MEMBACA
DID girl
Fiksi Remaja[C O M P L E T E D. S T O R Y] Dia. Satu-satunya perempuan yang bisa membuat Pasya jatuh Cinta. Dia adalah sosok yang membuat Pasya merasa mabuk akan perasaan yang bergetar di hatinya. Namun, bukan hal yang mudah untuk Pasya. Agar bisa menggapai nya...