bab42#Telah berakhir

547 17 17
                                    

Pertama-tama, sebelum membaca wattpad ini, author mau menyampaikan beberapa hal.
1. Maaf telat update:')
2. Ini bukan chapter terakhir tapi, bisa jadi terakhir :v
3. Jangan ditiru adegan dibawah, seperti kata-kata kasar, kekerasan, dan jangan lupa sayangi orang tua kalian.
4. Siap-siap jijay :v
5. Mohon maaf kalau ada typo dimana-mana dan maaf kalau ceritanya kadang malah jadi lebay :')
6. Author sebenarnya bukan spesialis romance makanya GK pandai bikin adegan romantis:') tapi, ya sudahlah nikmati saja ya.
7. Mohon maaf atas segala kekurangannya. Dan author mengucapkan mohon maaf lahir dan batin ya '³' kan dikit lagi mau lebaran.
8. Ini panjang ya, jadi mohon maaf kalau bosen :v

🎉 HAPPY READING 🎉















17.00 WIB

Pasya, Dika, Revan, dan Pandu mulai mencari Nirmala. Setelah pulang sekolah, mereka langsung mencari Nirmala. Pasya memang belum sembuh benar. Hanya saja, dia terus memaksa untuk bisa ikut mencari Nirmala. Dika, Revan, dan Pandu hanya bisa mengangguk kalau Pasya sudah memaksa.

Mereka pergi ke rumah Nirmala. Tadi, Nirmala tidak masuk sekolah.

Cklek!

"Pintunya, enggak dikunci." Ucap Revan.

Merekapun masuk ke rumah Nirmala. Rumahnya begitu sepi. Lampu depan rumahnya saja masih menyala.

"Nirmala sudah pergi." Celetuk Pandu.

"Maksud Lo?" Tanya Dika.

"Lo liat," Pandu menunjuk pintu kamar Nirmala. "Pintu kamarnya terbuka, kuncinya juga masih nyantel di pintu, itu berarti Nirmala sempat membuka pintu ini. Pintu depan juga enggak dikunci, Nirmala pasti balik dan langsung pergi setelahnya. Lo liat kandang kucingnya? Makanan di tempat makan kucingnya masih penuh, itu berarti, sebelum pergi Nirmala masih sempat memberi kucing itu makan. Lampu depan juga belum dimatikan, berarti Nirmala pergi tadi malem. Intinya, dia sempat ke rumah ini, dan langsung pergi." Jelas Pandu panjang lebar.

Mereka menghela nafas berat. Mereka harus mencari Nirmala kemana lagi? Dengan kondisi Nirmala seperti ini, membuat mereka khawatir kalau terjadi apa-apa kepada Nirmala.

"Kita cari ke tempat lain." Pasya langsung keluar dari rumah Nirmala.

Mereka keluar dari rumah Nirmala. Dan, betapa terkejutnya mereka saat melihat Kelvi tengah
Berdiri didepan mereka.

"Kelvi?"

"Oh, kalian disini juga?" Tanya Kelvi.

"Ngapain Lo disini?" Tanya Pasya sedikit dingin.

"Oh, gue mau nyari Nirmala."

"Nirmala enggak ada disini." Jawab Pasya dingin.

"Dia nggak ada disini? Gue jadi khawatir."

"Khawatir kenapa?" Tanya Pandu mulai memicingkan matanya.

"Lo enggak perlu curiga sama gue. Tujuan kita sama kok." Ucap Kelvi tersenyum. "Gue khawatir, Nirmala kenapa-kenapa. Dia pasti syok pas tau ayahnya kabur dari penjara. Gue sama kayak kalian, berusaha melindungi dia dari psikopat yang neror elo Pan! Lagian, kondisi Nirmala kan baru aja sembuh. Ya udah, gue duluan ya!"

DID girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang