bab9#PasLa

1K 52 6
                                    

Pasya terdiam ketika Nirmala menanyakan keberadaannya disini. Nirmala menatap Pasya dengan tatapan layaknya polisi yang sedang mengintrogasi penjahat.

"Heh! Di tanya kok diem?" Nirmala melipat tangan nya di depan dadanya sambil memicingkan matanya.

Tenang pasya! Tenang.. stay cool jaga image.. cari alasan yang strategis. -ucap Pasya dalam hati

"Atau, emang bener? Klo kamu ngikutin aku?" Tanya Nirmala yang menunjuk - nunjuk Pasya dengan telunjuk nya.

Pasya menepis tangan Nirmala. Dia memasang muka datar. Alias ekspresi andalan nya dalam menghadapi cewek.

"Gak usah GE-ER!" Ucap Pasya dengan penekanan di akhir.

"Gue, cuma mau liat rumah gue yang mau jadi" ucap Pasya menunjuk rumah di seberang mereka yang hampir jadi.

Pea!! Alasan nya gak logis banget sih! Mana mungkin dia percaya Ucap Pasya dalam hati.

"Oh.. aku kira kamu ngikutin aku." Ucap Nirmala polosnya.

Pasya melongo. Dia ingin tertawa tetapi, dia ingin menjaga image nya.

"Yaudah gue mau pulang bye!!" Pasya memutar tubuhnya dan berjalan.

Tiba-tiba Nirmala menahan tangan nya.

"Apaan?!" Tanya Pasya melongo ke belakang menatap Nirmala yang terlihat sedih.

"Emm.. aku gak tau jalan pulang. Aku gak pernah ke sini" ucap Nirmala menundukan kepalanya.

Pasya menatap nya. Dia merasa kahsian dengan Nirmala. Pasya tersenyum sambil mengusap-usap kepala Nirmala. Perbuatan nya sontak membuat Nirmala termasuk dirinya kaget.

"E.. maaf gue refleks" ucap Pasya yang stay cool. Padahal, wajahnya sendiri sudah memerah.

Pasya menarik tangan nya perlahan dan membalikan tubuh nya.

"Ayok! Gue temenin sampe rumah lo" Pasya berjalan pelan

Nirmala yang berada di belakangnya masih terbengong. Menatap punggung Pasya.

"Ke, keren" ucap Nirmala pelan.

Nirmala tersenyum manis menatap punggung Pasya. Tiba-tiba Pasya berhenti dan melongo ke belakang.

"Ngomong-ngomong, lu pendek juga ya!'' Pasya tersenyum meremehkan.

Senyuman Nirmala luntur. Dia menatap datar Pasya.

Kutarik kata-kataku. Menyebalkan. Ucap Nirmala dalam hati.

"Aku gak pendek! Kamu nya aja yang ketinggian!" Nirmala cemberut layaknya anak kecil yang ngambek. Pasya tersenyum dan tertawa kecil. Dia menghampiri Nirmala dan mengusap-usap kepala nya seperti sebelum nya.

"Ayok! Udah malem" ucap Pasya tersenyum lembut. Nirmala di buat melayang olehnya.

"I, iya" ucap Nirmala memerah.

》》》♥《《《

Di perjalanan belum ada yang membuka pembicaraan. Terasa sangat canggung di antara mereka.

"Emm.. lo, tinggal sendiri?" Tanya Pasya membuka pembicaraan.

"Eh. I, iya" ucap Nirmala kikuk.

"Lo gak punya kakak? Atau saudara gituh?" Tanya Pasya.

Nirmala menggelengkan kepalanya.

DID girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang