bab23# pelukan nyata

695 39 0
                                    

Setelah mengantar Rosenika, Pasya pergi tanpa tau kemana dia akan pergi. Intinya, saat ini dia tak ingin kembali ke rumah yang saat ini menjadi neraka baginya. Entah kemana takdir akan membawanya. Intinya, dia hanya mengikuti kata hatinya.

》》》♥《《《

Nirmala dan Revan sampai di cafe milik nyonya Hafidh. Nirmala dan Revan turun dari motor dan membuka helm masing-masing. Nirmala agak kesusahan membuka helm nya.

Revan memperhatikan dan tersenyum kecil.

Modus mode on :3 -Revan

Revan menghampiri Nirmala dan membukakan helm Nirmala. Nirmala terdiam sambil menatap wajah Revan yang saat ini cukup dekat dengan wajahnya.

"Dah.." Revan berhasil membuka helm Nirmala.

Namun, Nirmala masih terbengong menatap Revan. Saat ini, dimata Nirmala, ada kilauan di wajah Revan. Sangat mempesona.

Revan mengeryitkan alisnya menatap Nirmala yang masih melongo menatapnya. Dia menggerakan tangan nya kekanan dan kekiri tepat di depan wajah Nirmala. Nirmalapun tersadar dari lamunannya.

"Kamu mikirin apa sih?" Revan memajukan wajahnya. Membuat Nirmala salting dan melayang-layang.

"A.. enggak" Nirmala membuka helm nya dan tersenyum ke arah Revan. Kali ini, gantian Revan yang melongo.

Senyum Nirmala sangat manis. Senyuman yang bisa membuat Revan yang biasanya ramai sendiri jadi diam dan tenang. Bagi Pandu, Nirmala adalah penyelamat telinga nya yang sudah penat mendengar segala ocehan Revan.

"Masuk yuk!" Ajak Nirmala.

"Nir.." panggil Revan.

"Hmm?!" Nirmala mengeryit kan dahinya.

"Ke pelaminan yuk!" Ucap Revan sadar tak sadar.

"Hah?!"

Revan tersadar dari lamunannya. Dia pun salting sendiri dengan ucapnnya barusan.

"A, anu.. aku, aku pulang ya.. nanti aku jemput kamu lagi!" Revan memakai helm nya dan menaiki motornya.

Nirmala hanya mengangguk menanggapinya.

Nirmalapun masuk ke cafe. Tak lama kemudian, Flora datang. Flora datang dengan wajah yang bagai baju yang belum di setrika. L.E.C.E.K

"Eh.. dateng-dateng kok mukanya kisut amat?" Nirmala cekikikan.

Flora melirik Nirmala sebentar. Dan kembali menekuk wajahnya.

"Tuh! Gara gara tukang ojek kurang ajar. Masa pesanan aku di cancel. Jadinya, aku harus nungguin abang Veron. Malah dia lama banget lagi datangnya. Ampe lumutan aku nunggunya." Flora terus mengumpat tidak jelas.

"Haha.. mungkin ini bukan hari kamu!" Nirmala merangkul Flora sambil cekikikan.

"Yaudah yuk! Manggung. Pelanggannya udah banyak tuh!" Nirmala menarik tangan Flora. Flora mengangguk dan tersenyum. Florapun mengekori Nirmala ke panggung kecil di cafe itu.

》》》♥《《《

Entah apa yang menuntun Pasya. Tapi, entah mengapa dia merasa cafe milik Ibu angkatnya Flora adalah tempat terbaik baginya untuk singgah sementara waktu. Pasya memakirkan Motornya. Dia turun dan membuka helm nya. Dari luar, terdengar suara merdu seorang gadis yang sedang menyanyi. Suara itu, suara yang saat ini Pasya rindukan. Suara yang menenangkan. Suara yang membuat Pasya hanyut dalan keindahan nya.

DID girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang