17.00
Setelah acara makan-makan mereka selesai. kini sudah saat nya Pasya, Revan, dan Pandu untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Nir.. aku pulang ya.. jangan kangen sama aku.. kalau kangen sama aku, chat aku aja ya.. atau, panggil nama aku 3 kali. Aku pasti akan muncul dalam mimpi kamu" Revan mencubit pipi kanan Nirmala. Dan perlakuan nya sukses membuat pipi Nirmala memerah.
Pasya dan Pandu memutar bola mata malas.
"Berarti lo itu 11-12 sama setan." Ucap Pasya sewot.
"Nirmala mimpiin lo? Yang ada gumoh dia" Pandu cekikikan.
Revan memukul lengan Pandu.
"Sirik aja lo jones!" Revan mempout bibir nya.
"Gue jones? Elo bujang lapuk!" Balas Pandu.
"Bacot lo berdua! Udah ayok! Males gue lama-lama disini." Pasya memakai helm nya.
Krek!!
Entah mengapa, ucapan yang lolos dari bibir Pasya dapat membuat hati Nirmala remuk. Entah kenapa, dia kecewa mendengar kata-kata yang barusan diucapkan Pasya.
"Iye-iye.. aku pulang ya.. jangan lupa. Nanti malem aku jemput!" Revan memakai helm nya dan menaiki motor Ninja kesayangan nya.
Baru saja Pandu ingin keluar dari gerbang rumah Nirmala untuk menyusul teman-teman nya. Tetapi, tangan nya di tahan oleh Flora. Pandu menoleh ke belakang.
"Kak! Tolong rahasiakan tentang Nirmala!" Ucap Flora berbisik sambil menatap tegas Pandu.
Pandu tersenyum dan mengangguk. Flora melepas tangan Pandu.
"Dadah Nirmala!" Teriak Revan.
Ke3 laki-laki itu pun meninggalkan rumah Nirmala. Nirmala hanya tersenyum melihat kepergian mereka.
Keadaan menjadi hening. Baik Flra maupun Nirmala tidak ada yang mau membuka pembicaraan. Saat makan pun juga sama. Nirmala dan Flora tidak saling berkomunikasi. Hanya Revan yang ngoceh tiada henti. Dan Pandu yang terus mengejek Revan lah yang berbicara.
Flora menghela nafas berat.
"Nir.."
"Kita bicara di dalam!" Nirmala masuk ke dalam rumah yang diikuti oleh Flora.
Nirmala duduk di sisi kasur nya. Flora ikut duduk di samping nya.
"Nir.."
"Apa yang terjadi di sekolah tadi?" Sela Nirmala. Nirmala tidak mengalihkan pandangan nya dari lantai.
Flora terdiam dan menangis. Tetesan demi tetesan air mata mengalir dari mata nya. Jujur! Flora tak tahan jika harus melihat Nirmala kembali merasa terpuruk dan tersiksa dengan kelainan nya ini. Entah sampai kapan Nirmala harus selalu mengutuk dirinya akan perbuatan yang bukan sepenuhnya salahnya.
"Apa, aku melukai mereka lagi?" Tanya Nirmala.
Flora mengangguk pelan. Sambil memalingkan wajah nya.
Nirmala memejamkan mata nya dengan kuat. Helaan nafas yang begitu berat keluar dari mulut dan hidung Nirmala. Nirmala menundukan wajah nya. Menahan tangis yang akan pecah. Kini, tangan nya harus kembali terlumur akan dosa. Hatinya terasa remuk. Seakan ada dua tembok yang menghimpit hati nya dengan sangat kuat. Perih. Sangat perih.
"Keadaan mereka gimana?"
Flora menghapus air matanya dan menghela nafas. Mencoba untuk menetralkan emosi dan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DID girl
Teen Fiction[C O M P L E T E D. S T O R Y] Dia. Satu-satunya perempuan yang bisa membuat Pasya jatuh Cinta. Dia adalah sosok yang membuat Pasya merasa mabuk akan perasaan yang bergetar di hatinya. Namun, bukan hal yang mudah untuk Pasya. Agar bisa menggapai nya...