Beberapa jam sudah berlalu. Akhirnya, mereka selesai menonton. Lampu sudah di nyalakan dan tirai jalan keluar sudah di sibak. Rosenika, Pandu, dan Lora menghampiri Nirmala, Pasya, dan Revan.
Namun, tanpa sadar Nirmala tertidur sambil memeluk lengan Pasya. Pasya merasa jengkel karena itu. Dia ingin sekali menoyor wajah menyebalkan cewe ini. Atau menghantam wajah nya dengan tepung. Namun, jika dia melakukan nya, image nya sebagai lelaki akan hilang. Dan Rosenika pasti akan cerewet menceramahi nya.
"Heh!! Bangun! Ini bukan tempat nenek moyang lu! Bangun!!" Pasya menepuk halus pipi Nirmala.
Namun, Nirmala masih belum membuka mata nya. Benar-benar. Rasanya Ingin sekali Pasya memasukan petasan di telinga nya Nirmala. Dia sangat geram karena Nirmala sulit di bangunkan.
Pasya terdiam sebentar. Lalu tersenyum miring. Dia mendekati telinga Nirmala. Dan berbisik.
"Bangun! Atau gue cium"
Nirmala sontak membuka mata nya dan bangkit. Dia menatap takut Pasya yang menatap nya dengan tatapan puas.
"Nir! Kamu kenapa?" Tanya Revan.
Nirmala menatap Revan dan menggelengkan kepala nya pelan. Revan menatap Pasya dengan tatapan. 'Apa yang kau lakukan?' Pasya hanya menjawab nya dengan hendikan bahu nya.
"Eh.. udah yuk.. kita ke Timezone mau main.." usul Rosenika.
"Ayok! Ayok!!" Revan langsung loncat dari duduk nya. Itu membuat mereka tertawa terkecuali Pasya dan Nirmala.
Nirmala masih menatap Pasya dengan tatapan takut. Sedang kan Pasya, hanya tersenyum melihat Revan. Saat ini, ketika berada di dekat Pasya, Nirmala merasa seperti berada di dekat pemerkosa. Ibarat kan Pasya adalah predator yang bisa memakan nya kapan saja.
Mereka pun, main ke Timezone. Namun, Nirmala pulang duluan. Alasan nya sih, di suruh sama kakak laki-laki nya. Ups, lebih tepat nya, sahabat yang sudah di anggap sebagai kakak bagi nya. Tetapi, itu hanya kata nya. Alasan sebenar nya adalah karena Nirmala ingin menghindari Pasya. Kejadian di lift dan bisikan Pasya di Bioskop membuat nya takut kepada Pasya.
Pasya hanya duduk sambil memainkan handphone nya. Sedang kan Pandu dan Rosenika sedang bermain Mesin boneka. Sedang kan Revan dan Lora sedang bermain basket.
(Pandu and Rosenika moment) :)
Rosenika mengajak Pandu bermain ke mesin boneka.
"Mas Pandu.. Senika mau itu. Katanya, Mas Pandu jago nya main kayak beginian?" Tanya Rosenika dengan wajah aegyo.
Pandu berdebar melihat wajah Rosenika yang imut nya pake banget banget. Ingin rasanya dia mencubiti pipi Rosenika. Namun, Pandu hanya bisa tersenyum.
Rosenika mengeryit kan alis nya. Bayangkan saja jika kalian melihat orang senyum-senyum sendiri padahal gak ada yang lucu. Aneh bukan?
"Mas? Kok senyum-senyum sendiri? Liatin apa sih?" Tanya Rosenika.
"Bidadari" ucap Pandu tanpa sadar.
"Hah?!"
"E, eh.. maksudnya itu.. anu. Err ah lupakan. Kamu mau boneka? Ayok kita coba main! Siapa tau, dapet" ucap Pandu tersenyum menatap Rosenika.
Entah kesambet apaan, Rosenika berdebar. Pipi nya memerah menatap Pandu.
So perfect. -Rosenika
Dia menunduk malu dan mengangguk kecil. Mereka pun bermain.
"Itu! Pencet tombol nya! Pencet tombol nya!" Ucap Rosenika geram karena, sudah 3 kali bermain, mereka tidak mendapat boneka apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DID girl
Teen Fiction[C O M P L E T E D. S T O R Y] Dia. Satu-satunya perempuan yang bisa membuat Pasya jatuh Cinta. Dia adalah sosok yang membuat Pasya merasa mabuk akan perasaan yang bergetar di hatinya. Namun, bukan hal yang mudah untuk Pasya. Agar bisa menggapai nya...