bab5#kembali

1.1K 65 0
                                    

Jam 15.00

Semua murid berhamburan keluar kelas dan keluar dari gerbang sekolah kecuali Nirmala. Nirmala masih dengan asyiknya membaca bukunya. Karena, tadi dia tidak masuk kelas MTK. Dia murung sambil menghela nafas berat. Lalu terdengar suara isak tangis gadis itu. Mata indahnya itu mengeluarkan air mata.

"Sampai kapan? Hiks.. sampai kapan aku harus seperti ini? Hiks.. hiks.. kenapa?! Kenapa?! Hiks hiks.. kenapa?"

Nirmala menggenggam roknya dengan kencang. Hati nya sangat pedih. Entah apa yang membuatnya menangis seperti itu. Yang pasti, saat ini dia hanya butuh ketenangan.

Tanpa sadar, Revan masuk ke kelas untuk mengambil buku catatannya yang tertinggal di kolong mejanya. Dia melihat Nirmala yang menangis sambil menundukan wajahnya.

"Nirmala?!"

Nirmala yang mendengar suara Revan terkejut dan mengangkat wajahnya. Dengan cepat dia menghapus air mata nya. Namun, wajahnya masih menyisakan bekas tangisnya. Revan menghampiri Nirmala dan duduk di sampingnya.

"Kamu kenapa? Kok nangis? Emm.. kalau ada masalah, jangan sungkan buat cerita. Atau, jangan-jangan, kamu baru putus ya dari pacar kamu? Eee.. sabar ya.. mungkin Allah sudah memiliki jodoh yang lain buat kamu" Ucap Revan dengan sok tahu nya.

Nirmala tersenyum dan menggeleng.

"Aku gak kenapa-kenapa kok. Makasih udah khawatir. Lagian, aku mana punya pacar?" Nirmala mencoba menormalkan suaranya.

"Gak pa-pa gimana? Aku liat tadi kamu nangis kok. Jangan banyak berbohong. Ntar hidung kamu jadi kayak pinokio loh" Revan berusaha membuat Nirmala tertawa.

"Gak kenapa-kenapa kok. Bener. Oh iya kamu kenapa balik ke kelas?" Nirmala mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya.. untung kamu ingetin. Aku mau ngambil buku catatan Geografi aku di kolong meja. Bentar ya!"

Revan bangkit dan pergi ke tempat duduknya. Dia meraba-raba kolong mejanya.

"Emmm.. mana ya? Ah.. ketemu!" Revan mengangkat bukunya.

"Hihi.. kamu ternyata ceroboh ya?" Nirmala cekikikan.

Revan tersenyum sambil merona. Wajah Nirmala sangat manis ketika sedang tertawa. Suara halusnya juga sangat nyaman di dengar di telinga Revan.

"Em.. ehehe. Mungkin. Ya bisa di bilang begitu sih. Oh iya! Kamu pulang naik apa?"

Nirmala diam. Dia baru ingat kalau dia tidak di jemput untuk sementara waktu. Karena kakak asuhnya sedang tidak ada di rumah.

"Kayaknya naik ANGKOT aja deh. Hari ini gak di jemput"

"Mau bareng? Aku bawa motor. Sekalian mau tau rumah kamu dimana?" Revan tersenyum manis ke Nirmala.

"E. Eh.. gak usah. Aku naik angkutan umum aja gak pa-pa. Lagian jaraknya gak terlalu jauh kok!" Jawab Nirmala terbata-bata.

"Gak pa-pa kali.. uang ongkos nya kan, lumayan buat di tabung"

"Gak usah gak pa-pa. Aku naik angkutan umum aja! Lagian dekat kok rumah aku." Nirmala tersenyum manis kepada Revan.

"Yakin gak pa-pa? Kamukan cewek. Masa naik angkutan umum sendirian sih?" Revan menunjukan wajah cemas.

"Gak usah khawatir. Aku ada barengan kok hehe" Nirmala bangkit dan merangkul tas nya.

"Hemm yaudah deh. Tapi lain kali, kamu harus bareng aku ya! Gak ada penolakan pokoknya!" Revan menunjuk Nirmala.

"Insha allah.. yaudah aku duluan ya!" Nirmala berjalan ke arah pintu kelas. Tiba-tiba dia berhenti tepat di pintu kelas.

"Oh iya.. Nama kamu Revan kan? Maaf Revan tapi, lebih baik kamu menjauh dari aku" Nirmala kemudian berlari meninggalkan Revan dengan seribu pertanyaan.

"Maksudnya? Apa?" Ucap Revan kebingungan.

》》》♥《《《

Nirmala berlari sambil menangis. Dia mengusap air matanya walau air matanya terus jatuh membanjiri pipi nya.

"Benar Nirmala! Kamu melakukan hal yang benar! Dia tak boleh kamu lukai lagi! Tidak boleh!" Ucap Nirmala dalam hati.
Tak sengaja dia menabrak seseorang di depannya. Dia adalah Pasya.

"Duh! Jalan tuh liat-liat donk!" Pasya marah-marah.

Pasya kaget ketika melihat yang menabraknya itu adalah Nirmala. Dan yang paling mengejutkannya adalah. Nirmala sedang menangis.

"Loh?! Lo kenapa?! Gue emang ngomelnya terlalu kasar ya? Sampe lo nangis?" Tanya Pasya.

Nirmala pergi meninggalkan Pasya yang masih melihat punggungnya.

"Tuh cewek kenapa sih? Aneh banget? Si Revan mana, lagi? Gak keluar-keluar?" Ucap Pasya keheranan.

》》》♡《《《

Hoi hoi hoi!! Sudah masuk bab ke 5 nih.. maaf klo kurang menarik ceritanya. Selamat menikmati ya..

Jangan lupa coment, like, and share ya.. terimakasih..

DID girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang